SUKARNO, JOKOWI & PERAN PONDOK PESANTREN RHAUDHATUS SHAALIHIN LAMPUNG UTARA BAGI INDONESIA ? (1)
KoranJokowi.com, Lampung : Bismillahirahmanirahiim, Assalamualaikum wrwb, Kata “Pondok” berasal dari Bahasa Arab yaitu ‘Funduq yang berarti tempat tinggal, asrama atau hotel. Sedangkan kata ‘Pesantren diadopsi dari kata ‘Santri yang diberi imbuhan pe-an yang berarti tempat para santri. Artinya istilah pesantren diadopsi dari kata “Funduq” yang banyak terdapat di Lingkungan Universitas Al-Azhar Cairo Mesir, dan merujuk kepada kamar-kamar yang terletak di sekitar ruang utama Masjid Al-Azhar yang dihuni oleh mahasiswa laki-laki.
Jadi, Pondok Pesantren adalah tempat para santri menuntut ilmu agama dengan sistem asrama, kiai sebagai sentral figur atau pengaruh utama, masjid sebagai titik pusat yang menjiwainya.
Sedangkan istilah “Pesantren” berasal dari pe-santri-an, yang berfokuskan dengan kata “santri” yang berarti orang yang selalu mengikuti jejak gurunya. Terkadang kata santri juga diasumsikan sebagai gabungan kata “saint” yang berarti manuia baik.
SUKARNO & PESANTREN
Jauh sebelum tahun 1930-an, seorang pria muda nan gagah senantiasa berjalan kaki diantara keheningan malam, ratusan meter ditempuh dalam aktifitas sosial politiknya. Beliau adalah Sukarno alias Bung Karno, yang kerap terlihat dikeheningan malam atau subuh Cianjur menuju sebuah Pondok Pesantren Al-Basyariyah, di Cikuruh Sukanegara, di Jawa Barat . Dimana salah satu tempat beliau ‘men-charge tubuh dan jiwanya.
Ada ceritera lain, beliau juga kerap secara khusus mendalami Islam ketika belajar di Bandung dan berguru langsung di bawah bimbingan A. Hassan, tokoh Persatuan Islam (Persis). Beliau belajar Islam bukan secara fisik (mondok) namun melalui korespodensi juga saat beliau ditahan di Pulau Endeh pada 1933. Bahkan disana, ia minta dikirimi banyak buku-buku Islam.
Surat-surat Endeh ini berisi banyak hal tentang pergulatan jiwa Soekarno dalam mendalami Islam, berdiskusi tentang Islam dan penerapannya di zaman itu. Surat menyurat ini berlangsung antara Desember 1934 – Oktober 1936.
Bung Karno sowan ke Perguruan Darul Funun el Abbasiyah (DFA), yang diampu Syeikh Abbas dan Syekh Mustafa Abdullah. Dua syeikh bersaudara ini—yang pengaruh sosialnya cukup besar di ranah Minang, adalah murid ulama Minangkabau terkemuka di Makkah, Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.
Kedatangan Sukarno untuk membicarakan konsep dasar dan penyelenggaraan negara. Syekh Abbas menyarankan bahwa negara yang hendak didirikan harus berdasar ketuhanan. Dua ulama besar tersebut, menambah daftar nama yang padanya Bung Karno pernah nyantrik, mengaku diri sebagai cantrik, santri.
Selain sebelumnya berguru pada Raden Mas Panji Sosrokartono saat mukim di Bandung; KH Abdul Mu’thi dari Madiun; Hadratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Jombang (pendiri Nahdlatul Ulama), dan KH. Ahmad Basyari.
‘Nyantri-nya Bung Karno kepada para Ulama kharismatik telah melengkapi kekayaan dan kehidupan dalam rokhaninya. Kalau pun beliau bukan menjadi makhluk Allah yang sempurna.
Bung Karno telah mengajarkan siapapun bahwa amanah adalah musibah jika tidak dijalankan dengan baik dan setiap Ummat mempunyai keterbatasan atas sesuatu hal maka bicaralah dengan ahlinya.
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS Al-Ahzab: 72).
“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kalian tidak mengetahui.” (an-Nahl: 43)
JOKOWI PERDULI SANTRI
Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Sekutu ini maksudnya adalah Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II untuk mengambil alih tanah jajahan Jepang. Di belakang tentaran Inggris, rupanya ada pasukan Belanda yang ikut membonceng.
Aspek lain yang melatarbelakangi penetapan HSN ini adalah pengakuan resmi pemerintah Republik Indonesia atas peran besar umat Islam dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI. Ini sekaligus merevisi beberapa catatan sejarah nasional, terutama yang ditulis pada masa Orde Baru, yang hampir tidak pernah menyebut peran ulama dan kaum santri
MENGENAL PESANTREN
Pesantren merupakan lembaga yang berbasis masyarakat dan didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat Islam dan/atau masyarakat yang menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menyemaikan akhlak mulia, serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil’alamin yang tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat, dan nilai luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah Islam, keteladanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka NKRI – Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan Pesantren pada umumnya diselenggarakan oleh masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Jauh sebelum Indonesia merdeka, pendidikan yang diselenggarakan oleh Pesantren sudah lebih dahulu berkembang.
Selain menjadi akar budaya bangsa, nilai agama disadari merupakan bagian tidak terpisahkan dalam pendidikan. Apakah melalui jalur formal atau tidak, bukan Itu yang kita bicarakan.
Dalam berbagai sumber yang dihimpun KoranJokowi.com, jumlah Pondok Pesantren Nasional hingga tahun 2019 lalu mencapai lebih dari 28.194 Pondok, baik dengan santri yang mondok/mukim atau bukan.
Lalu bagaimana peran Pondok Pesantren RHAUDHATUS SHAALIHIN Kec.Abungtimur, Kabupaten Lampung Utara?, Inshaa Allah kita lanjut pada tulisan mendatang.
Wassalamualaikum wrwb
Salam Indonesia !
– BERSAMBUNG –
Be the first to comment