
BATU BLENENG KM 182 CIPALI BUKAN SEKEDAR DONGENG DAN BUALAN
KoranJokowi.com, Sukabumi : Kalau Kita melalui Tol CIPALI – Cikampek Palimanan, make tepat di KM 182 jika arah Jakarta maka sebelah kanan jalan alan ditemui ‘onggokan Batu hitam’ sebesar Helikopter bertengger disana.
Percaya tidak percaya, bagi sebagian orang Batu Itu ‘tidak terlihat kasat mata’, jika kita bisa melihatnya maka bersyukurlah.
Menurut legenda rakyat setempat, batu tersebut merupakan tanda asal muasal pulau Jawa dijadikan pemukiman. Pendapat lain menyatakan bahwa zaman dulu meletakkan batu besar tersebut untuk menutup mata air berlumpur yang dulu membuat banjir di kawasan tersebut.
Namun ada juga mitos yang menyatakan tentang batu bleneng Itu memang ‘penyumbat saluran air bawah tanah yang derasnya melebihi
lumpur Lapindo di Sidoarjo. Namun berkat kesaktian sesepuh sakti keturunan Kerajaan Pajajaran pada masa itu yang tidak lepas berkat petunjuk dari Yang Maha Kuasa, sang leluhur pun menutup lahar tersebut dengan batu besar yang ada di puncak Gunung Ciremai.Wallahualam bishowab
Mengapa batu tersebut tidak bisa dipindahkan?
Secara akal sehat memang sulit diungkapkan namun sejauh ini, masyarakat yakin jika batu tersebut dijaga oleh raja jin yang telah ‘mengabdi’ pada sesepuh Itu menjaga batu itu agar tidak berpindah atau hancur demi menutup lubang lumpur.
Saat ini lumpur itu memang tak ada lagi. Kebenaran mitos Batu Bleneng digunakan untuk menyumbat lumpur pun belum bisa dipastikan. Yang pasti memang hingga saat ini, teknologi paling canggihpun tak bisa begitu saja menguak batu misterius tersebut. Wallahualam bishowab (Jack)
Be the first to comment