KEMENTRIAN PUPR RI GELONTORKAN PROGRAM P3TGAI UNTUK TINGKATKAN IRIGASI TERSIER LAMPUNG TENGAH
Koran jokowi.com, Lamteng : Program percepatan peningkatan tata guna air P3TGAI merupakan program kementrian PUPR yang proses pengerjaanya melalui BBWSMS (Balai Besar Wilayah Sungsi Mesuji Sekampung) Kab.Lamteng selaku perpanjangan Kemetrian PUPR.
Program P3TGAI mengedepankan program padat karya tunai PKT melibatkan masarakat luas.Pada tahun 2020 banyak desa yang mendapat program P3TGAI terutama sekali didaerah persawahan tehnis seperti di wilayah Sekampung.
Di kabupaten Lampung tengah (Lamteng) ada 8 kecamatan menerima program tersebut .Di kecamatan Trimurjo ( kampung purwoadi,pujo asri). Di kecamatan Bekri di kampung Bumi rahayu dan Bumi harjo di kec punggur kampung Totokaton kec kota gajah di kampung Nambah rejo ,Saptomulyo dan Sritejo kencono sedangkan kecamatan seputih raman , banyak juga desa mendapat program P3TGAI.
Dari sekian banyak desa yang menerima bantuan ada beberapa desa pengerjaanya yang sangat tidak sesuai atau kurang bermutu terutama kwalitas beton cetak yang dikerjakan oleh Pekumpulan Petani Pemakai Air (P3A) seperti di desa Totokaton Kec.punggur bangunan tersier yang didanai melalui P3TGAI dengan nilai kurang lebih Rp. 195 juta diperuntukan membangun tersier kurang lebih 1 km dikerjakan dengan cara diborongkan kepada kepala dusun tanjung kejawen (Antok) oleh ketua P3A -Suanto, tanpa melibatkan masyarakat setempat.
Hal ini dibenarkan oleh satu petugas ili ili yang memiliki areal dibawah tanggunganya dia juga tidak diajak oleh pengurus P3A untuk turut bekerja. Bahkan menurut keterangan warga yang tidak mau namanya disebut mengungkapkan kekecewaanya terhadap hasil pembangunan tersier yang dikerjakan oleh Antok dan kawan kawan.” Kami melihat adukan yang digunakan asal asalan kami, kawatir bangunan tersebut tidak tahan lama dan beton cetak yang dibuat banyak yang patah tapi oleh yang mengerjakan tetap dipasang” kata warga tersebut. Begitu juga dengan P3TGAI di desa Saptomulyo kec kota gajah secara kwalitas beton yang digunakan tidak sesuai adukan yang ditentukan oleh pendamping. Semen yang digunakan tidak sesuai standar padahal beton yang ditetapkan oleh pendamping dari Balai Besar harus menggunakan standar K 175 beton tumbuk dan dikerjakan melibatkan masyarakat .Pada kenyataanya beton tumbuk yang di buat adukan asal asalan dan tidak beraturan .
Hal ini dikatakan Joyo warga saptomulyo, menurut joyo bangunan tersier P3TGAI memakai beton cetak atau disebut pricest yang dikerjakan P3A saptomulyo tidak akan betahan lama karna buruknya kwalitas beton belum dipasang saja banyak yg sudah rusak dan patah oleh yang mengerjakan tetap dipasang .
“Kami mengharapkan kepada instansi terkait agar mengcek kelapangan jika tidak dilakukan pengecekan dikawatirkan pekerjaan yang akan datang akan terulang kemungkinan kwalitas pekerjaan akan lebih ngawur lagi kata Joyo kepada KoranJokowi.com beberapa waktu lalu .(Afrizal)
Be the first to comment