
CATATAN DAN KENANGAN DELEGASI INDONESIA DALAM ACARA ASEAN WEEK 14-16 JUNI 2019 , “GOODBYE !”
Koranjokowi,com, Jakarta : .Kalimat terakhit diseri ke 6….Rasa pecel jauh lebih nikmat diseoul….belanjut ke seri ke7 ( terakhir) “ Naik mobil Kedutaan serasa Diplomat”. Sehabis acara kunjungan atas undangan jamuan makan pecel ala Seoul kami diantar ke hotel. Perangkat alat musik dikembalikan ketempat penyimpanan dan diserahkan Kembali kepanitia. Staf KBRI yang baik hati, yang membawa kami , menyampaikan info bahwa mobil ini bisa dipakai sampai malam untuk mengunjungi beberapa tempat di Seoul, sebelum kami pulang besoknya. Sudah ijin dari pimpinan.
Semua anggota delegasi bergembira. Rombongan kami sudah muat dalam satu mobil karena perangkat alat musik sudah diturunkan . Kami jalan-jalan dengan menggunakan mobil kedutaan . Macam diplomatik kita ini ujar ketua delegasi. Pertama kunjungan ke istana Kerajaan Korea, lebih jauh kedalam hari sudah mulai malam, sehingga kami memang tidak bisa masuk lebih jauh kedalam istana. Karena hari Minggu pula. Orang Korea banyak libur hari Minggu. Toko-toko di mal pun hanya setengah yang buka.
Dari istana Korea, kami jalan-jalan kekampung tradisional Korea. Kami bisa melihat rumah tradisional Korea. Ada juga toko yang menjual pakaian tradisional Korea, tetapi sudah tutup. Namun karena jendelanya kaca , kami bisa melihat sepintas kata Aldentua Siringoringo baju-baju tersebut dari luar. Terakhir kami dibawa kearah puncak lanjut dia untuk mengunjungi SeoulTower yang merupakan pemancar satelit dan ramai dikunjungi orang. Tempatnya tinggi, harus mendaki. Jalannya agak terjal kenangnya.
Aturannya mobil tidak boleh naik keatas kecuali ada ijin khusus atau mobil kedutaan . Orang berjalan kaki untuk naik ke puncak Seoul Tower tersebut .Mobil kami menanjak menuju Seoul Tower. Ada pos penjagaan yang harus dilalui mobil . Petugas menyetop kami.Namun begitu dilihat mobil yang kami tumpangi adalah mobil Kedutaan , kami diijinkan masuk dan naik ke puncak Menara Seoul Tower tersebut.
Staf KBRI menjelaskan bahwa kami boleh masuk karena kami dikira diploamat yang sedang berkunjung ke Seoul Tower, lalu anak-anak riuh. Ada yang mengatakan “Saudara-saudara sekarang kita berada dimobil kdutaan dan kita dianggab sebagai diplomat. Jadi berperilakulah seperti diplomat “ katanya wah “Keren” kata yang lainnya. Hidup Indonesia Sambut yang lain. Lalu ada yang bilang lagi Hidup KBRI ( mereka duta-duta kebudayaan Indonesia -red) Berbagai komentar terus bermunculan sampai Kami pulang.
Namanya juga remaja dan pemuda , anak sekolah lagi. Dengan mobil yang diberikan oleh KBRI beserta staf yang membawa kami berkeliling sampai malam hari tidak sekadar menupang mobil biasa , ini membuat kami sunguh-sungguh memikmati fasilitas negara dan kemudahannya. Kami merasa seperti diplomat betulan. Pelayanan dan bantuan KBRI untuk delegasi Indonesia sangat membantu. Apalagi cerita paspor hilang., Delegasi tegang pertolongan datang . Pertolongan itu dari kedutaan juga. Ketika kami berpisah malam itu dengan staf KBRI yang membawa kami berjalan-jalan dengan mobil kedutaan rasanya berat sekali , hampir satu hari kami bersama menikmati perjalanan mengelilingi Seoul.
Anak-anak anggota delegasi sangat bangga menikmati fasilitas kenderaan kedutaan trsebut. Serasa diplomat. untuk pertama kali Dalam sejarah hidup untuk dikenang selama hayat dikandng badan.Terimakasih, KBRI Seoul dan seluruh staf yang mendukung dan melayani kami selama di Korea. Terimakasih ibu Wakil Dubes dan seluruh jajarannya .Terimakasih , Panitia ASEAN WEEK . Asean Korea Centre ,dan seluruh intansi pemerintah tingkat kementerian yang memperkenankan Komunitas Gondang Saurdot menjadi delegasi Indonesia .
Hasil evaluasi dari panitia dan informasi dari KBRI Yang disampaiKan dalam laporan evaluasi di Jakarta dua minggu kemudian menjadi semangat bagi kami semua. Laporan dari Seoul penampilan delegasi Indonesia sangat baik dan mendapat apresiasi dari panitia Asean Korean Centre. Puji Tuhan ungkap Aldenua Siringoringo. SH,MH sebagai ungkapan syukurnya kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang menyertai mereka berangkat dan pulang dari Seoul. Ternyata musik etnik indonesia bisa membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia dipentas dunia seperti acara Asean Week di Seoul 14-16 Juni 2019 yang diselenggarakan asean-Korean Centre ini.
Goodbye…..
Semoga kedepan, setelah pandemic Covid-19 ini berakhir, kita bisa menata ulang semua kebijakan pariwisata dan kunjungan luar negeri melalui musik etnik dan kekayaan budaya daerah lain untuk mempopulerkan dan memperkenalkaan budaya bangsa kita tutupnya. Habis… ( Ring-o/Foto.ist)
Lainnya,
1 Trackback / Pingback