
SUMBER BENCANA BAGI MASYARAKAT KITARAN KALDERA TOBA – (23), ” TUNGGU PRESIDEN JOKOWI KE TOBA “
Koranjokowi.com, Jakarta : Kalimat terakhir di bagian ke22….. Terusan ini di permak tentu untuk mendukung Program Pariwisata super prioritas Danau Toba., lanjut sebagai penutup ( habis mencapai 23 edisi )….
Luasan danau semakin berkurang . Hal yang mendorong terjadinya “privatisasi“ pantai untuk pembangunan fasilitas hotel-hotel, pemukiman dan areal pertanian. Selain itu penurunan permukaan air danau ini juga membuat kebutuhan energi listrik nasional di Sumatera bagian Utara terganggu karena PLTA – PLTA di hilir sungai Asahan menjadi sulit beroperasi secara maksimal.
Air Danau Toba juga kian menurun dan tak higienis lagi . Pemandangan buruk karena maraknya Keramba Jala Apung (KJA) yang telah melampaui daya dukung lingkungan danau. Produksi ikan budidaya di danau dipatok 10.000 ton/tahun dengan jumlah KJA sekitar 5.ooo unit. Namun kenyataannya jumlah KJA telan mencapai 20.000 unit dengan produki ikan sebesar 50.000 ton/tahun , antara lain, karena kehadiran industri perikanan raksasa PT. Aqufarm Nusantara ( milik Swiss) di perairan Danau Toba sejak 1998. Alhasil kwalitas air danau yang pada tahun 1996 dinyatakan masih “berstatus baik”menjadi tercemar berat ( Hasan sitorus, Analisa, 4/6/2017.
Harta Karun di Danau Toba: sebetulnya danau Toba memiliki sejumlah potensi besar yang dapat dikembangkan untuk mendukung perumbuhan ekonomi Nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain wisata danau sebagaimana disinggung , danau Toba sangat berpotensi dikembangkan sebagai pelancongan geologi, religi dan budaya. Pariwisata Geologis menjadi satu keunikan yang layak dijual karena danau Toba terbentuk dari letusan supervulcano Toba sekitar 70 ribu tahun lalu yang nyaris membinasakan penghuni bumi. Inilah salah satu membuatnya dinobatkan sebagai geopark Nasional dan UNESCO Global Geopark (UGG).
Kaldera Toba Pariwisata religi dapat dikembangkan karena disekitar danau Toba masih terdapat penganut kepercayaan tradisional ( Parmalim). Sianjur Mula-mula secara kultural acap kali diakui sebagai asal muasal suku Batak ( Toba) yang kemudian menyebar ke segala penjuru.Wisata Ekologi sangat berpotensi dikembangan apabila lingkungan danau Toba dapat dikembalikan kekondisi semula melalui reboisasi dan konservasi hutan dan alam. Hutan Kawasan danau menyimpan aneka flora dan fauna seperti kemenyaan,, Anggrek Batak,Harimau Sumaera, Kambing Samosir, Ikan ( Ihan) Batak dan lain-lain yang merupakan kekayaan alam yang tak ternilai.
Catatan-catatan perjalanan orang Asing ke danau Toba di Era Kolonial membuktikan keindahan alam danau Toba yang diasosiasikan seperti lukisan yang mengundang pujian dan decak kagum , seperi diekspresikan J.J Van de velde dalam bukunya Surat-surat dari Sumatera 1928-1949 ( Pustaka Azet, 1987. Perlu diingat bahwa hingga 1990 an awal, Danau Toba menjadi salah satu dari 3 tujuan wisata tertinggi di Indonesia selain Bali dan Boobudur.
Kawasan Danau Toba juga dapat dikembangkan sebagai sumber komoditas strategis nasional untuk menghadapi krisis global dalam jangka Panjang seperti pangan, air dan energi terbarukan . Lembah Toba adalah daerah pertanian yang subur. Pegunungan asli menjadi sumber Kemenyaan, bahan-bahan herbal untuk bahan -bahan pengobatan dan kosmetika, serta rempah-rempah yang bernilai tinggi dan dicatat dalam sejarah. Air yang melimpah dihilir sungai Asahan dapat dimanfaatkan unuk menghsilkan energi listrik 1.000-1.100 megawatt- yang Sebagian sudah dibangun sejak tahun 1975. Dihulu sedianya terdapat sekitar 200 sungai besar dan kecil yang mengalir kedanau yang dapat dikembangkan menjadi sumber listrik mikro-hidro.
Dan yang terpenting,dan menjadi aset bangsa persegi dan kedalaman 450 meter. Sumber daya air danau sekitar 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter. Danau ini semestinya dapat mendukung kebutuhan air secara nasional , atau setidaknya kebutuhan air bersih bagi Masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya.Sampai saat ini kita dapat menyaksikan bahwa pemeritah memiliki keseriusan membangun pariwisata Danau Toba menjadi destinasi wisata super prioritas. Sayangnya , program strategis ini tampaknya belum diikuti dengan kebijakan komprehensif untuk penyelamatan lingkungan dan ekosistem danau ,yang pada gilirannya mendukung sektor pariwisata di maksud. Pariwisata Danu Toba sebagai super prioritas akan tercapai apabila kondisi Danau Toba dikembalikan kekondisi sebelum 1980 an, ketika Kawasan Danau Toba belum dieksploitasi oleh industri kayu serta perikanan dan peternakan…. Kita nantikan keseriusan Pemerintah.( Ring-o)
CATATAN :
- Dari dokumen sebanyak 67 halaman yang diserahkan olek TIM 11 kepada Presiden Jokowi, diramu oleh Staf Khusus Koran Jokowi, DKI Jakarta mejadi 23 edisi (Hbis), tentu atas arahan dan design Pimp.Umum/Redaksi – – Arief P. Suwendi
- Sambil menantikan kedatangan presiden Jokowi di Kabupaten Toba seperti yang dijanjikannya antara bulan November – Desember 2021, maka TIM 11 beserta masyarakat Toba bersiap menyambut kedatangan beliau sembari mendambakan konpensasi dari Pemerintah, dan tetap menanam pohon ( reboisasi) sebagaimana anjuran beliau sebelumTIM 11 meninggalkan Istana.
- Terimakasih kepada Pimp.Umum/Redaksi atas arahan dalam meramu artikel mulai dari edisi 1 hingga edisi ke 23 ( penutup ini)
Lainnya
Be the first to comment