Kabar Jakarta – (42), KONFLIK PARTAI BERKARYA BUKAN URUSAN PRESIDEN JOKOWI
Koranjokowi.com, Jakarta: Partai berkarya yang dipimpin Tommy Soeharto sedang bergejolak.Sekelompok orang yang menamakan diri penyelamat melakukan Musnalub dengan dalih demi menyelamatkan Partai.Tommy sebagai pimpinan partai pun sampai turun tangan langsung untuk membubarkan acara tersebut. Namun tim penyelamat tetap melanjutkan acaranya, Dan setelah mengumumkan diri sebagai pengurus baru, mereka mengatakan dukungan,kepada Pemerintahan Jokowi- Ma’ruf. Apa maksudnya?, demikian Aldentua SiringoringooSH,MH kepada KoranJokowi.com (9/12)
Kenapa menyeret Presiden dalam konflik internal partai berkarya ini ? Partai berkarya sebagai partai baru dan tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas,Parlemen dalam Pemilu 2019, bergolak.Penyebab pergolakan di internal partai ini mungkin tidak terlalu penting kita bahas ujar Alden, tetapi dampaknya yang menyeret Presiden itu yang ingin saya kemukakan kata dia. Permintaan dari dua partai Pendukung Pemerintah , Partai Nasdem dan PPP, sebagaimana dikemukakan diatas tadi adalah suara yang patut didengar Partai Berkarya. Kenapa? ,
Bukankah tugas Presiden sekarang ini cukup banyak dan sangat penting. Selain tugas pemerintahan secara umum ujar dia,Presiden masih memiliki tugas untuk mengurus upaya pencegahan covid-19 dan juga tentang reshuffle. Belum lagi persoallan RUU HIP Yang ditunda pembahasannya, dan RUU ini murni inisyatif dari DPR dan tiba-tiba muncul gerakan untuk memakzulkan Presiden, yang tidak ada hubungannya . Apalagi kalau konflik partai ini dikaitkan dan seret nama Presiden, bica kacau nanti pikirnya.Lalu untuk apa konflik partai harus menyeret Namanya ?
Konfilk antara Tommy Soeharto dan Muchdi Pr. Biarlah menjadi masalah internal partai Berkarya. Kalau mau Pekong alias Pecah Kongsi, atau Badu ( bagi dua), silahkan saja ujar Alden.Apalag kalau mau berdamai , akan lebih baik lagi sarannya. Kalau masalah Tommy dan Muchdi.Pr menyeret presiden , dikhawatirkan nanti kasus yang terkait dengan para tokoh seperti pembunuhan hakim Agung dan pembunuhan Munir, dikait kaitkan dan diseret-seret pula, sebaiknya janganlah diseret-seret Presiden dalam konflik internal partai ini sarannya.
Partai Berkarya, berkarya dululah seperi nama partainya Masuk DPR saja belum baru ada di DPRD, berjuanglah dulu masuk DPR pada tahun 2024 mendatang. Mendukung Pemeintah sekarangpun belum berguna juga kata dia,nanti saja ya? usulnya. Keterkaitan Muchdi.Pr dalam pembunuhan Munir pun masih menjadi misteri, jangan-jangan sang mantan yang menjadi Presiden Ketika Munir terbunuh, menyangka ada hubungan antara Muchdi .Pr dan Presiden Jokowi.
Disamping itu rezim Orde Baru yang diwakili Tommy juga mempunyai kecurgaan lagi, nanti Pesiden dituduh PKI lagi duganya. Jadi biarkanlah kata Alden Presiden bekerja keras dulu mengawasi Pandemi Covid-19 ini, Konflik partai biarkanlah diselesaikan sendiiri . Partai Berkarya, berkarya dulu ulangnya. Mau jadi Beringin Berkarya tetap sama saja . Janganlah berkelahi dan gaduh sebelum bekarya,nasehatnya.Bangsa ini membutuhkan partai yang berfungsi sebagai penyangga pilar Demokrasi dan memiliki tugas,fungsi yang jelas, yaitu rekuritmen politik, dan penyampai aspirasi masyarakat, melakukan komunikasi politik dan sebagainya .
Lakukanlah itu terlebih dahulu, baru berpikir untuk memberi dukungan ke Pemeintah , dan dalam mendukung itupun perlu prestasi . Jangan katanya mendukung tapi hanya menjadi beban. Beban bapak Presiden saat ini sangat banyak, jangan ditambah dulu ya ? sarannya. Selamat berkarya , bukan selamat berkonflik tutupnya. ( Ring-o)
Lainnya,
Kabar Jakarta – (41), MENGAPA BURUH MENYEBUT ANIES ‘ BENCONG !? – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback