Kabar Sawit Indonesia, ” POTENSI B100 YANG DILUPAKAN & TERLUPAKAN !? “

Kabar Sawit Indonesia, ” POTENSI B100 YANG DILUPAKAN & TERLUPAKAN !? “

See the source image

KoranJokowi.com, Bandung : Indonesia adalah negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia, pada tahun 2018-2020 mampu mengekspor 36,18 juta ton minyak sawit dan terus mengalami peningkatan sebesar 4,2% dari tahun ke tahun. Ekspor sawit merupakan penyumbang terbesar untuk ekpor non-migas Indonesia dengan nilai lebih dari Rp220 triliun. Selain penyumbang devisa subsektor perkebunan dan industri sawit Indonesia juga merupakan penyedia lapangan kerja dan dan memberi kontribusi pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

Indonesia saat ini merupakan penghasil biofuel terbesar ke-2 di dunia setelah Uni Eropa dengan produksi sebesar 7,16 juta ton/thn periode tahun 2018-2020 . Produksi Biofuel Indonesia diperkirakan akan mencapai 8,4 – 9,2  juta ton pada tahun 2021-2022. Pemanfaatan biofuel terbesar adalah untuk pemakaian domestik dengan kebijakan wajib yang dicanangkan pemerintah.  Namun pada masa pandemi Covid-19 ini dan dengan diberlakukannya kebijakan PSBB, penggunaan biofuel di pasar domestik akan menurun 10-15%, ditambah dengan  situasi  harga minyak bumi  dunia yang juga terus menurun yaitu berada pada kisaran  USD.24/barel dari USD.40-an. Note: 1 barel , 159 liter.

Namun hendaknya kita tidak berkecil hati sebagai -mana pernyataan dari Mantan Menteri Pertanian – Profesor Bungaran Saragih  (Mentan  RI thn. 2000-2004) yang tetap optimis dan mengatakan  jika masa depan industri kelapa sawit Indonesia berada di tangan generasi milenial , yang mampu membawa Indonesia bukan sebagai RAJA SAWIT DUNIA saja , tapi selaku RAJA INDUSTRI OLEOKIMIA DUNIA (produk olahan sawit).

Selain itu , prof. Bungaran mengatakan bahwa Indonesia juga mampu menjadi PRODUSEN BENSIN HIJAU, yang berasal dari  sawit-sawit Indonesia,  bahan bakar dengan campuran minyak kelapa sawit.

Wow !!

See the source image

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian pernah merilis hingga tahun 2019 – 2020 lalu 59%  perkebunan kelapa sawit dikelola perusahaan dan 41% dimiliki masyarakat yang mampu menyerap lebih dari 2,3 juta lapangan pekerjaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun meirilis jika sektor sawit menyumbang ekspor sebesar USD.18,9 miliar > Rp 265 triliun pada 2018 – 2019 khususnya ekspor ke  India, Uni Eropa dan China.

Jika saja kita dapat meminimalisir ekspor maka potensi 48,68 juta ton, yang terdiri dari 40,57 juta ton minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan 8,11 juta ton minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO) kemudian dimaksimalkan untuk ‘kepentingan nasional’ maka kesejahteraan petani dan sektor sawit akan lebih baik dari waktu lalu, mungkin ini yang disebut Prof. Bungaran.

MIllenial harus mampu meyakinkan bahwa kosumsi nasional tidak kalah baiknya daripada untuk kosumsi luar, karena potensi perkebunan sawit rakyat masih ada  > 16,8 juta ton, perkebunan besar negara > 2,49 juta ton, dan perkebunan besar swasta > 29,39 juta ton …………. yang cilakanya, masih berorientasi ke luar.

See the source image

 

Ini juga mungkin sekaligus pertanyaan besar sejauh mana kita  mampu mengelola potensi Biodiesel ramah lingkungan berbahan baku 100 persen minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) atau B100 menjadi bahan bakar masa depan, sekaligus menjadi bentuk komitmen ketahanan energi bangsa Indonesia ?

-BERSAMBUNG-

(Red-01/Bib2b-Foto.ist)

 

Tentang RedaksiKJ 3701 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan