Kabar Banyuwangi (53),
” Tari Kolosal Gandrung Sewu Banyuwangi Bikin Merinding, Ribuan Wisatawan Terpukau “
Koranjokowi.com, Jatim:
Teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada, ada yang terlupakan oleh media nasional, bahwa kemarin (29/10) telah dilaksanakan Pertunjukan karya seni tari kolosal bertajuk Festival Gandrung Sewu Banyuwangi. Event ini dipadati ribuan penonton & pengunjung Pantai Boom Marina Banyuwangi. Event itu dimeriahkan > 1.284 pelajar se Banyuwangi dengan latar Selat Bali
Ini bukan hanya ditonton oleh masyarakat sekitar namun juga banyak turis asing manca negara
Turut hadir pada atraksi budaya tersebut, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) – Abdullah Azwar Anas. Dari Kementrian Pariwisata dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, R Kurleni Ukar; Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Kosmas Harefa.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan event tahunan Festival Gandrung Sewu adalah upaya mengangkat pamor budaya tari gandrung. Ia menilai gandrung sewu menjadi perekat kecintaan pemuda terhadap budaya lokal.
“Meski banyak budaya barat dan K-Pop Korea yang masuk ke negeri ini, ternyata tidak menyurutkan kecintaan anak-anak muda Banyuwangi terhadap seni budaya asli daerahnya. Kalian luar biasa,” kata Ipuk.
Bahkan Ipuk mengaku bangga, karena anak-anak muda sangat antusias untuk terlibat di Gandrung Sewu. Ini terlihat dari pendaftar yang mengikuti seleksi menjadi penari Gandrung Sewu mencapai 3000 orang, yang akhirnya terpilih 1.284 penari.
Ditambahkan Ipuk, Gandrung Sewu bukan hanya helatan pariwisata, tapi bagian pemajuan budaya daerah. “Selain unjuk seni, Gandrung Sewu upaya regenerasi pecinta dan pelaku seni Banyuwangi,” kata Ipuk.
Gandrung Sewu, lanjut Ipuk, adalah sarana menggerakkan modal sosial. Dan yang paling penting, Gandrung Sewu mampu menggeliatkan ekonomi daerah. Tahun ini, tema yang diusung Festival Gandrung Sewu adalah Kemilau Bumi Blambangan, sebuah kisah Banyuwangi semasa masih menjadi kawasan Kerajaan Blambangan. Kala itu, kerajaan dilanda wabah. Bahkan, sang putri raja bernama Dewi Sekardadu, terjangkit.
Tak seorangpun mampu menyembuhkan hingga datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan. Kedatangan Syekh Maulana Ishak berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan. Kisah inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini.
KAMI MEWAKILI RELAWAN JOKOWI KAB. BANYUWANGI MENGHATURKAN SUKSES & SELAMA KEPADA SEMUA PIHAK KHUSUSNYA PENCAPAIAN KERJA BUPATI/WABUP YANG DEMIKIAN DAHSYAT DALAM MEMAKSIMALKAN POTENSI BUDAYA LOKAL, SVAHA,AMIN.
(Krisna/Yu2n/Humas-Foto.ist)
Lainnya,
Kabar Jatim (36), “Gub.Jatim, Kopi Excelsa Asli Wonosalam Jombang Go Internasional” – KORAN JOKOWI
Kabar Banyuwangi (52), “SURGA KECIL DI DESA WRININAGUNG BANYUWANGI” – KORAN JOKOWI
Kabar Banyuwangi (52), “SURGA KECIL DI DESA WRININAGUNG BANYUWANGI”
Be the first to comment