Pilpres 2024 (138), “RELAWAN JOKOWI AHOK TITIP SEMANGAT  UNTUK ANAS URBANINGRUM & GEDE PASEK !?”

Pilpres 2024 (138),

“RELAWAN JOKOWI AHOK TITIP SEMANGAT 

UNTUK ANAS URBANINGRUM & GEDE PASEK !?”

Koranjokowi.com, OPini :

Spekulasi pembebasan mantan Ketum Demokrat – Anas Urbaningrum (AU) antara tgl.10-12 April yad demikian ‘heboh, bahkan mampu menggeser ‘kegaduhan kasus TimNas U20 Israel & misteri Rp.349 trilyun di Kemenkeu.

Juga, kami, Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (Akarjokowi2013 / Koranjokowi.com)  menganggap itu hal biasa saja sebagaimana lepas/bebasnya terpidana apapun, hanya kebetulan saja AU  mantan Ketum Demokrat th.2010 2013, dimana Demokrat atau figur SBY  adalah ‘lawan tanding’ relawan  sejak th.2004  lalu. ‘Dan itu realita, ehehe.

Jika Demokrat – SBY kemudian gusar dengan AU yang bersumpah akan ‘buka-bukaan’ pun itu urusan mereka, namun memang jelas Demokrat – SBY akan lebih sibuk  karena ulah AU mendatang, itu pun kalau benar.

AU dan koleganya akan menggunakan ‘skenario’ halus tapi ‘makjleb, yaitu sebagai korban politiknya SBY?, itu pun silahkan saja, apalagi AU punya  ‘kartu-kartu truf’ dalam banyak hal yang berkaitan dengan SBY, Demokrat, AHY, Ibas dsb hingga kemudian mereka akan bermasalah menuju Pilpres 2024 yad?

Kami Relawan Jokowi Ahok menantikan itu

Demokrat – SBY harus ‘tegar & sabar’ menghadapi serangan berbagai sudut,

KLB Demokrat – Moeldoko & serangan AU.

‘Ehehehe…

Kartu Bridge: Sejarah dan Role Permainannya | kumparan.com

Akan menjadi dahsyat jika AU mampu  menarik simpati Relawan Jokowi Ahok non-parpol (binaan partai), sebagaimana kami , AU harus berani ‘terbuka’ menjelaskan soal apalah benar Demokrat – SBY adalah ‘pelegalisasi’ gerakan kelompok  radikal sejak Pilgub Jakarta thn.2012 yang juga selalu bersebrangan dengan Presiden Jokowi sejak thn.2014 lalu?, AU juga harus berani mengatakan bahwa dirinya adalah ‘anti-khilafah dan segala tetek bengeknya.

Jika ini dilakukan AU , kami pastikan ini akan memuluskan ambisinya pasca pembebasan

AUPidatoWiki.jpg

MENGENAL AU

Kami awalnya meng-idolakan AU sejak menjadi aktivis HMI – Himpunan Mahasiswa Islam tahun 1997 lalu. Karena putra Blitar ini kami  anggap akan membawa ‘nafas’ Bung Karno diwaktu mendatang karena AU (Dr. H. Anas Urbaningrum, S.I.P.M.Si)  kebetulan putra  Desa Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur. AU juga adalah alumni  Universitas Airlangga, Surabaya, Jurusan Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik tahun 1992. Kemudian alumni  Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan meraih gelar master bidang ilmu politik pada 2000. Kini AU tengah merampungkan studi doktor ilmu politik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

AU kemudian bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997. Dan, dalam perannya sebagai Ketum HMI  itulah AU berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998. Bahkan AU menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi.

Pada pemilihan umum demokratis pertama tahun 1999, AU menjadi anggota Tim Seleksi Partai Politik, atau Tim Sebelas, yang bertugas memverifikasi kelayakan partai politik untuk ikut dalam pemilu. Selanjutnya ia menjadi anggota KPU thn.  2001-2005 yang mengawal pelaksanaan pemilu 2004.

infografis anas urbaningrum mimpi buruk sby

Setelah mengundurkan diri dari KPU, AU bergabung dengan Partai Demokrat di thn.2005 sebagai Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah. Nah sejak saat itulah kami , yang kemudian bergabung sebagai Relawan Jokowi-Ahok pun mulai berbagi ‘jarak dengan AU. ‘eheheh.

Pada 22 Februari 2013, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan AU sebagai tersangka atas atas dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang. Keesokan harinya, pada 23 Februari 2013, AUmenyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam sebuah pidato yang disampaikan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta yang kemudian dipenjara 8 tahun di LP Sukamiskin sejak thn.2014 lalu. ‘Kami tersenyum kalau pun prihatin karena AU telah ditegur Allah..

Hampir sebulan belakangan ini, Keriuhan loyalis AU sayangnya disikapi ‘santai oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat – Didik Mukrianto yang kepada pers mengatakan  Demokrat tak punya kekhawatiran atau kecurigaan apa pun terhadap AU . Karena Demokrat memang tidak punya alasan untuk khawatir. Bahkan, dia mengatakan partainya selalu bersahabat dengan siapa saja

TITIPAN TANYA AKARJOKOWI2013

Selamat menghirup udara bebas AU, dan masih banyak ‘pekerjaan rumah untuk terus bersama bangsa dan negara besar ini !, dan kami titip tanya & semangat  saja, Yang Pertama : tahun 2014 lalu usai diperika KPK , AU mengatakan adanya  dugaan kecurangan dalam dana kampanye Pilpres  tahun 2009. Di mana, kuat dugaan menggunakan bailout (dana talangan) ke Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Juga  katanya digunakan oleh capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu untuk kampanye. Kalau pun ini adalah ‘kerjaan’ KPK/Polri yad, hendaknya AU , PKN & koleganya tetap berada paling terdepan sebagai pemilik ‘kunci-gembok-nya’. 

Yang ke-2, dengan munculnya tudingan KLB Demokrat – Moeldoko yang mengatakan “Pembegal partai, adalah SBY, AHY dan Ibas, yang tanpa malu menguasai pucuk-pucuk pimpinan Partai Demokrat dan ‘menyihir’ semua peserta Kongres Partai Demokrat 2020, untuk mau memilih AHY sebagai ketua umum,”sebagaimana disampaikan Saiful Huda SH – Kadepkominfo  KLB Demokrat. Maka Demokrat – AHY pun akan disibukan dengan tangkis-menangkis urusan ini termasuk bagaimana kelanjutan PK yang kini dilayangkan KLB Demokrat.

Untuk hal ini baiknya AU, PKN & koleganya menjauh dari konflik hukum ini.

Ke-tiga, satu hal lagi , kami , Relawan Jokowi-Ahok non-parpol tidak perduli adanya perseteruan antara Demokrat – SBY VS KLB Demokrat Jenderal Moeldoko. Namun akan menjadi masalah disaat penegakan hukum atas ke-2nya tidak menjawab apa yang publik mau.

Jika ke-3 hal diatas dapat dipahami + dibuktikan AU , Bli Kadek & koleganya, kami pastikan AU  akan mendapat simpati dari kami. Karena, AU masih dianggap  bagian dari tinta hitam sejarah Demokrat sejak didirikan thn.2001 lalu hingga saat ini. Maka mari keluar dari stigma negatif itu, bro AU.

‘Ehehehe..

Semoga bersama PKN – Partai Kebangkitan Nusantara – bli I Gede Pasek Suardika cs , laju AU semakin gemilang, memberikan pendidikan politik positip, bukan sekedar balas dendam. Indonesia masih membutuhkan AU sebagaimana AU belum bergabung di Demokrat lalu. Argometer telah ‘di-nol-kan’ PKN & para kolega AU. Kami siap mendampingi / partnership jika diperlukan, sama sama dalam semangat ‘tenggelamkeun Demokrat – SBY, ehehehe.  ‘Gaskeun,bli !

(Red-01/Foto.ist)

#Jokowi3Periode ?

#ABAS – Asal Bukan Anies Baswedan

Lainnya,

FOTO BICARA INDONESIA

“Habib Jindan , Anies Baswedan & Ulama Universal Yang Anti Radikalis Liberalisme”

“Habib Jindan , Anies Baswedan & Ulama Universal Yang Anti Radikalis Liberalisme” Koranjokowi.com, OPini : Pimpinan Yayasan Al Fachriyah Tangerang, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan memberikan pernyataan tegas terkait dengan Pilpres 2024 […]

FOTO BICARA INDONESIA

ANDI ARIEF – DEMOKRAT,  2 TAHUN LALU !

ANDI ARIEF – DEMOKRAT,  2 TAHUN LALU ! Koranjokowi.com, Bandung : Andi Arief, S.IP. kelahiran 20 November 1970 ini saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015.Andi pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial […]

Tentang Koran Jokowi 4107 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan