ANTAR KELUH DAN HARAPAN NADILA SANG JUARA SILAT KOTA SUBULUSSALAM

ANTAR KELUH DAN HARAPAN
NADILA SANG JUARA SILAT
KOTA SUBULUSSALAM

Koranjokowi.com, Kota Subussalam, Aceh :Nadila, demikian nama yang tertulis di banyak piagam penghargaan yang ia raih diberbagai kejuaraan yang diikuti baik ditingkat daerah, provinsi, sampai ketingkat nasional. Anak bungsu dari pasangan Alamsyah dengan Nurliza yang bertempat tinggal di kampong Penanggalan Barat, kecamatan Penanggalan hingga saat ini masih giat berlatih meningkatkan kemampuannya dalam cabang olah raga pencak silat. Kendati tanpa bimbingan sang ibu karena telah tiada dan tanpa bimbingan sang ayah karena sang ayah telah tidak satu rumah lagi.

Kepada koranjokowi.com Nadila di dampingi pamanya Anhar Munthe mengatakan bahwa dirinya sudah sering mewakili kota subulussalam dalam beberapa kejuaraan ditingkat daerah sampai ketingkat nasional diantaranya Kejurda Aceh 2016, Kejurda Aceh XIV di Langsa 2016, Popda Aceh XV 2018 di Aceh Tengah, Popwil Pelajar Barat Selatan Aceh 2018, Popwil 1 Sumatra 2016 di Pekan Baru, Kejunas Silat 2017 di Nusa Tenggara Barat, Kejunas Silat di Sulawesi Utara, Kejurnas Silat 2018, dan Kejuaraan Nasional XV 2019 di Jakarta mewakili Aceh. Dari berbagai kejuaraan yang di ikutinya, kepada koranjokowi.com memperlihatkan banya piagan dan mendali yang ia peroleh dan diataranya ada pula mendali Emas.

Ditanya tentang perhatian dan apresiasi dari Pemko Subulussalam, Anhar Munthe (paman Nadila)mengatakan hampir belum pernah ada perhatian maupun kepedulian pemko Subulussalam baik berupa apapun. Bahkan Anhar Munthe melalui Koranjokowi.com ini mengingatkan dan meminta kiranya pemerintah kota Subulussalam untuk memberikan perhatian dan apresiasi baik berupa dukungan moral dan materil, karena bila tidak akan berpengaruh pada semangat anak kota Subulussalam meraih prestasi.

Nadila sang juara atlit pencak silat sebelum menutup ceritanya, beliau bercita cita membuka sanggar perguruan silat sendiri guna mengembangkan bakatnya serta melatih anak anak kota Subulussalam sebagai kader atlit silat, namun masih terbentur pada belum adanya fasilitas latihan meski sudah ada tempat di halaman rumahnya. (Sabirin Siahaan)