
UNTUNG RUGI JIKA PRESIDEN AMERIKA MENDATANG ADALAH JOE BIDEN !?
KoranJokowi.com, Bandung : Sobat KoranJokowi.com dimana saja berada, Pilpres Amerika Serikat sudah memasuki masa penghitungan suara. Siapa pemenangnya, kita lihat bagaimana kedepan. Yang jelas, Tim calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengumpulkan dana kampanye jauh lebih banyak daripada kubu Presiden Donald Trump. Tim Biden mengumpulkan sekitar USD.130 juta (Rp 1,9 triliun) sedangkan Trump hanya sekitar USD.44 juta (Rp 647 miliar) . Ini catatan awal saya menjagokan Biden pemenangnya, sob. SATU !
Joseph Robinette “Joe” Biden, Jr. Kelahiran kelahiran di Scranton, Pennsylvania, 20 November 1942 lalu adalah seorang Wakil Presiden Amerika Serikat, politikus danpengacara Amerika Serikat dari Wilmington, Delaware. Saat menghadapi Trump ayah Biden berpesan “Nilai seseorang bukanlah seberapa sering dia dijatuhkan, tetapi seberapa cepat dia bangun.”, DUA !
Anggota Partai Demokrat dan Senator senior dari Delaware ini, pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 1988 dan 2008 namun mengundurkan diri dalam kedua-dua kesempatan tersebut. Pada 22 Agustus 2008, diumumkan bahwa Barack Obama telah memilih Biden sebagai pasangan bakal calon wakil presidennya dalam pemilihan presiden 2008, Jalur Politik Biden lebih ‘khatam dari Trump dong,sob. TIGA ya !
Dengan TIGA-NOL diatas boleh ya saya pilih Biden, hal lain akan lebih menguntungkan Indonesia karena ‘track politik Trump kurang baik dimata orang Indonesia umumnya, kalau pun dikhawatirkan Biden akan banyak mencampuri urusan hak asasi manusian (HAM), tidak seperti Trump yang kelewat ‘easy-going soal ini. Namun ini tantangan bagaimana Presiden Jokowi dan penggantinya kelak tetap ‘burn on, ahahah.
Dan untuk ini saya tidak sependapat dengan Relawan senior kelas Denny Siregar yang menyebut Trump selama ini dan mendatang tidak terlalu sibuk mencampuri urusan negara lain, kalau Biden sebaliknya.
“Gua pilih @realDonaldTrump! Biar Amerika sibuk dengan masalah diri mereka sendiri, gak sibuk di negara orang lain”, dan Denny mengungkit kepemimpinan Presiden AS sebelumnya, Barack Obama. Ia menyebut puluhan ribu orang meninggal gara-gara Obama. “Obama mmg manis di dalam negerinya. Tapi aksinya di Suriah gila-gilaan. Puluhan ribu orang mati. Suriah hancur, karena AS main politik identitas” kata Denny di akun Twitter pribadinya.
TRUMP DIMATA JURNALIS AMERIKA
Saya ingat beberapa tulisan Michael Sean Winters – Jurnalis muda Amerika yang ‘kritis’ siapapun presiden Amerikanya. Diantaranya Michael mengatakan soal tindakan buruk Presiden Amerika Trump sebelum, selama, dan sesudah proses pemakzulannya beberapa waktu lalu. Menurutnya, itu mencerminkan gabungan dari tujuh dosa mematikan.
Keserakahan telah lama menjadi faktor pendorong dalam kehidupan Trump. Di masa pra-politiknya, dia kebanyakan rakus akan uang dan ketenaran. Sekarang ketika menjabat presiden pun dia masih rakus akan uang.
Uang tidak pernah cukup. Perempuan pun tidak pernah cukup. Istri tidak pernah cukup. Seperti semua kerakusan, dia meninggalkan kekacauan di belakangnya. Ia tak peduli menyiksa pekerja dan membuang investor
Sebagai presiden, dia terkenal tidak mau repot membaca makalah pengarahannya. Seperti anak berusia 2 tahun, informasi apa pun yang perlu disampaikan oleh asisten harus dilakukan secara lisan. Dia mengkritik Presiden Barack Obama karena terlalu banyak bermain golf tetapi, pada 26 Oktober, Trump memiliki 224 pertandingan golf sebagai presiden. Taksiran biaya untuk pembayar pajak bagaimana? Lebih dari US$100 juta. Masih belum cukup mengerikan? , Kalau boleh saya berdoa, semoga Biden yang menang, ahahaha…(Red-1/Foto.ist)
Be the first to comment