
TENTANG KONFLIK PARTAI DEMOKRAT, SEPUH SUNDA MENGATAKAN, “Ngeduk Cikur Kedah Mitutur, Nyokél Jahé Kedah Micarék”
KoranJokowi.com, Bandung : Malam ini baru terasa penat tubuh namun banyak kebahagiaan yang saya dapat, salah- satunya diskusi ala warkop dengan seorang ‘sepuh’ yang juga birokrat di Prov. Jawa Barat . Dari mulai soal Kota Bandung yang masih kerap banjir, hingga tentang haru-birunya badai pasca KLB Demokrat lalu.
“Kesiapan Demokrat versi KLB sepertinya memang lebih siap dalam segala hal, termasuk dilakukannya konferensi pers di lokasi proyek mangkrak Hambalang, Bogor. Bahkan dalam konferensi pers itu, nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga ikut disebut dalam kasus Hambalang. Awalnya mereka menyinggung keterlibatan eks Ketum Demokrat Anas Urbaningrum, dan adanya ‘pembagian’ disana sebagaimana yang disampaikan Max Sopacua saat itu bahwa Anas Urbaningrum dapat berapa, Ibas dapat berapa, itu jadi panjang ceriteranya. Kalau Pak Anas sudah menjalani proses hukum yang dibuat pemerintah. Yang kita pertanyakan yang lain, yang tidak disentuh hukum, itu persoalannya,” tambahnya.
Lokasi Konpers dilakukan disana itu ibarat pukulan telak bagi keluarga besar Demokrat versi AHY, kata sepuh lagi. “ Hambalang ini adalah starting point untuk maju ke depan membela negara,” jelasnya itu pernyataan yang luar biasa dari Demokrat versi KLB
Ini juga seolah ‘pecut atau cambuk untuk penegak hukum , agar penyelidikan kasus Hambalang dilanjutkan KPK. Sebab meski ada yang pihak sudah mempertanggungjawabkan perbuatannya (Red: Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, Nazaruddin,Angelina Sondakh, dsb) ada juga pihak yang hingga saat ini masih belum tersentuh proses hukum. Nah yang belum tersentuh hukum itu yang dipertanyakan sepuh dan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, menyeret sejumlah nama politisi yang sebagian besar merupakan kader Partai Demokrat. Kasus tersebut menyeret mantan Menpora Andi Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam kasus tersebut, nama Ibas Yudhoyono juga beberapa kali disebut. Namun hingga saat ini, Ibas tidak pernah dipanggil untuk diperiksa. Proyek Hambalang dibangun pada 2010, tepatnya pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak sampai satu tahun, KPK mencurigai ada praktik korupsi yang dilakukan sejumlah pihak dalam pembangunan proyek dengan anggaran hingga Rp 2,5 triliun itu.
Saya pun teringat pesan leluhur, ‘Ngeduk Cikur Kedah Mitutur, Nyokél Jahé Kedah Micarék.Jujur, tidak mengambil hak orang lain, tidak korupsi dan merugikan orang lain, kiranya menjadi bekal untuk menjalani kehidupan yang baik dan bahagia’ (Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment