Melawan Lupa (98), " MENHAN PRABOWO JOGET AGUSTUSAN, ANAK BUAHNYA PRIHATIN . EHEHEH..!? "

Melawan Lupa (98),

” MENHAN PRABOWO JOGET AGUSTUSAN,

ANAK BUAHNYA PRIHATIN.

EHEHEH..!? “

Koranjokowi.com, Jakarta :

Dalam beberapa acara HUT RI selama Presiden Jokowi menjabat, banyak perubahan yang terjadi dari hanya sekedar laporan tahunan yang identik dengan beragam jas dan dasi serta kebaya kebaya modern bau parfum menyengit, juga kirab merah putih saat penaikan dan penurunan dsb semua demikian formal.

Namun kemudian berubah lebih ‘nyeni dan asik. juga kemarin saat Presiden, Ibu Iriana, Parbowo, Sri Mulyani, Kapolri, Kasad, Kasau, Kasal dan para petinggi negara ini ikut bergoyang sebagaimana alunan suara Farel Prayoga penyanyi cilik asal banyuwangi di momen HUT ke-77 RI (17/8/2022) lalu. Semua segar, inilah Indonesia, ahahaha !

Farel Prayoga siswa kelas 6 SD ini menyanyikan lagu soal kehidupan percintaan berjudul Ojo Dibandingke, namun tidak semua orang Indonesia ikut ‘bergoyang, nyatanya mantan Kasum TNI – Letjen Suryo Prabowo. “Saya Prihatin”, katanya.

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (1 April 2011-30 Juni 2012) dan Wakil Gubernur Timor Timur (1998) ini punya hak untuk seperti itu, kita juga selaku Relawan Jokowi tidak perlu ‘gusar atau menanggapi sinis, eheheh.

JUST REMIND,

Oh ya kalau tidak salah Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo kelahiran Semarang, 15 Juni 1954 ini pernah menduduki posisi Pangdam I/Bukit Barisan thn.2006 – 2007, Pangdam Jaya 2007-2008 dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) 2008-2011.

Ketika bulan Juni 2016 lalu lalu otoritas Singapura melarang Teman Ahok masuk ke negara pulau itu, semua ‘tepuk tangan khususnya para Jokowi-Ahok hatters.

Sesungguhnya pencekalan oleh Singapura itu justru positif bagi Teman Ahok. Apalagi setelah terjadi kegaduhan sedikit, pencekalan itu tidak meninggalkan persoalan serius. Misalnya Teman Ahok dipenjara oleh otoritas Singapura lalu berakibat nama baik Teman Ahok tercoreng di Indonesia. Saya lupa apa kasusnya itu. Agh sudahlah !

Tapi di 16 Agustus 2016 , saat Singapura mencekal Letjen (purnawirawan) Suryo Prabowo, persoalannya jadi lain. Sebab Suryo Prabowo tidak dalam rangka mengadakan perjalanan ke Singapura. Dia hanya transit, menuju pulang ke tanah air. Dan, Pencekalan ini bisa ditafsirkan sebagai sebuah pelecehan. Selain itu pencekalan tersebut juga bisa sangat tidak manusiawi. Sebab apa yang akan terjadi bila saat itu Suryo Prabowo memerlukan pertolongan medis? Dan pertolongan itu hanya bisa dilakukan di wilayah Singapura. ‘Piye?, eheheh.

Lantas timbul pertanyaan apa saja persoalan yang dibuat Suryo Prabowo bagi Singapura, sehingga persoalannya menjadi sangat serius? Kembali untuk kedua kalinya timbul pertanyaan.

Saya juga tidak tahu asal mula dan bagaimana akhir dari kasus ini, ‘Agh sudahlah !

Kalau pun Singapura mencekal Suryo Ptrabowo namun aneh saja karena beliau hanya hanya melakukan transit saat itu. Hanya kita tahu semua jika beliau sangat vokal terhadap Gubernur DKI Jaya. Kita tahu semua, di mata Suryo Prabowo, Ahok memang tidak layak menjadi Gub.DKI jakarta sejak sebelum PIlgub 2017 lalu. Namun beliau lupa pastinya ada Prabowo yang memilih Ahok sbg wagub 2017 saat itu. ‘Ehehe.

Secara implisit Surya Prabowo menilai, kalau Ahok menjadi Gubernur Jakarta maka yang dia prediksi, ibukota NKRI ini bakal dilanda sentiment rasialis seperti yang terjadi di tahun 1998. Dan timbulnya sentimen rasialis, terjadi karena sikap Ahok yang sejak menjadi Gubernur sering mengeluarkan pernyataan yang tidak berkualitas.

Tentu saja kalaupun Singapura meneruskan pencekalan kepada setiap WNI, hal tersebut merupakan hak prerogative negara itu. Hak yang tidak bisa kita gugat. Dan kalaupun seluruh WNI dilarang Singapura masuk ke negara tersebut, Indonesia tidak akan mengalami kerugian.

Apapun, Saat ini beliau menjabat selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) sesuai permintaan Menhan – Jenderal TNI Prabowo Subianto yang kemudian melantiknya di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Nah, ada juga yang mencibirnya, salah-satunya adalah Ferdinan Hutahaean, “Semua mengetahui rekam jejak JSP sebagai salah satu pembenci Jokowi yang berbungkus sebagai oposisi pribadi karena partainya tempat bernaung yaitu Gerindra adalah partai koalisi Jokowi di pemerintahan,”

Ferdinand mengatakan, Menhan Prabowo blunder besar dan terkesan tidak menghormati Jokowi sebagai Presiden dengan mengangkat Suryo Prabowo sebagai pejabat di bawah Kemenhan.

‘Agh sudahlah..Kita kembali kesoal Farel dan yang pada joget itu,

1.Kalau kalian googling ‘Prabowo joget, maka akan ada puluhan foto dimana Menhan memang hobby joget sejak lama

2.Bukankah Menham Prabowo pun ikut joget?, berarti Suryo Prabowo juga ‘prihatin’ kepada Menhankam yang saat itu ikut jogetan bareng Farel dsb?,

‘Agh sudahlah !

‘Saya Prihatin, Eheheheh

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,