
PRESIDEN SUKARNO, PRESIDEN JOKOWI & BUPATI ANDI PUTRA TENTANG BATIK. “PELUANG INVESTASI PUN DIBUKA !”
KoranJokowi.com, Teluk Kuantan, Riau : Tanggal 2 Oktober 2021 mendatang kita akan memperingati Hari Batik Nasional yang ke-12 tahun (2009-2021). Perayaan nasional ini ditetapkan setelah batik masuk daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO, organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi sosial dan budaya. Batik, erat dengan budaya dan falsafah Jawa. Tapi, seiring waktu, batik menjadi identitas nasional. Hampir semua daerah mengembangkan motif batiknya yang khas.
BATIK & PRESIDEN SUKARNO
Tahun 1940-1950an situasi ekonomi dan sosial politik penuh pergolakan. Banyak pembatik pindah ke profesi lain juga munculnya pesaing dari negeri tetangga membuat batik yang sebelumnya berjaya, kemudian ‘hilang tertelan bumi.
Pasca proklamasi, Presiden Sukarno butuh simbol-simbol kebangsaan untuk merekatkan simpul persatuan. Maka, muncul ide Bung Karno untuk mengembangkan suatu “corak batik yang lebih nasionalistik”. Bung Karno memerintahkan Hardjono Gotikswan – Tionghoa alumni Fakultas Sastra UI untuk membuat “Batik Indonesia”.
Go Tik Swan (umumnya dikenal dengan nama KRT Hardjonagoro; lahir pada 11 Mei 1931) adalah seorang budayawan dan sastrawan Indonesia yang menetap di Surakarta. Ia dilahirkan sebagai putra sulung keluarga Tionghoa di kota Solo (Surakarta). Karena kedua orangtuanya sibuk dengan usaha mereka, Tik Swan diasuh oleh kakeknya dari pihak ibu, Tjan Khay Sing, seorang pengusaha batik di Solo. Ia mempunyai empat tempat pembatikan: dua di Kratonan, satu di Ngapenan, dan satu lagi di Kestalan, dengan karyawan sekitar 1.000 orang.
“Kamu design Batik Indonesia yang mencerminkan dan penggabungan Rasa Persatuan, Nasionalisme dan Romantisme, yang mampu mendukung proses nation building”, titah Bung Karno saat itu, persahabatan keduanya berjalan lama. Saat Bung Karno diperlakukan tidak layak di masa akhir hidupnya, Gotikswan terpengaruh, dia pun kehilangan semangat menciptakan batik-batik adiluhung.
BATIK & PRESIDEN JOKOWI
Dalam momentum Hari Batik Nasional, Minggu (2/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk terus mengembangkan ‘kerajinan’ dalam negeri tersebut kalau pun di masa Pandemi Covid 19 , dalam akun Twitter miliknya, Minggu (2/10), Jokowi pun mengajak publik untuk terus mengembangkan batik karena batik sebagai salah satu industri kreatif yang dapat menggerakkan ekonomi nasional. “Kembangkan terus batik sebagai industri kreatif yang menggerakkan ekonomi nasional”
BATIK & BUPATI KUANSING RIAU
Kini dijaman Bupati Kuansing, Andi Putra SH MH berbeda ceritera kalau pun punya irisan yang sama, gebrakan kerja 100 hari yang terbaru adalah dimana bupati akan segera memberlakukan pemakaian Batik Kuansing , khusus untuk ASN dan pegawai honorer dalam waktu dekat. Hal itu di sampaikan Andi Putra, saat berbincang dengan awak media di sela kunjungan kerja Jumat (11/6) lalu ke sejumlah wilayah.
Dikatakan Andi Putra, “Kita harus mencintai produk lokal dengan demikian ini akan berimplikasi pada pengembangan ekonomi kerakyatan. Apalagi di tengah masa pandemi saat ini, geliat ekonomi dan produk lokal mesti di tingkatkan. Tidak itu saja, pengunaan batik Kuansing di kalangan ASN pada hari tertentu, merupakan sarana untuk ikut mempromosikan produk lokal kita di Kuantan Singingi. KIta akan segera susun Perbup nya, sebagai dasar untuk penerapan nya nanti,dan untuk tahap awal, hendaknya pimpinan OPD sudah memakai batik Kuansing, khususnya hari Jumat..”, ucap mantan Ketua DPRD Kuansing itu.
Namun yang menjadi kendala saat ini, menurut Andi produksi rumah batik yang ada belum optimal sehingga harga pun masih relatif tinggi. Oleh karena itu, saya berharap OPD yang terkait , bisa mencarikan simulasi dan pembinaan kepada pengusaha batik Kuansing, agar produksi lebih meningkat dan harganya terjangkau, tegas Andi Putra.
Terkait hal itu, sejumlah warga menyambut antusias dan bangga akan komitmen dan kepedulian Bupati Andi Putra.
Berdasarkan pantauan, pasca di Lantik Bupati Andi Putra terus mengenakan batik Kuansing dengan berbagai corak yang menarik, terutama tiap hari Jumat. Bupati terlihat elegan, dengan tampilan baju batik Kuansing yang dikenakan nya, ujar salah seorang pejahit di kota Teluk Kuantan.
Untuk saat ini, sentra batik Kuansing ada di kecamatan Gunung Toar, Singingi dan Pangean.
Apapun Bupati telah mengurai permasalahan akan perlunya produl lokal di Kab. Kuansing, kini bagaimana pihak terkait dan jajaran dibawahnya termasuk private-sector (swasta) mengimplementasikannya, inilah tantangan yang diberikan Bupati Andi Putra. ‘Ayeeee….. (Rowandri)
Be the first to comment