
KITA BOLEH TIDAK SEPENDAPAT TENTANG JENDERAL LUHUT BINSAR PANJAITAN, KAWAN.
KoranJokowi.com, Bandung : Banyak orang yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi posisi Menko Kemaritiman dan Investasi Jend.TNI.Purn. Luhut Binsar Panjaitan sebagai koordinator pelaksanaan PPKM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyaraka Darurat tahap-1, tgl.3-20 JUli 2021.
Mereka beralasan tempat itu seharusnya dipimpin oleh Menteri kesehatan dengan didukung oleh kementerian/lembaga terkait lainnya.Karena pandemic Covid 19 harus ditangani dengan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
Mereka lupa Menkes sekarang itu bukan ahli kesehatan, tapi mantan Direktur Utama PT Inalum (Persero), mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan latar belakang pendidikannya pun adalah sarjana di Bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988, ‘Ahahaha…
Bagaimana dengan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A (LBP) ?, dia memang bukan pakar kesehatan namun , check it dot :
Beliau adalah :
Lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970
Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997–1998).
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar (2019-2024
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001)
Pangkat Jenderal TNI (1999)
Kepala Staf Kepresidenan RI (2014–2015)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015–2016)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2019)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019–Sekarang)
Kurang apalagi?
Saya tidak ingin mengaitkan masalah diatas dengan seorang figure besar yang pernah lahir di sejarah Bangsa dan negara besar ini, namun beliau adalah mantan guru sekolah dasar di Wirotomo Purwekerto, putra pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem, pasangan sederhana tinggal di desa.
Namun saya dan pastinya para Relawan Jokowi mengidolakan beliau, apalagi nama beliau masuk dalam 100 tokoh jenderal perang terkuat didunia, beliaulah JENDERAL TNI SUDIRMAN , kelahiran Bodas karangjati, Purbalingga pada tanggal 24 januari 1916 dan meninggal tanggal 29 januari 1950 lalu.
Kalau pun mantan guru SD namun beliau dikenal sebagai jenderal perang yang terkenal karena kekuatan dan taktiknya di medan perang, catatan sejarah mengatakan, ia adalah satu-satunya jenderal perang yang memakai siasat perang gerilya saat agresi militer Belanda, tidak itu saja, mantan guru SD ini pernah memimpin perang perang besar seperti perang palagan Ambarawa, pertempuran 5 hari di semarang, agresi militer belanda II, dll
Beliau bukan lahir dari darah TNI, namun beliau dibesarkan dengan cerita-cerita kepahlawanan, juga diajarkan etika dan tata krama priyayi, serta etos kerja dan kesederhanaan wong cilik, atau rakyat jelata. Yang prinsip beliau berjuang demi kemerdekaan, titik.
Beliaulah PANGLIMA BESAR TNI pertama ( 12 November 1945 – 29 Januari 1950)
Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,
Perang dengan Covid 19 diperlukan kebijakan strategis dan kredibilitas komando, masih ingat ada Menteri yang seharusnya lebih empathy dengan Pandemi Covid 19 malah terjungkal karena urusan korupsi Bansos Covid 19 > Rp.20,8 milyar dari anggaran > Rp. 5 trilyun.
Penetapan Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Panjaitan adalah pilihan strategis, dan kita boleh berbeda pendapat, kawan. ‘Ahahahah…
Selamat Berjuang Oppung LBP !
(Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment