
ARAB, RUSIA & CHINA BERGABUNG. AMERIKA BISA APA ?
Koranjokowi.com, OPini :
Arab Saudi kini mulai terang-terangan menunjukan kedekatan ke China dan Rusia. Apalagi jika kabinet Arab Saudi menyetujui keputusan untuk bergabung dengan blok keamanan yang dipimpin China, Organisasi Kerjasama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO).
Arab Saudi menyetujui keputusan untuk bergabung dengan SCO seiring dengan langkah Riyadh membangun kemitraan jangka panjang dengan China meskipun ada masalah keamanan Amerika Serikat (AS)
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman & Presiden China Xi Jinping
Langkah Saudi ini menjadi tamparan untuk AS. Perlu diketahui, sejak jaman Kuda gigit portal, Arab Saudi adalah sekutu dekat AS di jazirah Arab. Ibarat amplop dan prangko, itu dulu.
Arab Saudi merupakan eksportir minyak terbesar dunia dan juga kekuatan penting dalam organisasi negara pengekspor minyak, baik OPEC dan OPEC+, di mana terdapat Rusia di dalamnya. Kerenggangan dengan AS semakin terlihat saat Arab Saudi menolak keinginan Presiden Joe Biden yang meminta ‘jatah’ lebih dari 25% produksi minyak Arab agar melebihi jatah China dan Rusia yang berkisar 20-25%.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin
“Ini setidaknya menyeimbangkan kekacauan yang disebabkan oleh Amerika,Itu bagus. Kerja yang seimbang, bijaksana dan terencana dari negara-negara yang mengambil posisi bertanggung jawab dalam OPEC bertentangan dengan tindakan AS,” puji juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mewakili Presiden Rusia – Putin menanggapi sikap Arab Saudi belakangan ini.
Beredar isu Rusia akan dinominasikan sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, dimana ini akan didukung Arab Saudi dan negara lain yang pro Rusia.
Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organisation; SCO) atau Pakta Shanghai merupakan sebuah organisasi antarabangsa di kawasan Asia yang dianggotai oleh China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan. SCO dideklarasikan pada tanggal 15 Juni 2001 setelah Uzbekistan bergabung.
Organisasi ini memupuk kerja sama antar-negara dalam bidang perbatasan, ekonomi, energi dan kebudayaan. Amerika menyebutnya SCO adalah organisasi penyeimbang kekuatan NATO dan Amerika Serikat. India, Iran, Mongolia, dan Pakistan telah diterima sebagai negara pengamat dalam SCO pada 2005. Namun, Pemohonan Amerika Serikat sebagai negara pengamat di SCO ditolak dengan alasan Amerika berada di wilayah yang jauh, sedangkan SCO lebih mementingkan kerja sama perbatasan seperti tidak menempati pasukan di daerah perbatasan.
wkwkwkwk…
(Gusmar/Foto.ist)
Lainnya,
Zulkifli Hasan, “Yang Kita Kejar Itu Penyelundupnya !”
Zulkifli Hasan, “Yang Kita Kejar Itu Penyelundupnya !” Koranjokowi.com, OPini : Dalam Ig-nya, Mendag RI – Zulkifli Hasan menuliskan, Kamis (30/3), saya memenuhi undangan sahabat saya Adian Napitupulu untuk datang dan berdialog langsung dengan pelaku […]

Kontroversi Mendag Zulkifli Hasan Soal Thrifting, Namun Dia taat kepada Presiden Jokowi. ‘Bijimane, dong ?
Kontroversi Mendag Zulkifli Hasan Soal Thrifting, Namun Dia taat kepada Presiden Jokowi. ‘Bijimane, dong ? Koranjokowi.com, OPini : Mendag RI – Zulkifli Hasan kalau pun ditengah kontroversi mengenai maraknya ‘Thrifting (aktivitas berbelanja pakaian bekas) terus […]
Be the first to comment