
Kepak Sayap Kopi Sumsel Jelajahi Malaysia dan Benua Australia
Koranjokowi.com. Pagar alam,Sumsel:
Potensi Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia .Hal tersebut merupakan simbol kebangkitan ekonomi Sumatera Selatan ( Sumsel ) . Selanjutnya terus dibangkitkan melalui ekspor perdana kopi terbaiknya . Potensi besar kopi Sumsel di nyatakan dengan kontribusinya sebesar 26 persen dari total produksi kopi Nasional dengan rata-rata hampir 200! juta ton per tahun . Sumsel sudah sepantasnya menempatkan posisinya sebagai pemain utama sektor kopi di pasar global .
Proses ekspor kopi Sumsel ke Malaysia dan Australia itu melibatkan pihak lembaga Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Sumbagsel. Adapun total Ekspor tujuan kedua negara tersebut sebanyak 3 kontainer, selain itu juga terdapat sebanyak Rp 336 miliar yang dikucurkan oleh pihak Bank dari sektor keuangan, untuk pengusaha kopi dan para petani .
Hal tersebut diharapkan dapat menjadi pintu gerbang menuju pasar kopi yang lebih besar dengan memperkenalkan nama Sumsel ke tingkat Internasional . Ekspor perdana kopi sebanyak 20 ton itu merupakan kopi yang berasal dari Kota Pagar Alam dan Semendo, diberangkatkan dari pelabuhan Bom Baru Palembang Minggu ( 19/01/2025 )
Kepala OJK Regional Sumbagsel Arifin Susanto mengatakan bahwa sekarang saatnya untuk memperkenalkan Kopi Sumsel agar mendunia, khususnya kopi yang berasal daerah Pagar Alam dan Semendo .
” Selama ini Sumsel punya kopi Lampung yang punya nama, sekarang saatnya kita bangkit dengan melibatkan stek holder terkait serta pengusaha Eksportir muda, untuk lebih mengenalkan kopi Sumsel semakin terkenal dimata dunia. Selain Malaysia dan Australia InsyaAllah kedepan kita akan merambah ke negara lainnya ,” tegas Arifin
Ia melanjutkan, Ekspor perdana yang merupakan inisiatif OJK guna membangun ekosistem ekspor perdagangan kopi di Sumsel dengan dukungan pembiayaan. Dengan demikian terbentuk ekosistem jasa keuangan untuk mendorong Sumsel tangguh dalam ekspor komoditas kopinya.
” Peran OJK dalam hal ini memfasilitasi mulai dari penguatan kualitas produk hingga akses pasar internasional, dengan kepastian pembiayaan,” ucap Arifin
Sambungnya, ekspor perdana 20 ton kopi ke Malaysia ini, dilakukan dengan mekanisme pembayaran di awal yang menciptakan kepastian harga di petani. Dengan harapan petani , pengepul, dan pengekspor semua dapat memperoleh akses keuangan. Masalah klasik petani selama ini tidak memiliki akses keuangan,
” Ekspor yang kita lakukan sekarang ini terdiri dari 9 ton kopi Arabica grade satu dari daerah Semendo Kabupaten Muara Enim dan 10,2 ton kopi Robusta Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.
Sementara, Eksportir kopi, PT Agri Ekspor Indonesia Novia Anggita mengatakan ekspor pertama menuju Malaysia yang kemudian berlanjut ke benua Australia.
” Saya sangat optimis jika permintaan kopi dunia masih cukup tinggi saat ini,” tegasnya.
” Kegiatan Kick Off ini merupakan satu langkah strategis dalam bentuk sinergitas antar berbagai Institusi dan lembaga yaitu Pemprov Sumsel, OJK , Pelindo Regional 2 Palembang, Bea Cukai Palembang, Balai Karantina Sumsel, PT Agri Ekspor Indonesia, dan Perwakilan Industri Jasa Keuangan dalam mendukung penguatan daya saing produk lokal yang inklusif dan berkelanjutan ,” ulasnya.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi mengatakan bahwa ekspor perdana kopi ke negeri Jiran Malaysia dan Australia itu merupakan suatu percepatan ekonomi yang ingin ia lakukan di masa jabatannya di Sumsel.
Hal ini merupakan sejarah bagi Provinsi Sumsel bisa ekspor kopi ke luar Indonesia .
” Untuk mendukung pendistribusian ekspor kopi asal Sumsel, kita telah mempersiapkan pelabuhan Tanjung Carat . Saat ini mulai dari perizinan hingga pembangunannya semakin dikebut , untuk mendukung ekspor kopi biar tidak ada hambatan saat pendistribusian,” terangnya.
Elen menyebutkan, Provinsi Sumsel memiliki peluang besar terutama komoditas ekspornya. Kopi yang akan diekspor telah menjalani proses seleksi ketat untuk memastikan kualitas terbaik . Negara Malaysia dan Australia terpilih sebagai negara tujuan ekspor perdana tahun 2025
“Salah satunya dengan menjadikan Sumsel sebagai daerah penyokong target pertumbuhan ekonomi Nasional bisa mencapai angka 8 persen dari arahan Presiden Prabowo,” paparnya.
” Semoga kedepan kopi asal Sumsel lebih disukai oleh orang luar dan imbasnya permintaan ekspor kopi kita semakin meningkat,” tukasnya.
(b4ron, photo – ist )
Ronni B.Baron, Sumsel. “Mengapa Pagar Alam tidak menarik dalam hal investasi ?”
Be the first to comment