RIZAL RAMLI CHILDISH, TUDING JENDERAL LUHUT ‘NGOMPORI’ PRESIDEN JOKOWI. “Sabarmaho disasude gulmit ni ngolumu , alai na paling petting ima bersabar dohot emosi na adong didirim..”
KoranJokowi.com, Bandung : Sifat childish ini kalau dalam bahasan psikologi disebut immature personality disorder. Individu dengan masalah ini biasanya mengalami kesulitan menahan ego, impuls, bertanggung jawab. Mereka sering merasa kurangnya perhatian dan suka penyangkalan. Seringkali, mereka mengelompokkan orang sebagai orang yang sangat baik dan sangat buruk. Beberapa orang memang mengalami keterlambatan perkembangan dalam mengelola emosi mereka.
Menurut Susan Heitler, seorang terapis, beliau melihat akar masalah dari pasiennya yang mengalami depresi, cemas, marah yang berlebihan, dan masalah pernikahan biasanya didasari karena pasien itu belum tumbuh dewasa. Memang usia orang itu dewasa, tapi belum elemen inti dari fungsi emosional orang dewasa. Sedangkan kematangan emosional ditentukan oleh kemampuan untuk mengelola emosi kita dan bertanggung jawab penuh atas tindakan kita, TITIK !
Hal ini saya sampaikan lebih awal, menyikapi ulah baru dari mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi pernah mengatakan dan mempertanyakan apa benar bahwa SBY mengeluarkan dana hingga Rp.100 milyar untuk demo 411 dan 212 waktu lalu. Check it dot.
“Orang sekitar Jokowi itu Islam Phobia, memang benar mayoritas mereka juga Islam. Iya tapi kan ada orang yang Islam Phobia. Nggak suka political Islam,” paparnya dalam acara Karni Ilyas Club di kanal Youtube 23 Oktober 2020
Dan, ‘Buumm.., Barisan Sakit Hati alias Jokowi Hatters seolah mempunyai ‘menu baru’ untuk dijadikan isu-nasional. Namun sayangnya, kita, para Relawan Jokowi tidak menanggapi itu, bahkan hanya ‘menepuk-kening’ sambil berkata, “Cape degh, dia lagi, dia lagi !”, Ahaha.
Kata Rizal di acara itu, Presiden Jokowi dan dirinya sedang ‘ngobrol’ tentang maraknya demo. “Jadi 2 minggu sebelum 212, pak Jokowi nanya ke saya, mas siapa dibelakang aksi 411 dan 212. Jokowi bilang kayaknya berdasarkan laporan intelijen ini massa bakal turun 2-3 juta, pasti ada bandarnya. iya kan,” cerita Rizal menirukan percakapannya saat itu.
“Menurut mas siapa,” tanya Rizal Ramli kepada Jokowi. “Menurut laporan intel ada bandarnya,” kata Rizal tirukan ucapan Jokowi. Ditanya lagi oleh Rizal “Siapa?” tanyanya, “SBY, ngabisin 100 miliar,” kata Rizal tirukan jawaban Jokowi saat ditanya siapa yang mensponsori aksi unjuk rasa saat itu. “Siapa lagi sumbernya?, Jokowi bilang pak Luhut sebut bandarnya SBY ngeluarin uang Rp. 100 miliar,”
“Saya bilang, mas Jokowi, aku tuh kenal banget sama SBY. Dia itu Raja pelit mas, kalau 5 miliar oke, 10 miliar masih mungkin, 20 miliar nggak mungkin, kalau 100 miliar itu sudah pasti bohong, dan ngakak saya tertawa,” kata Riza
Sobat KoranJokowi.com, bagaimana mungkin seorang Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dengan ‘gegabah’ – (kalau pun ini benar?) – menyampaikan informasi ini kepada Presiden Jokowi, apalagi kepada seorang Rizal Ramli saat itu.
Atas hal ini khususnya kepada LBP, … Kami, mewajili KoranJokowi.com, .. mengingatkan bapak mengenai pribahasa asal tanah kelahiran yaitu “Sabarmaho disasude gulmit ni ngolumu , alai na paling petting ima bersabar dohot emosi na adong didirim, Bersabarlah dalam kesakitan hidup, tetapi yang paling penting bersabar dengan emosi diri sendiri”, Intinya, “Jangan digubris Jenderal, namun jika kelewat batas bolehlah sedikit di-gaspol !, Mauliate Godang, Tulang. Ahahah.. (Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment