Jan Ferry Manurung – (1), “PRESIDEN JOKOWI, … PENOLAKAN MASYARAKAT KEPADA PT. TOBA PULP LESTASI SEMAKIN TINGGI !”

Jan Ferry Manurung – (1), “PRESIDEN JOKOWI,…PENOLAKAN MASYARAKAT KEPADA PT. TOBA PULP LESTASI SEMAKIN TINGGI !”

KoranJokowi.com, Medan : Melihat situasi yang terjadi antara masyarakat Toba dan PT Toba Pulp Lestari ( TPL), DPP Rakyat Permata Nusantara (RPN)  meminta pemerintah agar segera menutup PT. TPL , dimana selama beroperasinya perusahaan tersebut di daerah Toba menimbulkan konflik

Ketum Rakyat Permata Nusantara (RPN) – Jan Ferry Manurung ( yang juga merupakan salah seorang TeamSembilan yang di bentuk oleh Menaker –  Jacob Nuaea untuk membuka kembali PT .IIU menjadi PT.TPL ) ,kepada KoranJokowi.com (4/6)  mengatakan PT.TPL telah mengingkari kesepakatan PARADIGMA BARU PT.TPL yang disepakai di tahun 2002, Pelanggaran pelanggaran ini menunjukkan siapa sebenarnya jati diri PT.TPL itu. Dan Ferry menduga disana sarat  pelanggaran Pajak oleh PT.TPL, ” Pelanggaran ini juga sudah pernah kita laporkan ke DPRD-Sumut yang waktu itu diterima oleh bapak Burhanuddin Rajagukguk tapi tidak ada kelanjutannnya, melihat banyaknya pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh PT.TPL ,Jadi untuk apa PT. TPL terus dibiarkan beroperasi tetapi tidak mempunya manfaat besar bagi masyarakat sekitar? Bahkan lebih banyak kerusakan alam yang ditimbulkannya dan banyak konflik dengan masyarakat maka sebaiknya perusahaan ini harus segera DITUTUP, Tegas Ferry Manurung.

Ferry kemudian menyatakan deretan konflik yang pernah terjadi antara masyarakat dengan PT.TPL antara lain :

1.Selasa lalu (18/5) belasan warga adat Natumingka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatera Utara mengalami luka-luka karena bentrok dengan pekerja perusahaan perkebunan kayu, PT Toba Pulp Lestari (TPL). Kejadian bermula saat ratusan warga adat menghadang sekitar 400 pekerja dan petugas keamanan perusahaan akan masuk wilayah adat yang diklaim masuk konsesi perusahaan.

Hari itu, tanah adat mereka, yang juga merupakan tempat pekuburan leluhur, akan ditanami bibit ekaliptus. Warga tak mengizinkan. Sekuriti dan para pekerja mendorong warga adat sembari melempari batu dari belakang yang melukai setidaknya 12 orang.

Insiden ini adalah bagian kecil dari banyak bentrok yang melukai warga masyarakat. Satu letupan diantara sejarah panjang penolakan atas keberadaan PT TPL yang sudah berdiri sejak 26 April 1983 (saat itu bernama PT Inti Indorayon Utama, IIU

Apa yang terjadi di Natumingka adalah satu dari konflik PT TPL dengan sekitar 23 komunitas masyarakat adat yang tersebar di lima kabupaten Kawasan Danau Toba. Total wilayah adat yang dianggap bermasalah sekitar 20.754 hektar.

2. Konflik lainnya yaitu dengan komunitas adat di desa Natinggir dan Pangombusan di Kabupaten Toba dan desa Aek Raja, Sabungan ni Huta serta Onan Harbangan di Kabupaten Tapanuli Utara.Permasalahan lingkungan juga tidak selesai. Pembudidayaan monokultur ekaliptus kenyataannya memang sangat boros air. Penurunan debit air tetap terjadi dan menyusahkan masyarakat yang umumnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian.Apa yang terjadi sekarang di Desa Sidulang, misalnya. Desa di kecamatan Laguboti ini mengalami penurunan jumlah persawahan yang amat drastis dari tahun ke tahun, dikarenakan menurunnya debit air sungai, yang hulunya ada di Desa Simare.

PT Toba Pulp Lestari (TPL) menebang pohon eukaliptus di tanah yang dimiliki secara tradisional oleh masyarakat adat Batak tanpa izin mereka.

Tidak hanya debit sungai, persoalan pembuangan limbah yang juga tetap terjadi. Warga Parbulu, Banjar Ganjang, Toba adalah contoh lain. Mereka mengeluhkan kerusakan lingkungan yang berlangsung lama di kampung mereka. Tidak ada izin pembuangan limbah pembibitan TPL hingga langsung ke persawahan mereka. Dampaknya, lahan pertanian jadi rusak.

“Permasalahan ini tentu kian kompleks, sebab selain perusakan struktur sosial dan lingkungan di masyarakat setempat, ini juga terkait manipulasi dan bisa jadi ragam permainan uang. Namun, apapun ceritanya, nampaknya bertambah banyak warga dan komunitas masyarakat di sekitar Danau Toba yang makin kuat menyerukan penutupan kembali PT TPL apalagi ragam insiden kekerasan yang merusak martabat kemanusiaan, seruan ini tentu kian bulat. Melalui KoranJokowi.com kami berharap hal ini segera sampai ke Presiden Jokowi, agar segera menutup PT. TPL, ini permintaan warga”, tutup Ferry. ‘Waduh ! (Red-01/ilham/Foto.ist)

-BERSAMBUNG-

Catatan Redaksi:

> Dalam laman Tentang Kami | PT Toba Pulp Lestari Tbk. tertulis

Domisili Perusahaan : JL.LetJend Haryono MT No. A-1 (Uni Plaza, Gedung Timur Lantai 3), Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara

Areal Pabrik : Desa Soror Ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatera Utara

Areal Konsesi : Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Toba, Kabupaten Pak-Pak Barat, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Padang Sidempuan.

RPN CENTER

> Jl. Pelajar No 146 Gedung Permata Griya Kel. Teladan timur, Kec. Medan Kota.

Telp 0822 7744 2257 – 0896 0139 7076

Sumatera Utara – 20216

Tentang Koran Jokowi 4116 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Jan Ferry Manurung - (2), KATAKAN TIDAK KEPADA PT. TOBA PULP LESTARI !! | KORAN JOKOWI
  2. Jan Ferry Manurung - (4), "PT TPL MEMBUNUH PENGUSAHA LOKAL TOBA !" | KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan