PERAN RADIO SEJAK PRE & PASCA PROKLAMASI  1945 –  (1)

PERAN RADIO SEJAK PRE & PASCA PROKLAMASI  1945 –  (1)

KoranJokowi.com, Kab. Banyuwangi , Jatim :  Radio adalah salah satu media massa elektronik tertua dan menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah perkembangan teknologi komunikasi dan sejarah perkembangan alat komunikasi. Selain itu, radio juga menorehkan jejak sejarah media massa bersama-sama dengan televisi, surat kabar, majalah, dan lain-lain. 

Indonesia, saat itu masih bernama Hindia Belanda , telah mendirikan radio siaran pertamanya pada tanggal 16 Juli 1925 yang bernama Bataviase Radio Vereniging (BRV)  di Batavia atau Jakarta tempo dulu. Selama masa penjajahan Belanda, stasiun radio yang beroperasi adalah milik swasta. Setelah Bataviase Radio Vereniging atau BRV didirikan, berbagai stasiun radio lain pun mulai menjamur, seiring waktu maka munculah beberapa stasiun radio lainnya;

1.Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan;

2.Meyers Omroep voor Allen (MOVA) dan Algeemene Vereneging Radio Omroep (AVROM) di Medan;

3.Solosche Radio Vereniging (SRV), Vereniging voor Oosterse Radio Omroep (VORO), dan Chineesee en Inheemse Radio Luisteraas Vereniging Oost Java (CIRVO) di Solo atau Surakarta;

4.Mataramsche Vereniging voor Radio Omroep (MAVRO) di Yogyakarta;

5.Vereniging voor Radio Omroep Luisteraas (VORL) di Bandung;

6.Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun; dan lain-lain.

Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij (NIROM) adalah stasiun radio yang paling besar dan berkembang sangat pesat karena memperoleh subsidi dari pemerintah Hindia Belanda. Masyarakat pun mulai banyak yang mempunyai pesawat radio dana pajak radio yang dipungut cukup besar untuk ‘income NIROM saat itu.

Namun keberadaan stasiun stasiun radio tadi tidak bebas, karena penjajah ikut mengatur ke-redaksian/berita yang ditayangkan.

Dan menjawab kegelisahan itu tepatnya tanggal 1 April 1933, lahirlah Solosche Radio Vereniging (SRV) dipimpin oleh Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsito Mangunkusumo. Dimana awalnya materi siarannya hanya sekitar berita  kebudayaan, kesenian, dsb. Namun lambat laun mulai mengarah kepada ‘pergerakan nasionalisme. ‘Independen Nasionalis.

Dan disusul kemudian berdirinya stasiun radio ‘independen lainnya seperti : MARVO, EMRO, CIRVO, VORL, SRV, Radio Semarang, dan lain-lain.

Tanggal 10 September 1945 para pimpinan radio yang ada di seantero Jawa mengadakan pertemuan di Jakarta guna membahas organisasi  radio. Sehari kemudian, tepatnya tanggal 11 September 1945, para pimpinan radio sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi radio dan dijadikan sebagai Hari Radio Republik Indonesia.

ingga kemudian munculah  ‘RADIO PEMBERONTAKAN’ yang lahir tgl. 16 Oktober 1945. Yang focus menyiarkan pesan-pesan perjuangan yang disampaikan oleh Sutomo (Bung Tomo)

Bung Tomo kelahiran Kampung BlauranSurabaya, tgl. 3 Oktober 1920, putra pasangan dari Kartawan Tjiptowidjojo, priyayi dan trah Pangeran Diponegoro dan Subastita, seorang perempuan berdarah campuran Jawa TengahSunda, dan Madura anak seorang polisi kotapraja dan anggota Sarekat Islam

Bung Tomo  adalah jurnalis harian Soeara Oemoem, harian berbahasa Jawa Ekspres, mingguan Pembela Rakyat, dan majalah Poestaka Timoer. Baru setelah ia mulai bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial.

Pada 1944, ia terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru dan pengurus Pemuda Republik Indonesia di Surabaya.yang disponsori Jepang. Bisa dibilang, inilah titik awal keterlibatannya dalam Pertempuran 10 November. Dengan posisinya itu, ia bisa mendapatkan akses radio yang lantas berperan besar untuk menyiarkan orasi-orasinya yang membakar semangat rakyat untuk berjuang mempertahankan Indonesia. Terlebih, sejak 12 Oktober 1945 Bung Tomo juga memimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya.

Bagimana peran stasiun radio  “BINTANG TENGGARA 95,6 FM” Kab. Banyuwangi, Jatim?

BERSAMBUNG

(Krisna/Foto.ist)

Tentang Koran Jokowi 4116 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Peran Radio Sejak Pre & Pasca Proklamasi 1945 - (2), "SINERJITAS RADIO BINTANG TENGGARA & KORANJOKOWI.COM, NKRI HARGA MATI !" | KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan