PON XX PAPUA  SEMARAK, NAMUN MENGAPA BARU 33% DARI 2,7 JUTA HEKTAR LAHAN PERTANIAN PAPUA BARAT  YANG TERGARAP ?, “JLEEB !”

PON XX PAPUA  SEMARAK, NAMUN MENGAPA BARU 33% DARI 2,7 JUTA HEKTAR LAHAN PERTANIAN PAPUA BARAT  YANG TERGARAP ?, “JLEEB !”

KoranJokowi.com, Bandung : Disemaraknya event PON XX PAPUA , yang berbiaya lebih dari Rp. 10,4 Trilyun ini.  Presiden Jokowi masih saja sempat ‘menyentil’ pedas , ini keterkaitan dengan  potensi sektor pertanian di Provinsi Papua Barat yang dianggap beliau BELUM DIGARAP secara optimal, Padahal, Papua Barat memiliki lahan pertanian yang sangat luas > 2,7 juta hektar , sehingga mampu untuk meningkatkan produksi tanaman jagung, tanaman pangan serta hortikultura.

Pastinya jantung Menteri Pertanian dan Gubernur Papua Barat  langsung berdetak kencang, karena beliau mengatakan  lahan pertanian di Papua barulah digarap 33%-nya. “seharusnya bisa dikembangkan sebagai daerah produsen utama komoditas pertanian di wilayah Indonesia timur. Harusnya mampu mengubah sistem tanam dari satu kali setahun jadi dua kali setahun atau tiga kali setahun agar kebutuhan pangan di tanah Papua bisa disiapkan oleh Pulau Papua sendiri,” ujar beliau.

Ini sentilan yang pastinya ‘JLEEB, karena memang seharusnya seperti itu, karena peningkatan produktivitas pertanian bisa dilakukan melalui berbagai upaya, kalau pun tidak secara langsung pesan ini juga sekaligus mempertanyakan 800-an petani milenial yang dibentuk Kementan mengapa tidak dilibatkan?

“Saya yakin jika mereka ini diberi kepercayaan akan mampu menciptakan ketahanan pangan utamanya di Provinsi Papua Barat dan nanti di seluruh Tanah Air,” kata beliau. ‘JLEEB..!

Analisis SWOT menunjukkan bahwa Papua Barat mempunyai potensi dan peluang keberhasilan pembangunan pertanian, disamping banyaknya kelemahan dan ancaman. Potensi lahan untuk pertanian seluas 2,7 juta ha, baru dimanfaatkan sekitar 33 persen, itu buktinya !

Jadi jangan lagi  kita beralasan  bahwa Kelemahan mendasar di Papua Barat dan Papua adalah terbatasnya jumlah dan kualitas SDM  pertanian disamping infrastruktur yang belum menunjang. Jadi bagaimana kita mampu menghadapi persaingan pasar bebas dan globalisasi, jika  SDM, adat istiadat dan sistem birokrasi yang ada belum siap bersaing bebas.

Rilis kepala BPS Papua Barat (8/2021) mengatakan  secara umum, pada Maret 2021 persentase penduduk miskin di Provinsi Papua Barat naik dibandingkan periode September 2020.. Secara % masuk termiskin ke-2 setelah Papua >  219,07 ribu jiwa .

Perekonomian di Papua bertumbuh sebesar 14,28% secara year on year. Nilai ini pun menjadikan Papua sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 tertinggi di antara 33 provinsi lainnya. Namun kenaikan kemiskinannya > 26,80 persen

‘JLEEBBB, pak Menteri Pertanian, Menteri Desa & Pak Gubernur.

Pak Dhe gitu Lho

Ahahaha..

(Red-01/Foto.ist)

 

Tentang RedaksiKJ 3808 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan