Melawan Lupa – (10),” PAK JOKOWI, APAKAH SALIM KANCIL LAYAK DAPAT GELAR PEJUANG ANTI TAMBANG ILEGAL..?”

 

Melawan Lupa – (10),” PAK JOKOWI, APAKAH SALIM KANCIL LAYAK DAPAT GELAR PEJUANG ANTI TAMBANG ILEGAL..?”

KoranJokowi.com, Bandung : Mengisi akhir pekan, dalam dinginya kota Bandung, ada satu hal yang ingin saya sampaikan disini , yang mungkin sudah dilupakan orang banyak.  Check it dot ..

Juni 2016 lalu, Haryono dan Mad Dasir (Abdul Kholik), otak dan eksekutor pembunuh tokoh  yang akan kita sampaikan disini , juga pembunuh  seorang warga desa lainnya bernama Tosan.

Haryono & Mad akhirnya divonis 20 tahun penjara, lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut mereka dengan hukuman seumur hidup. Vonis itu dibacakan Hakim Ketua – Jihad Arkanudin dalam persidangan di Ruang Chandra Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (23/6/2016).

Ke-2nya melebihi dari ZOMBIE, biadab !

Ke-2nya memang melakukan pembunuhan secara keji,  terencana , sengaja,  terang-terangan di tempat umum dan dilihat oleh warga sehingga meresahkan masyarakat. Perbuatan  ke-2nya juga dianggap telah menyebabkan penderitaan dan duka berkepanjangan dari pihak keluarga korban. Dan tidak ada hal-hal yang meringankan perbuatan terdakwa.

Dan saya tidak tahu lagi bagaimana ceritera vonis ke-2 orang ini, apa banding dsb?

Nama tokoh dalam edisi #MELAWAN LUPA kali ini bernama SALIM KANCIL, seorang petani sederhana (46 tahun) dari Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur.

Kita Flashback ya, hari itu, Sabtu pagi tgl.26 September 2015, ia sedang menggendong cucunya yang berusia 5 tahun bermain, dari kejauhan tampak puluhan orang berteriak-teriak kepada dirinya dengan membawa segala senjata, Salim tidak gentar , ia memasukan cucunya itu kedalam rumah.

Dia pun berdiri tegak dihalam rumahnya, masa kemudian berlarian menghampirinya , warga desa lainnya berhamburan bersembunyi. Salim tetap berdiri tegak !

Salim memang dikenal sebagai orang biasa yang memperjuangkan lahan pertanian yang menjadi penghidupannya dari kerusakan tambang pasir ilegal. Bahkan Kepala Desanya memusuhi karena tambang ilegal itu memang milik Kades.

Masa itu tanpa banyak bicara memukuli, menyetrum, mengikat, menyeret dan menginjak-injak Salim hingga tewas dihalaman rumahnya sendiri dan disaksikan keluarga dan warga yang takut melerai.

Salim tewas karena sebuah prinsip, sebuah perjuangan dan sebuah keyakinan akan kebenaran.

Kisah Salim Kancil adalah potret dari berbagai konflik lingkungan. Kita bisa lihat di berbagai tempat, dari Toba, Batang, Kinipan, Kendeng, Wadas, Sangihe, hingga Papua.

Ketika uang besar bermain dengan kekuasaan, orang-orang kecil seperti Salim Kancil selalu dicoba dikalahkan dengan berbagai cara. Dibungkam dengan teror, ancaman, kriminalisasi, hingga tindakan kekerasan. Semua itu agar orang-orang kecil ini takut dan berhenti bersuara, semua itu agar kita diam.

Salim Kancil hanya seorang petani kecil, sekolah pun kabarnya ia tidak pernah mengenyamnya, namun keberaniannya dalam berjuang menggetarkan kita semua. Ia berani melawan ketidakadilan, ia berani melawan kecurangan, ia berani melawan pengrusakan lingkungan meskipun harus dibayar mahal dengan nyawanya. Karena ia tahu pasti bahwa tambang akan membawa kehancuran bagi masa depan lingkungan dan keluarganya.

Salim Kancil mengajarkan kita bahwa tidak peduli seberapa besar yang dilawan, dia berani membantah Kadesnya (Haryono) juga para preman preman suruhannya. Salim tidak pernah meninggalkan halaman rumahnya untuk sebuah kebenaran.

Siapakah yang mampu menyampaikan kepada Presiden Jokowi jika SALIM KANCIL itu adalah pejuang, bukan kriminalitas. Tidak layakah SALIM KANCIL diberikan penghargaan sehingga ini akan menambah kekuatan moral para pejuang Anti Tambang ILegal lainnya.

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

Melawan Lupa – (9), “MAUNG SILIWANGI YANG DIHEMPASKAN ORDE BARU & NASIB RUMAH MAKAN RINDU ALAM” – KORAN JOKOWI

Tentang Koran Jokowi 4159 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Melawan Lupa – (11), "TURKI MINTA NAMA SUKARNO SEBAGAI NAMA JALAN DISANA, E'DUAN !" - KORAN JOKOWI
  2. FESTIVAL HAM 2021, SEMARANG, JAWA TENGAH. - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan