SOEMPAH PEMOEDA 1928 – 2021, “UNTUK APA INDONESIA KHILAFAH ?”

SOEMPAH PEMOEDA 1928 – 2021, “UNTUK APA INDONESIA KHILAFAH ?”

Sumpah Pemuda

Pertama :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku

bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia.

Kedua :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku

berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.

Ketiga :

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung

bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Ada tiga hal pokok yang harus disatukan. Ketiga hal tersebut meliputi Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa

Satu Nusa

Nusa sama artinya dengan pulau atau wilayah. Satu nusa berarti satu wilayah atau tanah air. Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai pulau dan daerah, tetapi tetap merupakan satu wilayah, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Satu Bangsa

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku. Suku-suku tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ada suku Jawa, suku Sunda, suku Sasak, suku Batak, dan sebagainya.

Setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat dan kebudayaan daerah. Meskipun berbeda-beda suku, adat istiadat, dan kebudayaan, tetapi merupakan satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia.

Satu Bahasa

Di Indonesia, setiap suku bangsa mempunyai bahasa daerah. Ada bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Palembang, bahasa Dayak, dan sebagainya. Setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri. Karena perbedaan bahasa daerah ini, diperlukan satu bahasa nasional untuk mempersatukan bangsa, yaitu bahasa Indonesia.

Dengan adanya bahasa Indonesia, semua suku bangsa dapat saling berhubungan. Dengan demikian, akan tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.

Lahirnya Sumpah Pemuda

Bangsa Belanda menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun dan bangsa Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Pada zaman penjajahan itu, kehidupan bangsa Indonesia sangat menderita. Penduduk dipaksa bekerja keras untuk kepentingan penjajah.

Para penjajah bertindak sangat kejam. Mereka tidak segan-segan menyiksa rakyat Indonesia. Beribu-ribu rakyat meninggal akibat kekejaman penjajah.

Bahkan, penjajah sengaja memecah belah bangsa Indonesia agar mudah dijajah dan mengadu domba rakyat Indonesia. Karena bangsa Indonesia terpecahbelah maka mudah sekali ditindas dan dikuasai oleh bangsa Belanda.

Semakin lama rakyat Indonesia semakin pandai. Banyak tokoh yang bergabung membentuk organisasi. Mereka menyadari bahwa perlu adanya persatuan dan kesatuan yang kokoh untuk melawan penjajah. Maka para pemuda di daerah-daerah bergabung membentuk perkumpulan untuk melakukan gerakan melawan penjajah di daerahnya. Mereka memperjuangkandaerah masin g-masing dalam melawan penjajah. Sifat perjuangannya masih bersifat kedaerahan.

Organisasi pemuda yang pertama bernama Tri Koro Darmo. Lalu, bermunculan organisasi pemuda yang lain seperti Jong Sumatra Bond, Jong Celebes, dan Jong Minahasa.

See the source image

Tri Koro Darmo

Organisasi ini merupakan perkumpulan para pelajar yang berasal dari Jawa dan Madura. Tri Koro Darmo berdiri pada tanggal 9 Maret 1915. Organisasi ini diketuai oleh Satiman Wiryosanjaya. Karena anggotanya banyak berasal dari pemuda Jawa maka pada tahun 1918, nama Tri Koro Darmo berubah menjadi Jong Java. Jong berarti pemuda. Java berasal dari kata Jawa. Jadi Jong Java berarti perkumpulan pemuda dari Jawa.

Jong Sumatra Bond

Organisasi ini didirikan para pemuda yang berasal dari Sumatra. Jong Sumatra Bond didirikan pada tanggal 9 Desember 1917. Tokohtokohnya antara lain Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, dan M. Tamsil. Organisasi ini mengadakan pergerakan mengusir penjajah Belanda dari bumi Sumatra.

Jong Celebes

Celebes merupakan nama lain dari Pulau Sulawesi. Organisasi ini didirikan para pemuda yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda dari bumi Sulawesi.

Masih banyak organisasi pemuda Indonesia yang bermunculan saat itu, seperti Jong Ambon, Jong Batak, dan Jong Minahasa. Meskipun telah membentuk organisasi, perjuangan mereka selalu gagal karena perjuangan mereka masih bersifat kedaerahan. Jong Java hanya berjuang untuk Pulau Jawa. Jong Sumatra Bond hanya berjuang untuk Pulau Sumatra. Jong Celebes hanya berjuang untuk Pulau Sulawesi. Begitu pula Jong Minahasa, Jong Batak, dan organisasi pemuda yang lain.

Pada tanggal 30 April sampai dengan 2 Mei 1926 diadakan rapat di Jakarta. Pesertanya para pemuda dari berbagai organisasi pemuda di seluruh wilayah Indonesia. Mereka menyadari bahwa organisasi-organisasi dari berbagai pulau di Indonesia perlu bersatu. Oleh sebab itu, para pemuda dari berbagai daerah mengadakan rapat akbar yang disebut dengan Kongres Pemuda Indonesia I.

See the source image

Tujuan Kongres Pemuda Indonesia I adalah untuk membentuk sebuah organisasi pemuda yang lebih besar. Organisasi ini diharapkan dapat menyatukan seluruh pemuda di Indonesia. Kongres dipimpin oleh seorang pemuda yang bernama M. Tabrani. Meskipun kongres itu belum berhasil mendirikan organisasi pemuda secara nasional, mereka tetap berusaha dan tidak pernah putus asa. Akhirnya, pada tanggal 28 Oktober 1928 diadakan

Kongres Pemuda II yang berhasil mencetuskan Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda Indonesia II diawali pada bulan Juni 1928. Pada waktu itu, para pemuda membentuk sebuah panitia yang bertugas mempersiapkan kongres. Panitia ini diketuai oleh Sugondo Joyopuspito dengan dibantu Muhammad Yamin, Amir Syarifuddin, dan Joko Marsaid.

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres itu dihadiri oleh sekitar 750 utusan dari berbagai organisasi pemuda di Indonesia. Dengan semangat nasional yang tinggi, mereka mengikuti kegiatan kongres.

Ada tiga kali rapat yang diadakan dalam kongres tersebut. Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Pemuda Katolik. Rapat yang kedua dilaksanakan di Jalan Merdeka Utara Nomor 14, dan rapat yang ketiga di Gedung Sumpah Pemuda Jakarta.

Dalam rapat itu disepakati adanya lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R. Supratman. Ia adalah seorang wartawan dan pencipta lagu. Di sela-sela sidang, W.R. Supratman tampil membawakan lagu tersebut dengan gesekan biolanya.

Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda

peristiwa Sumpah Pemuda telah melahirkan tokoh-tokoh bangsa, di antaranya Muhammad Yamin, Wage Rudolf Supratman, dan Sugondo Joyopuspito. Mereka mempunyai peran penting dalam perjuangan bangsamelalui Kongres Pemuda II.

Muhammad Yamin

Muhammad Yamin berasal dari Sumatra Barat. Ia dilahirkan di Talawai pada tanggal 28 Agustus 1903. Setelah lulus dari SD Bumi Putera, ia melanjutkan ke sekolah guru di Bukittinggi. Muhammad Yamin senang sekali berorganisasi karena ia yakin banyak manfaatnya. Organisasi yang pernah diikutinya, antara lain Jong Sumatra Bond dan Indonesia Muda. Muhammad Yamin seorang tokoh bangsa sejati. Pemikirannya sangat maju mengenai semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Tidak mengherankan kalau ia bertekad mempersatukan bangsa untuk melawan penjajah. Ajakannya untuk selalu bersatu mendapat dukungan dari para pemuda di seluruh Indonesia. Dalam Kongres Pemuda II, Muhammad Yamin dipercaya menjadi sekretaris.

Sifat yang patut ditiru dari Muhammad Yamin ialah rajin, tidak mudah putus asa, pemberani, dan suka berorganisasi. Ia juga seorang yang memiliki wawasan yang luas dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Wage Rudolf Supratman

Wage Rudolf Supratman (W.R. Supratman) dilahirkan di Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903. Setelah lulus sekolah dasar di Jakarta, ia melanjutkan ke Normaal School Ujungpandang.

Masih banyak tokoh lain yang berjasa dalam peristiwa Sumpah Pemuda. Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel

Teks Sumpah Pemuda

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Lagu  tersebut digubah oleh Wage Rudolf Soepratman atau lebih populer dipanggil W.R Supratman. Dia adalah salah satu dari 71 peserta Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia tersebut.

Sewaktu dilantunkan di depan peserta kongres, nyanyian lagu Indonesia Raya diiringi dengan piano oleh Dolly Salim putri pahlawan Haji Agus Salim.

Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu”Indonesia Raya” gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

See the source image

  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong.
  2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang yaitu:
  3. Kwee Thiam Hong
  4. Oey Kay Siang
  5. John Lauw Tjoan Hok
  6. Tjio Djien kwie

Meskipun kini bangsa Indonesia telah merdeka, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dibina. Semangat persatuan dan kesatuan merupakan sarana yang ampuh bagi bangsa untuk melaksanakan pembangunan. Oleh sebab itu, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga dan ditingkatkan.

Makna Sumpah Pemuda adalah untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Peristiwa Sumpah Pemuda mengajarkan kita nilai-nilai persatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan.

Ingatkah kamu tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Semboyan itu mengandung arti bahwa walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia

See the source image

KINI DIMANAKAH SOEMPAH PEMOEDA KITA ITU JIKA MASIH ADA YANG BERTERIAK INDONESIA KHILAFAH ?

Khilafah sebagai salah satu sistem pemerintahan adalah fakta sejarah yang pernah dipraktikkan oleh al-Khulafa` al-Rasyidun. Al-Khilafah al-rasyidah adalah model yang sangat sesuai dengan eranya; yakni ketika kehidupan manusia belum berada di bawah naungan negara-negara bangsa (nation states). Masa itu umat Islam sangat dimungkinkan untuk hidup dalam satu sistem khilafah. 

See the source image

See the source image

Pada saat umat manusia bernaung di bawah negara-negara bangsa (nation states) maka sistem khilafah bagi umat Islam sedunia kehilangan relevansinya. Bahkan membangkitkan kembali ide khilafah pada masa kita sekarang ini adalah sebuah utopia.  5. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil perjanjian luhur kebangsaan di antara anak bangsa pendiri negara ini. NKRI dibentuk guna mewadahi segenap elemen bangsa yang sangat majemuk dalam hal suku, bahasa, budaya dan agama.

Sudah menjadi kewajiban semua elemen bangsa untuk mempertahankan dan memperkuat keutuhan NKRI. Oleh karena itu, setiap jalan dan upaya munculnya gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI wajib ditangkal. Sebab akan menimbulkan mafsadah (kerusakan)yang besar dan perpecahan umat.

Demikian Ulil Hadrawi – Tokoh Muda Intelek NU, NU.or.id

(Red-01/Foto.ist)

Tentang RedaksiKJ 3808 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan