
Melawan Lupa (48),
“BLI GEDE PASEK , MENARILAH UNTUK INDONESIA !”
Koranjokowi.com, Bandung :
Orang muda yang menjadi idola saya sekitar tahun 2012-2014 selain BTP ‘Ahok (Golkar), Anas Urbaningrum (PD), Maruarar Sirait (PDIP), Tb. Ace Hasan Syadzily (Golkar), Nurul Arifin (Golkar), Bima Arya (PAN), Budiman Sujatmiko (PDIP), Adrian Napitupulu (PDIP), juga ada nama I Gede Pasek Suardika, S.H., M.H. (GPS).
GPS lahir di Singaraja, Bali dan putra dari Kapten Pol. (Purn) I Komang Alit, GPS alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dan Magister Hukum Univ. Udayana Bali. Dimana memulai kariernya di bidang jurnalistik dan kemudian sebagai advokat. Ia dikenal sebagai konsultan pilkada di Bali yang banyak menorehkan sukses bagi kepala daerah yang mencalonkan diri.
Aktifitas dan jabatan dalam organisasi kemasyarakatan dan parpol demikian gemilang termasuk saat menjabat selaku Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga, DPP Partai Demokrat Tahun 2010-2015.
Saya ingat saat ‘mampir’ ke gedung DPPRI sekitar bulan Februari 2012 pernah bertemu GPS saat itu dan menanyakan langsung atas ‘gonjang – ganjing ‘ akan adanya Kudeta di Partai Demokrat yang menginginkan SBY sebagai Presiden & Anas sebagai Ketum PD ‘lengser, Sambil berjalan kehalaman parkir GPS menjawab, “Iya itu benar, ada pemufakatan antara oknum di PD dan pihak luar. Kamu cari saja , orang baunya sudah tercium kok”
Sumpah, sejak itu saya tidak paham hingga saat ini, ahahaha,
Bahkan yang menjadi pertanyaan besar saya adalah saat GPS ‘hengkang’ dari PD sekitar Januari 2014, ditambah pernyataan resmi Wakil Ketua Umum PD – (alm) ‘Om Max Sopacua bahwa memang GPS ‘dipecat’ sebagai kader & Ketua Komisi III DPR /PD karena dianggap terlalu ‘vulgar’, padahal selama itu saya dan teman – teman Relawan Jokowi menilai GPS adalah sosok yang menyenangkan, kalau pun kemudian dia juga aktif di ormas bentukan Anas Urbaningrum yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Apa ini penyebabnya?
Atau karena GPS demikian kuat membela Anas saat teman2 lainnya di PD meminta Anas lengser, sehingga GPS menyebut mereka tidak ubahnya ‘hama wereng’ di tubuh PD. Karena persoalan kasus Hambalang menurut loyalis Anas tidak bisa dijadikan alasan untuk mendesak Anas mundur. “Itu ada aturan internal organisasi yang mengatur, maka seluruh kader PD lebih baik mencari ramuan pestisida politik untuk menyemprot berbagai wereng dan kutu loncat yang sedang berusaha menggerogoti Demokrat,” katanya. ‘Ahahaha.
Sampai disuatu acara, saya sempat bertemu (alm) ‘Om Max di sebuah acara seminar Jakarta dan menanyakan hal itu, dan benar saja, Kata Max saat itu , “Saya pikir itu bukan rahasia lagi, sudah tahu semua Pasek berperan sebagai apa. Dia sebagai Sekjen PPI. Sekarang Pak Anas di tahanan maka dia yang kendalikan organisasi, untuk operasional kan Pak Pasek yang menampilkan diri, jadi ya hasrus stop di Demokrat” papar (alm) ‘Om Max yang meninggal Rabu November 2021 lalu.
Sejak saat itu saya tidak tahu lagi dimana dan kemana GPS, namun sekitar tahun 2016-an terdengar GPS masuk Partai Hanura namun keluar lagi sekitar Oktober 2020 dan kemudian menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sejak Oktober 2021 lalu ditemani Sekjen – Sri Mulyono, Wakil Ketum – Gerry Hukubun & Bendum – Mirwan Amir , yang sebelumnya menjabat selaku anggota DPR RI periode 2009-2014 /iPartai Demokrat mewakili Daerah Pemilihan Aceh II di Komisi I yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, Informasi.
Bagi saya dan teman teman Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (Akarjokowi2013 / Koranjokowi.com) , PKN adalah calon ‘partai dahsyat’ karena diisi sejumlah tokoh yang merupakan loyalis eks Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Namun masih ada tanya tersisa kami tentang apa & siapa yang mempunyai ‘agenda pelengseran Ketum Anas tahun 2013’ , ahahaha.
Dan , Maret 2021 lalu barulah ‘sedikit ‘ saya mulai paham setelah GPS dalam twitternya mengatakan bahwa dengan diitunjuknya mantan Wakil Ketua KPK – Bambang Widjojanto (BW) sebagai kuasa hukum Partai Demokrat melawan kubu Jenderal TNI Moeldoko (Kastaf Presiden RI) menjadi kecurigaan tersendiri bagi dirinya dan para loyalis Anas, maka wajar jika loyalis Anas mencurigai BW ‘ada andil’ melengserkan Anas.
Dan loyalis Anas pun semakin meyakini bahwa yang nafsu melengserkan Anas itu selain BW juga disebut nama Abraham Samad yang kala itu menjadi pimpinan KPK
Ogh, ini toh………..!?
Bli Pasek, teruslah menari untuk Indonesia !
Matur Suksma.GBU,Aamin.
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Saiful Huda Ems -SHE (4), “PARTAI DEMOKRAT INDONESIA ITU HOAX !”
*Untuk menyaksikan video dibawah ini diperlukan waktu & suasana yg tenang, selain panjang juga ‘padat isi’ sehingga tidak dapat di-edit”, Jangan lupa klik Subscribe, lonceng & share-nya,nuhun*
Be the first to comment