Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (20), MINYAK GORENG SULIT SALAH SIAPA?

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (20),

MINYAK GORENG SULIT SALAH SIAPA?

Koranjokowi.com, Jakarta:

Sudah berbulan-bulan belakangan hari ini masyarakat dihebohkan karena sulitnya mendapatkan minyak goreng kalau pun ada harganya melambung tinggi. Berita TV tayang adegan masyarakat sedang antri berjubel lupa prokes tanpa masker dan di beritakan ada yang meninggal karena kelelahan.  tokoh-tokoh masyarakat bertubi-tubi mengeluarkan pendapatnya bagaimana cara mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut.

Kita kaum Patriotik terus terang merasa gundah melihat kondisi tersebut di atas dan mencari tahu apa penyebab utama dari kejadian tersebut. Dimana terjadi di Salah kaprahnya sehingga minyak goreng yang bahan bakunya dari kelapa sawit itu dapat menghilang sedangkan kita ketahui Indonesia adalah produsen kelapa sawit yang terbesar di dunia.

See the source image

Benar-benar aneh dan ajaib!

Kalangan-kalangan yang memang dari sananya sudah anti pemerintah dengan mudah menyalahkan pemerintah tidak becus mengurus masalah minyak goreng.  Tegasnya Jokowi dengan pembantu-pembantunya tidak mampu mengatasi sulitnya pengadaan minyak goreng.

Bahkan ada kalangan-kalangan yang menghantam kromo mem-PTUN kan Jokowi dan menteri perdagangan sebagai biang kerok penyebabnya tanpa dengan kepala dingin mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin menjadi penyebabnya. Kita-kita kaum Patriotik yang selalu menggunakan pikiran-pikiran Bung Karno untuk menganalisa penyebab utamanya melihat adanya provokator-provokator baik dari dalam negeri bahkan luar negeri yang mendorong sedemikian rupa agar situasi sosial politik dapat dikondisikan seperti tahun 1998 dimana membuat Suharto lengser dalam hal ini Jokowi yang harus lengser.

Hal-hal apapun termasuk kejadian-kejadian yang sepele pun oleh mereka “digoreng” sedemikian rupa sehingga menjadi viral di kalangan masyarakat termasuk di dalamnya masalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo yang sikapnya tegas dalam melawan kekuatan-kekuatan kelompok ideologi Khilafah akhir-akhir ini. Belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu seharusnya kita harus tetap waspada dan alert/siaga menghadapi provokasi provokasi tadi yang biasanya dilakukan oleh tangan-tangan kotor CIA, MI-6 bahkan Mossad dengan divisi Tzomet nya.

See the source image

Apalagi bila di hubungkan dengan adanya pertemuan G-20 dimana Indonesia melalui Jokowi menjadi Presidensinya. Belum lagi adanya invasi Rusia ke Ukraina yang dihubung hubungkan dengan sikap Jokowi untuk tetap mengundang Vladimir Putin ke G-20 sekaligus mengundang juga Presiden dari Ukraina.

Jadi masalah minyak goreng sebenarnya sekedar prolog dari sesuatu yang lebih mendasar bagi mereka yaitu mendongkel Jokowi dari kursi Kepresidenan karena selama Jokowi berkuasa sebagai Presiden RI, Ia menjadi batu sandungan bagi mereka dalam rangka menguasai kekayaan alam Indonesia yang sangat signifikan ini.

Walau begitu adakah kelemahan-kelemahan Jokowi dalam memimpin NKRI? Secara tegas kita mengatakan pasti ada. Jokowi bukanlah “Dewa” yang kebijakannya selalu benar dan sempurna. Jangankan Jokowi, Sukarno pun demikian ada kekurangan-kekurangan nya dalam memimpin bangsa Bhineka ini.

Beberapa Hal Yang Harus Diperbaiki

Kita melihat ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi dan dengan cepat dapat diatasi oleh Presiden bila saja para pembantu-pembantunya secara menyeluruh terdiri dari sosok die hard nya Jokowi apalagi menghadapi 2024 di mana yang bersangkutan harus berhenti sebagai RI-1. Tak ada jaminan nanti di kemudian hari ketika sudah menjadi warga negara biasa yang bersangkutan tidak dijadikan kambing hitam atas kebijakan-kebijakan yang diambil nya ketika berkuasa.

Walaupun masih ada tenggang waktu selama + 2 tahun lagi siapa yang akan menjadi putra mahkota seyogyanya harus sudah ditetapkan oleh yang bersangkutan saat ini. Menurut kita kaum Patriotik hal tersebut tidaklah berarti kesusu atau terburu-buru karena untuk Sang Putra Mahkota agar figurnya dapat mencekam massa perlu waktu karena hal tersebut tidak dapat dilakukan secara instan.

Bila sosok tadi sudah dapat mencekam massa (Grab the Mass) terutama di kalangan bawah, basis-basis massa maka sifatnya akan berubah menjadi sesuatu kekuatan meteriel yang maha dahsyat tidak  tergoyahkan oleh situasi.

See the source image

Tokoh tadi boleh saja Prabowo Subianto,  Ganjar Pranowo,  atau Anies Baswedan,  Erick Thohir dan lain sebagainya namun mengingat di era 2024 dan seterusnya pergulatan politik di dalam negeri juga di luar negeri  berlangsung sangat keras dan ketat dengan perubahan-perubahan situasi yang sangat cepat dan dinamis (dinamika yang sangat tinggi) maka seyogyanya RI-1 yang akan datang hendaknya datang dari usia muda berlatar belakang intelektualitas tinggi jelas Idiologinya dan matang dalam masalah organisasi/manajemen, menguasai masalah pertahanan dan sudah barang tentu menguasai agama Islam secara mendalam.

Sudah barang tentu harus setia terhadap dasar negara Pancasila dan UUD 1945 asli sebelum diamandemen . Terakhir antara lain harus Pemberani!

Selain hal-hal tersebut kita harapkan Jokowi konsekuen menjalankan Revolusi Mental, Nawacita sesuai dengan janjinya dahulu yang bila terlaksana akan merupakan realisasi konkrit dari Trisakti Tavip dalam praktik.

Berdaulat dalam bidang politik

Berdaulat dalam bidang ekonomi

Berkepribadian dalam bidang kebudayaan

Bila ditinjau dari sudut kepuasan publik terhadap kepemimpinannya yang pernah mencapai 75% ternyata saat ini merosot menjadi sekitar 64% maka bila saja hal-hal tersebut diatas dapat dilaksanakan kita yakin kepuasan publik akan meningkat di atas 75% bahkan mungkin mencapai 80%.

Kesiapan Menghadapi Pilpres 2024

Dari uraian terdahulu Apa yang sebenarnya sedang berproses pada bangsa ini telah jelas yaitu masalah minyak goreng hanyalah sekedar rekayasa kekuatan-kekuatan anti Pancasila dan UUD 45 asli, jelasnya kekuatan-kekuatan Ideologi Trans Nasional berupa Ideologi Liberal Kapitalistik di satu pihak dan Ideologi Islam Ortodok Khilafah di lain pihak.

Kedua komunitas tersebut haruslah dilawan oleh seluruh kekuatan-kekuatan patriotik bangsa secara konsekuen.

Untuk itulah perlunya seluruh eksponen-eksponen patriotik dimanapun ia berada harus menyatukan diri ke dalam suatu barisan front persatuan kaum patriotik yang monolit, solid dan sadar akan tujuan-tujuan perjuangannya sekarang dan kemudian hari.

Menjadi pertanyaan mendasar benar adakah kekuatan-kekuatan Patriotik tadi? Jelas ada! Dan mereka berada di sekujur tubuh bangsa ini baik di dalam partai-partai politik gerakan-gerakan massa, TNI/Polri bahkan pesantren-pesantren yang bertebaran di seluruh Nusantara ini.

See the source image

Mereka harus dapat bersatu dan berkehendak bersatu bahkan dapat dipersatukan menjadi satu kekuatan maha dahsyat yang mampu menghancurkan lawan-lawan NKRI dari manapun datangnya. Tinggal lagi siapakah yang dapat menjadi Mahatma persatuan tadi. Ya siapa yang dapat menjadi tokoh pemersatu dari seluruh kekuatan-kekuatan Patriotik tadi?

Di sinilah perlunya Jokowi segera menentukan dan memilih Putra mahkotanya tanpa merasa kesusu dan terburu-buru karena dalam perhitungan politik waktu dua tahun adalah amat singkat.

Untuk melakukan Machtsvorming dan Machtsanwending penyusunan kekuatan dan kekuasaan kemudian menggunakan kekuatan dan kekuasaan tadi untuk mempersatukan seluruh tenaga tenaga dinamis bahkan revolusioner dari kaum Patriotik waktu yang ada adalah amat singkat. Pendek kata sekarang, sekarang dan sekarang Sang tokoh tadi harus ditentukan!

Tidak ada lagi alon-alon asal kelakon, tidak ada lagi ewuh pakewuh tidak perlu lagi ada fit and proper test. Pemersatu tadi harus ada bahkan diadakan dan tokoh tadi memang ada!

Menurut penilaian kita tokoh pemersatu tadi memang sudah siap lahir dan bathin. Alangkah baiknya bila di bulan Juni ini, bulannya Bung Karno identitas tokoh tadi dapat diperkenalkan/dideklarasikan oleh Presiden kepada seluruh bangsa dan rakyat Indonesia sehingga diharapkan deklarasi-deklarasi yang marak saat ini sedikit banyak dapat mereda serta tidak ada lagi keragu-raguan bagi kekuatan-kekuatan Patriotik di basis-basis massa untuk memilih siapa yang akan menjadi RI-1 pada tahun 2024.

Dari pengamatan penulis selama bertahun-tahun terutama di masa pandemi setan siluman covid-19 sebenarnya penulis sudah mempunyai daftar calon capres beserta cawapres nya untuk tahun 2024 yang rencananya akan penulis deklarasikan pada bulan Bung Karno saat ini.

See the source image

Namun karena ada katakanlah seruan dari Presiden Jokowi agar dalam masalah politik kita diminta jangan kesusu atau bersikap terburu-buru maka niatan tersebut terpaksa penulis tunda sementara untuk beberapa waktu.

Namun jika jangan kesusu nya terlalu lama tenggang waktu nya dengan permohonan maaf yang sebesar-besarnya penulis akan menjelaskan secara terbuka siapa-siapa saja Capres maupun Cawapres yang akan didukung oleh kekuatan-kekuatan patriotik terutama di basis-basis massa yang penulis analisa dengan metode analisa jauh berbeda dengan lembaga-lembaga survei yang ada yaitu menggunakan metode analisa historis materialisme sesuai dengan ajaran-ajaran/pikiran-pikiran Bung Karno dalam menggali 5 Sila dari Pancasila yang lahir pada pidato 1 Juni 1945.

Semoga tulisan singkat ini dapat membuka pikiran dan mata hati seluruh bangsa Indonesia sehingga tidak ada lagi ke keragu-raguan dalam menghadapi masa depan yang cerah tanpa dipusingkan oleh langkanya pengadaan minyak goreng yang pasti akan teratasi oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini Insya Allah

Jakarta, 6 Juni 2022

Guntur Soekarno

Pemerhati Sosial

Lainnya,

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (19), ” JOKO WIDODO TETAP SETIA DAN PATUH PADA KONSTITUSI ” – KORAN JOKOWI

Tentang Koran Jokowi 4117 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Melawan Lupa (52), "TAHUN 2024: PRESIDEN ANIES, WAPRES AHY . KASTAF PRESIDEN PUN DARI PKS" - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan