
PRESIDEN JOKOWI, AHOK & KASUS ALAT RAPIDTEST ANTIGEN KUALANAMU, “Haruskah kita viralkan lagi #Lengserkan-Erick atau #Erick Mundur !?” – (1)
Koranjokowi.com, Bandung : Relawan Jokowi tentunya masih ingat bagaimana Basuki Tjahya Purnama ‘AHOK’ waktu lalu menguliti Menteri BUMN – Erick Tohir dimana pesannya cukup dahsyat yaitu AHOK meminta agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diganti dengan super holding.
Kalau pun memang menjadi pro-kontra atas ulah AHOK itu namun kami , Relawan Jokowi menanggapi serius, karena seorang AHOK tidak akan mungkin gegabah menyampaikan itu jika tidak ditunjang oleh data, saksi dan fakta yang ada, Kami pun mendukung dengan tagline #LENGSERKAN-ERICK. Tidak cukup itu , kami pun ikut mengusulkan di Reshufle Kabinet lalu , nama Erick Tohir adalah salah satu menteri yang kena.
Awalnya kami menjagokan saat Erick mulai digadang-gadang sebagai menteri pasca event Asean Games 2018 dan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Ma’ruf 2019 lalu, kami berharap banyak kepada orang muda ini dengan segala pengalamannya selaku orang non-parpol yang berkontribusi aktif , kalau pun sebagian Relawan Jokowi menduga masih ada ‘bayangan JK ‘ dibelakangnya.
Namun sejak ulah AHOK itu seolah kita bercermin bahwa kita salah orang, ahahaha…
AHOK selaku yang dipercaya dan diyakini Presiden Jokowi selaku Komisaris Utama Pertamina terus menyerang Erick dengan melahirkan konsep SUPER HOLDING yang intinya sederhana saja , yaitu selain merupakan janji kampanye pasangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat pilpres 2019.
AHOK pun langsung memetakan, yang pertama disasarnya adalah sector konstruksi, karya, migas, farmasi, asuransi, pertanian, perkebunan, dan yang berkaitan dengan perdagangan lainnya. Ada pun beberapa holding yang sudah terbentuk seperti holding perkebunan, holding pupuk, holding tambang. Ini juga AHOK merupakan konsep atas efektifitas anggaran terhadap lebih dari 143 BUMN. “Ya kementerian BUMN akan hilang. Jadinya nanti ada super holding. Nanti akan seperti Temasek dan Khasanah,” kata AHOK saat itu.
Dari data yang KoranJokowi.com himpun periode tahun 2018-2020 masih ada 7 BUMN yang ‘merugikan negara’ > Rp.2,509 trilyun yang disumbang oleh PT.Krakatau Steel, PT.DI, PT.DOK, PT, PAL, PT.SHS, PT. Pertani & Perum Bulog ?
Kini Kementerian Erick kembali menjadi ‘masalah kita semua’ lagi karena muncul temuan kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas yang terungkap di Bandara Kualanamu yang diduga PT Kimia Farma (Persero) Tbk ikut terlibat didalamnya, nejong !
Yakin hanya di Bandara Kualanamu?
Apakah Erick harus ‘legowo’ mundur?
#Lengserkan-Erick part-2 !?
(Red-01/Foto.ist)
-BERSAMBUNG-
1 Trackback / Pingback