Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (21), “APAKAH JOKOWI MAMPU MENDAMAIKAN RUSIA DENGAN UKRAINA?”

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (21),

“APAKAH JOKOWI MAMPU MENDAMAIKAN RUSIA DENGAN UKRAINA ?

See the source image

See the source image

Koranjokowi.com, Jakarta:

Di beberapa stasiun TV tersiar berita bahwa Presiden Jokowi akan melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia serta Presiden Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina.

Bahkan ada pernyataan dari Komandan Paspampres Mayjen Tri Budi Utomo bahwa pasukannya siap melakukan pengamanan Presiden dalam kunjungan ke kedua negara tersebut. 39 anggota terlatih dari Paspampres siap melakukan tugas tersebut yang pastinya beresiko tinggi karena situasi perang terutama pengamanan di Ukraina.

Salah satu tujuan pokok dari kunjungan tersebut adalah Presiden akan berusaha mendamaikan konflik yang ada sekarang ini paling tidak agar yang bertikai bersedia duduk di meja perundingan untuk menghentikan peperangan yang sedang berkobar dan sudah menelan korban ribuan nyawa di kedua belah pihak.

Apakah usaha mulia dari Presiden Jokowi tersebut akan berhasil paling tidak katakanlah dalam bentuk gencatan senjata. Untuk itu sebaiknya kita analisa dahulu sebab-musabab terjadinya konflik tersebut yang dimulai oleh karena negara adikuasa Amerika Serikat mencoba-coba mempengaruhi Ukraina agar masuk sebagai anggota ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). 

See the source image

Bila saja Ukraina menjadi anggota NATO maka dengan mudah NATO dapat meletakkan rudal-rudal nya di kawasan Ukraina yang pastinya akan dengan mudah menjangkau kawasan Rusia. Ini adalah hal pertama, hal kedua adalah tidak akan ada lagi jaminan pipa gas Rusia yang melewati kawasan Ukraina berada dalam keadaan aman. Dari kedua hal tersebut menjadi wajarlah bila Rusia gusar dan bersikap daripada “kecolongan” lebih baik bertindak lebih dahulu yaitu dengan mengadakan invasi ke Ukraina. Celakanya perang ini menurut Putin akan berlangsung lama karena Amerika Serikat terus-menerus membantu Ukraina baik dengan Alusista maupun keuangan. Kondisi Inilah yang harus benar-benar diperhitungkan oleh Presiden Jokowi agar misinya berhasil sukses.

See the source image

Menurut analisa penulis tanpa dilakukan lobby tingkat tinggi langsung dengan pihak Amerika Serikat akan sulit mendamaikan kedua negara yang bertikai tadi. Lobby secara langsung diakui akan sulit dapat dilakukan oleh Presiden Jokowi khususnya masalah perang Rusia-Ukraina. Namun hal tersebut bukan berarti yang bersangkutan mengalami jalan buntu. Lobby tersebut dapat dilakukan dengan jalan lobby melambung melalui negara atau institusi-institusi yang ada untuk berhubungan langsung dengan Presiden Joe Biden agar didengar pendapatnya oleh Presiden negara Adikuasa tersebut.

See the source image

Dengan pihak mana lobby melambung harus dilaksanakan

Permasalahannya sekarang adalah pilihan pihak manakah yang paling cocok dan punya pengaruh yang masif terhadap pihak Amerika Serikat.

Mengingat nampaknya Amerika Serikat sudah memposisikan dirinya sebagai mitra terkuat dalam membantu Ukraina baik persenjataan bahkan logistic. Pilihan pertama yang dapat digunakan oleh Presiden Jokowi adalah kelompok negara-negara ASEAN seperti Malaysia bahkan Singapura. Suara atau saran dari Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pastinya akan mendapat perhatian khusus dari Presiden Joe Biden.

Pilihan yang lain dapat juga dari kelompok negara-negara Timur Tengah khususnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang secara historis merupakan mitra potensial bagi Amerika Serikat sebaliknya pimpinan tertinggi kedua negara tersebut mempunyai hubungan baik secara pribadi dengan Presiden Jokowi.

See the source image

Namun harus diingat bahwa hal tersebut diatas sama sekali bukanlah karena Presiden Jokowi tidak dapat berhubungan langsung dengan Presiden Joe Biden akan tetapi hal tersebut di atas menurut penulis merupakan jalan yang paling efektif agar Amerika Serikat bersedia melaksanakan saran-saran dari Indonesia sekiranya Presiden RI sudah bertemu langsung dengan Presiden Amerika Serikat.

Lobby melambung tersebut pernah juga dilakukan oleh Presiden Sukarno dalam hubungan pembebasan Irian Barat dari Kolonialisme Belanda yaitu dengan melakukan lobby melambung melalui Presiden Amerika Serikat kala itu John F Kennedy yang katakanlah kemudian menekan pihak Belanda agar menyerahkan Irian Barat kepada RI.

See the source image

Jadi keberhasilan Indonesia mengembalikan Irian Barat ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi bukan hanya karena bentuk kekuatan fisik melalui Trikora namun juga perjuangan diplomasi melambung yang dilakukan oleh Presiden Sukarno. Langkah-langkah tersebut di atas hendaknya dilakukan juga oleh Presiden Jokowi terutama karena saat ini kebijakan-kebijakan yang diambil oleh yang bersangkutan secara diametral sangat berlawanan dengan kepentingan-kepentingan negara Barat khususnya Amerika Serikat seperti proses Hilirisasi, larangan ekspor bahan mentah kemudian larangan penggunaan produk-produk luar negeri dan lain-lain yang semua ini memukul perekonomian Amerika Serikat.

See the source image

Belum lagi bila kita perhitungkan adanya Resesi ekonomi di Amerika Serikat yang benar-benar memukul perekonomian Amerika Serikat. Sudah barang tentu bagi kaum kapitalis kapitalis Yahudi yang mendominasi perekonomian di sana .Jadi dalam hal ini langkah tersebut perlu diambil bukan karena kita meragukan kapasitas dan kemampuan diplomasi Presiden Jokowi akan tetapi suatu usaha bersifat taktik dan strategi dalam dunia politik (Soekarno; Azas azas perjuangan dan taktik, DBR-I)

Bila misi dari Presiden Jokowi berhasil dengan mendamaikan pihak Rusia dan Ukraina maka hal ini akan merupakan sumbangan yang sangat besar kepada perdamaian dunia pada umumnya dan martabat bangsa serta negara Indonesia dimata dunia.

Hubungan dengan hadiah Nobel Perdamaian

Seperti yang kita ketahui ketegangan-ketegangan yang terjadi di dunia bukan saja perang Rusia dan Ukraina akan tetapi masih banyak ketegangan dan konflik di berbagai kawasan dunia seperti misalnya antara China dan Amerika juga Afganistan yang belum tuntas, perlombaan persenjataan pemusnah massal antara negara-negara Barat dan Timur, masalah Inggris Raya dengan Irlandia dengan kelompok Sin Fein nya termasuk masalah klaim China terhadap kepulauan Natuna  dilaut Tiongkok Selatan.

See the source image

Dengan adanya perdamaian antara Rusia dan Ukraina penulis yakin akan berdampak kepada menurunnya ketegangan dan konflik-konflik antar negara di dunia yang secara langsung akan mengangkat posisi Indonesia didalam percaturan politik dunia. Bahkan secara pribadi Presiden Jokowi kemungkinan besar akan terpilih sebagai Man of the year dan terpilih untuk menerima hadiah Nobel perdamaian dunia.

Hal ini bukanlah tidak mungkin terjadi dan itulah yang juga menjadi harapan kekuatan-kekuatan Patriotik Indonesia dimanapun berada.

Selamat bekerja Komandan!

Jakarta 25 Juni 2022

Guntur Soekarno

Pemerhati Sosial

See the source image

Lainnya,

Melawan Lupa (64), ” PRESIDEN TERTUKAR ITU ADA DIANTARA RUSIA & UKRAINA, KAMU SEHAT !?” – KORAN JOKOWI

Melawan Lupa (65), “PRESIDEN YANG TERTUKAR , CALON SEKJEN OKI ATAU SEKJEN PBB  YANG SANTUY !” -(2) – KORAN JOKOWI

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (20), MINYAK GORENG SULIT SALAH SIAPA?

Tentang Koran Jokowi 4159 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan