” BANG AL, ANAK TENABANG YANG JADI PJ.GUB. BANTEN “

” BANG AL, ANAK TENABANG YANG JADI PJ.GUB. BANTEN “
Koranjokowi.com, OPini :
Teman teman Relawan Jokowi – Ahok dimana saja berada,
Tanah Abang adalah salah satu kecamatan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi D.I JakartaIndonesia. dengan  penduduk lebih dari 148.000 jiwa yang tersebar di 7 kelurahan, 49 RW dan 489 RT. Dan beragam etnis, menjunjung solidaritas & toleransi karena selain suku Betawi ada pula suku lain seperti JawaSundaBantenBatakMinangkabau,  Makasar, Ambon, Tionghoa, dan lain-lain.
Tanah Abang tahun 1930-an
Dari beberapa sumber disebut nama Tanah Abang muncul sekitar tahun 1628, dimana saat itu pasukan Mataram datang ke wilayah tersebut yang dominan berbukit , hutan gelap dan rawa rawa yang dilingkari Kali (sungai)  Krukut . Mereka merasa tertarik karena warna tanah disana dominan warna  ‘merah’,yang  dalam bahasa jawa merah disebut juga ‘abang’,  tanah merah, tanah abang.

Ada pula yang menyebut kata abang bukan berarti “merah”, tetapi berarti sapaan khas suku Betawi kepada “kakak laki-laki”. Kawasan tersebut menjadi dikenal umum setelah seorang Kapten Tionghoa (Kapitein der Chinezen) bernama Phoa Bing Gam mendapatkan izin dari VOC untuk memegang hak kekuasaan hutan di kawasan tersebut, yang mengerjakan terusan dan kanal untuk sarana pengangkutan. 

Serangan di Batavia oleh Sultan Mataram pada tahun 1628.

Jauh sebelum tahun 1614, VOC bermaksud bermitra dengan Sultan Agung yang baru dilantik sebagai Raja Mataram, ini upaya dialogis karena VOC  memerlukan beras dari Jawa, VOC harus menguasai Mataram sekaligus beras – berasnya. Namun upaya ini selalu dilawan Sultan Agung.

Hingga kemudian muncul kasus terbakarnya kapal – kapal Mataram dipelabuhan yang kemudian diketahui jika itu semua memang  dikordinir oleh VOC melalui ‘orang-sewaannya sekaligus secara perlahan VOC menguasai Batavia (Jakarta) di tahun 1619.
 
Kedudukan VOC di Batavia dianggap Sultan Agung sebagai penghalang dirinya akan bermitra dengan Banten sekaligus memperluas perdagangan  ke Malaka. Perang Mataram melawan VOC terjadi dalam dua tahap, yaitu serangan pertama pada 1628 dan serbuan kedua pada 1629 yang juga peperangan ini banyak dibantu oleh laskar Batavia khususnya warga asal Tanah Abang dan sekitarnya.
 
header img
Peperangan Mataram & VOC ini memang melelahkan apalagi disertai wabah kolera yang mengganas menimpa laskar Mataram & Batavia.  Disaat lumbung – lumbung Padi Mataram yang tersebar di Bekasi dsb dibakar VOC, maka Sultan Agung pun membendung Kali Ciliwung dan menebarkan wabah kolera ke Batavia sehingga banyak korban di pihak VOV termasuk  Gubernur jenderalVOC yaitu J.P. Coen meninggal menjadi korban wabah tersebut. Namun kemudian tidak sedikit laskar rakyat yang tewas sia – sia karea difitnah sebagai ‘Mata – mata VOC, mereka adalah laskar Batavia juga teman2 dari Tionghoa.
Lorong Masa Dulu Tanah Abang adalah Pasar Kambing
Sumber lainnya menyebut bahwa daerah tersebut mulanya disebut sebagai “Nabang”, yang kemudian ditambahkan partikel “De” oleh kolonial Belanda, sehingga menjadi “De Nabang”. Namun orang pribumi di Batavia lebih menyukai sebutan  “Tenabang”, dan terakhir “Tanah Abang
Hitam Putihnya  Tenabang (Tanah Abang) sejak tahun 1600-an lalu, identik dengan sosok dan tokoh fenomena disana, sebut saja nama  Sabeni Jawara Tenabang sebelum Perang Dunia ke-II, Pitung Jawara yang ‘nyambi jualan Kambing di Tenabang, Phoa Bing Gam – Kapten Tionghoa (Kapitein der Chinezen),  Hercules Rozario Marshal – pejuang pro-NKRI pada masa konflik Timor Timur thn.1987, Alm. Abraham Lunggana (Haji Lulung), dsb.
Apapun dari hal – hal diatas dapatlah kita simpulkan jika Tanah Abang identik dengan Perjuangan, Solidaritas, Toleransi,  Keberagaman, Amanah & Fitnah.
TOKOH ASAL TANAH ABANG YANG MENGABDI DI PROV. BANTEN

Dr. Al Muktabar, M.Sc.dalam berbagai sumber disebut memang putra asal Tanah abang, tgl.12 Juni 1965 yang tgl. 12 Mei 2022 lalu dilantik oleh Mendagri RI – Tito Karnavian  selaku Pj/Penjabat Gub. Banten selama masa transisi dan kekosongan pemerintahan di Banten setelah gubernur petahana, Wahidin Halim menyelesaikan masa jabatannya.

Bang Al, panggilan akrab kami, sebelumnya menjabat  sebagai Sekretaris Daerah Banten sejak 2019. Kalau pun putra Tanah abng namun ‘bang Al adalah alumnus  S1 – Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bengkulu  tahun 1989. Juga alumnus  S2 di jurusan Ketahanan Nasional Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar magister pada 1996. Gelar magister juga diraih Muktabar dari Polytechnic Institute of New York tahun 1998. Sementara, gelar doktor diperolehnya tahun 2004 dari program studi Administrasi Negara Universitas Padjadjaran, dan tahun 2006 dari The Florida State University.

WhatsApp Image 2023-02-09 at 15.54.07

Al Muktabar sebagai Penjabat Gubernur Banten

Sebelum menjadi Sekda Provinsi Banten, Muktabar lebih dulu menjadi pejabat di Kemendagri. Muktabar resmi menjabat sebagai Sekda Banten pada 27 Mei 2019 setelah dilantik oleh Gubernur BantenWahidin Halim berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 52/TPA tahun 2019.

Perjalanan Muktabar sebagai Sekda Provinsi Banten terbilang tidak mulus.Pada 22 Agustus 2021, Muktabar tiba-tiba dikabarkan mengundurkan diri jabatannya. Kepala BKD Provinsi Banten Komarudin kala itu menampik bahwa pengunduran diri Muktabar karena adanya perselisihan dengan Wahidin Halim.

-Bersambung-

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

Kabar Banten – (32), Martua Nainggolan SI Kom, “Bank Banten Aman & Harus Menjadi Suatu Kebanggan Daerah”

Kabar Banten – (32), Martua Nainggolan SI Kom, “Bank Banten Aman & Harus Menjadi Suatu Kebanggan Daerah” KoranJokowi.com, Banten :  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten menyebut salah satu unsur pertumbuhan Bank Banten bergantung […]

Tentang RedaksiKJ 3808 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan