“Atjeh Moorden, Atjeh Pungo , Aceh gila “
Koranjokowi.com, OPini :
Dalam masyarakat Aceh dikenal salah satu pribahasa
” .. Bak ta tunyok bek meu iseuk, bak ta peuduek beu meulabang .. “
Apa yang ditetapkan jangan bergeser, dimana diletakkan disitu dipaku.
Semua yang kita jalani memiliki aturan, jangan sampai yang sudah baik dilanggar atau diubah, biarkan semuanya berjalan sedemikian rupa. Banyak yang tidak paham dengan aturan, buktinya peraturan malah sengaja dilanggar tanpa merasa berdosa.
Namun jika aturan atau pun apa namanya yang keluar dari lawan – lawan Bangsa dan Negara Besar ini, sebagaimana yang terjadi di Serambi Mekah, Tanah Rencong, Aceh. Maka jangan berharap mereka akan diam saja, bukan hanya darah, nyawa pun mereka pertaruhkan.
Sejarah telah menuliskan dengan tinta emasnya para putra – putri Aceh yang selalu berada didepan melanggar aturan sebuah penjajahan, melawan sampai titik darah penghabisan. Dan dari ratusan ribu para pejuang & pahlawan Aceh diantaranya adalah ;
Keumalahayati (Laksamana Malayahati) thn.1550 – 1615)
Sultan Iskandar Muda thn.1583 – 1636
Teuku Cik di Tiro Muhammad Saman thn.1836 – 1891
Cut Nyak Dhien thn.1848 – 1908
Teuku Umar thn.1854 – 1899
Cut Nyak Meutia thn.1870 – 1910
Teuku Nyak Arif thn.1899 – 1946
Dr. Mr. Teuku H. Moehammad Hasan thn.1906 – 1991
…… Al-fatehah untuk semua pejuang Aceh …..
Jika mendengar dan membaca sejarah Aceh, kita akan kagum atas kejayaan Kerajaan Aceh, yang terbuktikan dengan naskah-naskah kuno, situs benteng-benteng pertahanan dan makam raja-raja serta ulama-ulama Aceh . Aceh memang negeri kuat di masanya.
Banyak sejarah yang membuktikan itu, salah – satunya yang banyak dilupakan generasi muda adalah perang melawan Pasukan elite Belanda (Pasukan Marsose) yang berlangsung pada tahun 1873 hingga awal abad ke-20, kalau pun sebenarnya telah dimulai sejak era Laksamana Malahayati – laksamana wanita pertama di dunia dari Tanah Rencong yang memimpin pasukan yang terdiri atas para janda perang pada abad ke-16.
Korban pun berjatuhan dan pasukan Belanda menderita kerugian yang teramat sangat parah serta kekurangan pasukan karena banyak yang tewas di medan tempur.
Aceh saat itu sulit untuk dikuasai, karena itulah munculah Pasukan Marsose (Het Korps Mareschaussee). Pasukan ini memiliki serdadu-serdadu yang memiliki keberanian, semangat tempur tinggi, serta mampu melacak keberadaan para pejuang Aceh dan menumpas habis pasukan Aceh beserta masyarakatnya.
Tindakan Belanda dengan membentuk pasukan khusus ini berhasil memukul mundur pejuang Aceh, menangkap Panglima Aceh, dan bahkan Teuku Umar Syahid berhasil ditahan Pasukan Marsose ini. Sementara panglima Aceh lainnya dibuang ke luar daerah. Melihat prestasi yang sedemikian gemilang, Belanda berfikir bahwa Aceh telah takluk pada Belanda dan para pejuang-pejuangnya dengan sukarela menyerahkan diri. Namun, perkiraan mereka saat itu salah. Perlawanan Aceh ternyata semakin membara. Akibat berbagai macam kekerasan, masyarakat Aceh telah menaruh benci yang sangat mendalam bagi orang Aceh dan pejuang-pejuang yang masih tersisa.
Anak-anak yatim dan janda-janda yang ditinggal suaminya ikut mengangkat senjata melawan keganasan Belanda walaupun harus berhadapan dengan Pasukan Marsose sekalipun. Dengan rasa nekat dan semangat perang sabil, masyarakat Aceh berjanji akan membunuh semua Belanda, tidak perduli apakah pasukan Belanda, dan masyarakat Belanda. Semua akan dihabisi. Janji ini bukan isapan jempol belaka, para pejuang Aceh beserta seluruh komponen masyarakat Aceh mengangkat rencong seolah haus darah. Pasukan Belanda dibuat kalang kabut dan menderita kekalahan mental yang sangat berat.
Belanda tidak habis pikir bagaimana dengan hanya bersenjatakan rencong, satu orang Aceh bisa membunuh delapan pasukan Belanda. Dari peristiwa itu, timbul sebutan Belanda untuk orang Aceh yakni, “Atjeh Moorden-Atjeh Pungo” (Aceh gila). Perang khas Aceh atau perang gila ala masyarakat Aceh ini telah menewaskan beberapa Panglima Pasukan Marsose , Panglima Tinggi Belanda dan ratusan prajuritnya.
Belanda pun berangsur – angsur meninggalkan Tanah Rencong sebelum Indonesia merdeka. Gagal di Aceh , Belanda pun demikian sadis memasuki pulau Jawa, namun Belanda tak berani menyentuh Aceh kembali. Jangankan melabuhkan armada laut dan menurunkan lagi ribuan tentaranya, melirik saja ibaratnya mereka harus menahan …(maaf) …. ‘pipis dicelana, mereka takut karena ACEH GILA !
Presiden Jokowi saat eresmian bendungan Keureuto, Aceh Utara (11/3/2015) ; 9.420 hektar, kapasitas 500 liter per detik, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6,34 megawatt. Waduk ini juga berfungsi sebagai kawasan konservasi untuk Aceh Utara.
Waktu terus berjalan, kalau pun simuka – muka pucat (Portugis, Belanda, Jepang) tidak lagi disana sebagai bangsa asing yang membuat aturan sendiri, kini kita akan menghadapi Pilpres 2024. Aceh telah belajar banyak dari presiden presiden sebelumnya, Ir. Sukarno & Jokowi yang masih tetap dihati rakyat Aceh. Ke-2 tokoh besar ini tidak ‘mengatur – atur’ Aceh, mereka selalu berdiskusi untuk mencarikan solusi, tidak memaksakan kehendak.
Mereka memberikan apa yang Aceh mau, Sukarno dan Jokowi dekat dengan mereka karena kerjanya untuk Aceh, Hj. Megawati saat menjadi Presiden dalam kunjungan dan pidatonya di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh (9/9/2001) lalu pun merasa penting meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas peristiwa kekerasan yang menyakitkan hati selama ini. Megawati juga menyampaikan kekagumannya karena masyarakat Aceh masih menerapkan gotong-royong dalam segala hal sebagaimana amanah ayahnya.
(Presiden Sukarno menerima penyerahan uang pembelian pesawat Dilakukan oleh T.Mohammad AH Panglima Polem dan disaksikan oleh Residen T. T.Mohd.Daudsyah)
” Di masa-masa sulit bangsa saat itu hingga saat ini, gotong royong, patriotisme masyarakat Aceh itu luar biasa. Bahkan saat itu mampu menyumbangkan pesawat Dakota RI-001 Seulawah dan emas untuk Monas. Untuk rakyat Aceh, percayalah, Cut Nyak tak akan membiarkan setetes pun darah tumpah di Tanah Rencong.” Megawati Soekarnoputri tak mampu menahan air matanya ketika berbicara tentang Aceh pada 29 Juli 1999 silam. Ia terdiam sesaat, menahan isak.
‘Allahu akbar !
(R47U/Red-01/Foto.ist)
-BERSAMBUNG-
Lainnya,
TM. Rajuli, ” ANIES KE ACEH,BAGAIMANA NASIB WARGA KAMPUNG BAYAM JAKARTA UTARA ? “
TM. Rajuli, ” ANIES KE ACEH,BAGAIMANA NASIB WARGA KAMPUNG BAYAM JAKARTA UTARA ? “ Koranjokowi.com, OPini : “Ada kabar apa bang dari Aceh?”, tiba tiba PimRed mengirim WA sore tadi (Sabtu, 4/12), sontak saya pun […]
TM.Rajuli, “GENERASI MUDA ACEH SETUJU CAPRES DARI MILITER ,YAITU JENDERAL MOELDOKO !”
TM.Rajuli, “GENERASI MUDA ACEH SETUJU CAPRES DARI MILITER ,YAITU JENDERAL MOELDOKO !” Koranjokowi.com, OPini : Beredar luas info jika Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Partai NasDem mulai hari ini melakukan safari politik ke Aceh. […]
PAK PRESIDEN JOKOWI, OKNUM SIPIR LP LAMBAROE ACEH MELAKUKAN PENGANIAYAAN KEPADA TAHANAN. ” Astagfirullah hal adzim !”
PAK PRESIDEN JOKOWI, OKNUM SIPIR LP LAMBAROE ACEH MELAKUKAN PENGANIAYAAN KEPADA TAHANAN. “ Astagfirullah hal adzim !” Koranjokowi.com, NAD : Kasus penganiayaan terhadap tahanan kembali terjadi di Lembaga pemasyarakatan ( LP) Lambaroe Aceh Besar. Kali […]
“SYAH !, MAYJEN TNI (PURN ) ACHMAD MARZUKI SEBAGAI PJ GUBERNUR ACEH!”
“SYAH !, MAYJEN TNI (PURN ) ACHMAD MARZUKI SEBAGAI PJ GUBERNUR ACEH!” Jakarta. Koran jokowi.com Disela-sela ngopi pagi ini (6/7), saya, Teungku Muhammad Raju – StafSus Koranjokowi.com yang juga Direktur utama Cipmarindo dan presiden KJ-CKI […]
KISRUH DANA OTSUS ACEH,BIKIN MALU SIAPA ?
KISRUH DANA OTSUS ACEH,BIKIN MALU SIAPA ? KoranJokowi.com, Subussalam, Aceh: Sebagaimana yang diketahui oleh publik bahwa pada Selasa, 29/12/2020 tahun lalu telah terjadi kekisruhan di Kantor BPKD – Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Subulussalam oleh […]
KONFLIK LAHAN 554 HEKTAR DI DESA GERUGUH ACEH BAGAIMANA AKHIRNYA !?
KONFLIK LAHAN 554 HEKTAR DI DESA GERUGUH ACEH BAGAIMANA AKHIRNYA !? KoranJokowi.com, Subussalam, Aceh: Bermula dari selembar surat berisikan Peryataan Bersama dari sekelompok warga Desa Geruguh mengatas namakan Masyarakat Desa Geruguh yang salinannya diberikan kepada […]
Trisya Suherman, Ketum Moeldoko Center & Yayasan CEO Global Indonesia – (10), ” Kegiatan Moeldoko Center Posko Aceh, Mantap ! “
Trisya Suherman, Ketum Moeldoko Center & Yayasan CEO Global Indonesia – (10), ” Kegiatan Moeldoko Center Posko Aceh, Mantap ! “ KoranJokowi.com, Aceh : “Iya awalnya , saya mendapat informasi dari Bp Hakimi, Bagian Imunisasi […]
SUARA ACEH : PAK WALIKOTA, KORANJOKOWI.COM MENGUSULKAN AGAR PROYEK MANGKRAK PETERNAKAN SAPI DI SUBUSSALAM ACEH LEBIH BAIK MENJADI LOKASI SHOOTING FILM HOROR SAJA !
SUARA ACEH : PAK WALIKOTA, KORANJOKOWI.COM MENGUSULKAN AGAR PROYEK MANGKRAK PETERNAKAN SAPI DI SUBUSSALAM ACEH LEBIH BAIK MENJADI LOKASI SHOOTING FILM HOROR SAJA ! KoranJokowi.com, Subussalam, Aceh : Syah… sebagaimana laporan warga yang KoranJokowi.com terima […]
KITA KOTA SUBUSSALAM ACEH MENOLAK KAMI !!
KITA KOTA SUBUSSALAM ACEH MENOLAK KAMI !! KoranJokowi.com, Subussalam, Aceh : Tepat di simpang empat tugu sada kata kota Subulussalam, Aceh ( 9/11/2020) pukul 10 Wib ,Aliansi Masyarakat Kota Subulussalam – Aceh berkumpul dan menyatakan […]
Mayjen. TNI. Purn. Teuku Abdul Hafil Fuddin , SH, SIP, MH. “ANEUK MANOEK UTEUN” – (3) SEJARAH ACEH
Mayjen. TNI. Purn. Teuku Abdul Hafil Fuddin , SH, SIP, MH. “ANEUK MANOEK UTEUN” – (3) SEJARAH ACEH Aceh (bahasa Belanda: Atchin atau Acheh, bahasa Arabz, Asyi, )yang sekarang dikenal sebagai provinsi Aceh sejak lama […]
#Melawan Lupa – (3), ‘PELURU TIDAK MENGENAI BUNG KARNO KARENA JIMAT DARI HABIB MUDA SEUNAGAN, ACEH ?”
#Melawan Lupa – (3), ‘PELURU TIDAK MENGENAI BUNG KARNO KARENA JIMAT DARI HABIB MUDA SEUNAGAN, ACEH ?” #MelawanLupa jilid 3 LUPA adalah ketidakmampuan mengingat pesan (pengetahuan dan pengalaman) yang pernah dilihat, didengar, dirasakan dan dialaminya. Lupa […]
Melawan Lupa (33), “JENDERAL MOELDOKO DALAM PENEGAKAN HAM DI ACEH !?”
Melawan Lupa (33), “JENDERAL MOELDOKO DALAM PENEGAKAN HAM DI ACEH !?” Teman teman Relawan Jokowi dimana saja berada, Suka tidak suka, kami harus kembali ‘membuka luka lama’ terjadinya pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh tahun […]
Melawan Lupa (30), “TEUKU MARKAM PUTRA ACEH SAHABAT SUKARNO & EMAS MONAS 28 KILOGRAMNYA”
Melawan Lupa (30), “TEUKU MARKAM PUTRA ACEH SAHABAT SUKARNO & EMAS MONAS 28 KILOGRAMNYA” Salam Relawan Jokowi, Banda Aceh, 16 Mei 2022 Saya Teku Muhamad Raju menyampaikan dari Banda Aceh, #Melawan Lupa, Judul ulasan kali […]
Be the first to comment