PRESIDEN JOKOWI SENG ADA LAWAN, AHAHAHAH… !
KoranJokowi.com, Bandung : Sebagaimana telah Disampaikan Presiden Jokowi Sejak Pilpres 2014 bahwa beliau hanya takut kepada Allah dan Konstitusi. Termasuk di periode 2019 Ini, beliau tidak punya be an sedikit pun untuk takut menegakan hukum.
Beliau kembali menunjukan taringnya dalam melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran kelompok Santoso atau biasa dikenal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) beliau menyetujui terbentuknya tim Tinombala serta tahap2 yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku.
Presiden Jokowi melalui Tim atau Satgas Operasi Tinombala akan melakukan tindakan tegas terhadap para teroris tersebut para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya 4 orang di Sigi yang diduga pelaku pembantaian adalah sisa-sia kelompok Santoso atau biasa dikenal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala, atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang. Upaya beliau pastinya Alan didukung para Relawan Jokowi,
Para tokoh masyarakat ,pimpinan umat beragama dimana saja berada khususnya di Sulawesi Tengah.
Bagi kita sejatinya agama apapun hadir untuk membangun perdamaian bukan sebaliknya dan kelompok seperti itu wajib hukumnya kita enyahkan dari bangsa dan negara besar yang didasarkan atas’ PANCASILA DAN KE-BHINEKA TUNGGAL IKA – an,maka Kita prihatin jika masih ada orang dan kelompok yang bertolak belakang untuk ini.
Sobat KoranJokowi.com dimana saja berada, Operasi Tinombala telah tiga kali diperpanjang tahun ini Karena Presiden Jokowi memang Merasa perlu untuk itu.
Masa tugas satgas ini seharusnya berakhir pada 30 September lalu, tapi diperpanjang hingga 31 Desember karena masih ada 13 orang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang).
Seperti kita tahu,mereka kembali berulah, membunuh 4 orang warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan menantu Jumat (27/11).
‘Gaspol Pak Dhe, jangan kasih kendor ! (Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment