TUAN EDHY PRABOWO, TUAN JULIARI BATUBARA : PESTA SUDAH USAI,”LALU SIAPA YANG CUCI PIRING KOTORMU !?”

TUAN EDHY PRABOWO, TUAN JULIARI BATUBARA : PESTA SUDAH USAI,”LALU SIAPA YANG CUCI PIRING KOTORMU !?”

KoranJokowi.com, Bandung: Karena ulah tuan – tuan besar ini pastinya telah mengganggu nyamannya makan dan tidur Prabowo Subijanto dan Hj. Megawati Sukarnoputri. Karena mereka adalah kader muda yang diberikan kursi oleh ke-2 Ketum partainya masing-masing di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi. Namun semua telah terjadi, nasi telah menjadi bubur kacang ijo.

Kasihan nasib istri, anak-anak, orang tua, mertua, keluarga besar, almamater , dan nama besar parpol mereka. Karena kedepan dan selamanya ‘tapak hitam’ selaku koruptor akan terus berbekas dan  ‘ternistakan’ akibat ulah tuan-tuan besar ini. Juga pastinya akan berdampak negatif kepada para calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak tahun 2020 yang berasal dari ke-2 parpol besar ini. Hya lah !

TUAN BESAR PERTAMA: Bernama Juliari Peter Batubara, M.B.A. Kelahiran Jakarta22 Juli 1972, Menteri Sosial periode 2019-2020 ini sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPR dalam dua periode masa jabatan untuk daerah pemilihan Jawa Tengah I, dimana ia berada dalam Komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, serta Standardisasi Nasional.

Pada 6 Desember 2020 dini hari, Juliari ditetapkan sebagai tersangka korupsi bantuan sosial COVID-19 oleh KPK –  Komisi Pemberantasan Korupsi. Juliari diduga menerima fee sebesar Rp 10.000 untuk masing-masing paket bantuan sosial COVID-19 di wilayah Jabodetabek diperkirakan Julian menerima sekitar Rp.17 milyar untuk ini. . Selain Juliari, terdapat 4 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka, baik dari pihak Kementerian Sosial maupun swasta

Juliari adalah kader PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)  yang juga menjadi Wakil Bendahara Umum PDI-P periode 2019-2024

TUAN BESAR KEDUA: Bernama, Dr. Edhy Prabowo, S.E.M.M.M.B.A. lahir di Muara EnimSumatra Selatan24 Desember 1972;  adalah politikus Indonesia yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra). Edhy menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sejak 23 Oktober 2019 hingga pengunduran dirinya pada 25 November 2020. Selain itu, Edhy juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR RI dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI periode 2014–2019

Tahun 1991. diterima menjadi Taruna Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Sayangnya pendidikan di Akmil hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari pelanggaran yang ia lakukan. Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung. Edhy Prabowo dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012 – sekarang).

Pada 25 November 2020 dini hari, Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ditahan bersama istri dan kedua stafnya oleh penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi ekspor benur setelah lawatan kunjungan kerja ke Amerika Serikat, diperkirakan Edhy korupsi sekitar Rp 3,4 miliar dan USD.100.000 dollar terkait izin ekspor lobster.

Kami para Relawan Jokowi tentunya merasa prihatin sekaligus bangga karena ulah tuan – tuan besar ini  nama Presiden Jokowi pun semakin harum, apapun namanya, sekaligus atas hal ini pula akan mempercepat ‘Reshufle kabinet’, ahahaha.. (Red-01/Foto.ist)

 

Tentang RedaksiKJ 4030 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Reshuffle - (2), " MENPANRB, MENBUMN DAN MENHUB LAYAK DI RESHUFFLE ? " - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan