
RELAWAN JOKOWI TIDAK BILANG ANAK KECIL BISA LEBIH HEBAT DARI BUPATI LAMTENG YA !?
Koranjokowi.com, Kab. Lamteng : Bukan hanya di Indonesia, Pembangunan infrastruktur mengalami perlambatan sejak Covid 19 mewabah bahkan lebih dari 221 negara lain ikut terdampak keperlambatan pembangunan dan multi-sektor.
Pandemi Covid19 sejak Maret 2020 tidak ada seorang pun yang tahu kapan menghilang, kita hanya mampu mencegahnya dengan program 5M, Vaksinasi, PPKM Darurat dsb. Pandemi Covid 19 (C19) ini juga membuat repot masyarakat di Kab.Lampung Tengah (Lamteng). Salah satu alat ukurnya adalah tertundanya pembangunan infrastruktur jalan nyaris tidak ada pekerjaan . Dikabupaten Lampung tengah jalan Provinsi dari kota gajah sampai seputih surabaya hanya ada satu paket jalan rijit beton volume nya tidak sampai 1 km,akibatnya jalan yang semula rusak ringan kini semakin parah .
APBN maupun APBD mengalami pemangkasan anggaran untuk keperluan penanggulangan C19 sejumlah anggaran pembangunan dialihkan ,tetapi pembangunan seharusnya masih bisa berjalan karena pemangkasan tidak semua hanya berapa persen ,seperti pembangunan jaringan irigasi dan jalan masih sekitar 30% walaupun hasil pembangunan tidak sesuai anggaran , itu masih bisa dimaklumi oleh banyak masyarakat .
Tapi tidak dengan anggaran APBN , APBD 1 maupun APBD 2 tahun anggaran 2021 ,anggaran untuk penanggulangan C19 sudah ada anggarannya sendiri ,tapi kenapa sampai di bulan Agustus 2021 kok belum ada kegiatan . “…Setiap daerah maupun pusat sudah memasukan draf anggaran C19 dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing masing. Tapi kenapa kegiatan pembangunan dan perbaikan jalan jalan yang rusak dikabupaten lampung tengah sampai saat ini belum juga dimulai”,ujar Maryoto warga kampung rukti Harjo kepada saya selaku Stafsus KoranJokowi.com dan rekan Suko (8/8) lalu.
Maryoto juga mengatakan pada waktu kampanye, Musa Ahmad kerap berjanji jika dia terpilih prioritas utama adalah perbaikan jalan, wajar jika masyarakat pemilih menagih janji MA yang telah menjadi buati Lamteng apalagi ini sudah masuk bulan Agustus waktunya tinggal 4 bulan lagi akan berganti tahun.
Hal ini juga terjadi pada Dana Desa (DD) sampai Agustus ini DD tahap ke dua belum ada tanda kapan akan dicairkan sementara kadis PMK juga dimutasi ke Asisten 1 namun setelah dimutasi Kadis PMK – Firdaus Rokain tak berumur panjang usai pelantikan mengalami penurunan kondisi kesehatan dan belum lama meninggal diduga terkena C19 sedangkan pejabat kadis PMK penggantinya belum ditetapkan oleh Bupati akibatnya DD belum bisa cair bagaimana ini pak Bupati ?
Ibaratnya mengapa sulit ‘mengurai benang birokrasi yang ‘babak-belur seperti ini?
Anak kecil pun mampu mengurai benang layangan hingga tajam dan menerbangkannya.
(Farizal/Suko-Foto.ist)
Be the first to comment