
PRESIDEN JOKOWI DIANTARA MAHASISWA YANG PRO & KONTRA !
KoranJokowi.com, Bandung : Sejak awal KoranJokowi.com pun mengecam olok-olok yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI kepada Presiden Joko Widodo dengan menjuluki Jokowi sebagai ‘King of Lip Service”.
Sayangnya kritik ini tidak dilakukan dengan cara ‘kopi-darat dengan Presiden Jokowi misalnya datang ke Istana , namun kritik ini disebar di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. Padahal jarak Salemba – Istana Merdeka hanya sekejap mata. Ahahaha…
BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji. “JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu,” tulis BEM UI di Instagram Minggu (27/6/2021) lalu.
Nagh, prilaku BEM UI ini pun sontak ‘di-soraki’ mahasiswa lainnya, salah satunya adalah dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek, mereka menyayangkan sikap ekslusivisme BEM UI. “Itu tidak mewakili perasaan mayoritas mahasiswa Indonesia. Saat ini yang kami rasakan dan banyak dari keluarga mahasiswa berduka karena keluarga mereka banyak yang sakit bahkan meninggal karena Covid. Lalu BEM UI tanpa pernah mengetahui perasaan kita megambil kesempatan politis di saat sulit,” ujar Budi Rahmansyah Koordinator BEM Se-Jabodetabek, Rabu (30/6).
Budi beranggapan saat ini empati adalah respon yang benar dengan kondisi di saat lonjakan pasien Covid. “BEM UI tidak mengerti dan tidak bisa bersikap empati karena diduga sudah disusupi oleh kepentingan politik tertentu.Arah gerakan mereka pun sudah tidak seusai dengan doktrin gerakan mahasiswa yang kita kenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kalau model yang diperlihatkan BEM UI itu lebih ke arah gerakan politik praktis. arah pergerakan BEM UI sangat eksklusif dengan tidak pernah memperhatikan perasaan rakyat miskin sebenarnya. Budi dan kelompoknya menyatakan kebutuhan rakyat miskin saat ini adalah bisa segera keluar dari situasi krisis Covid. Mengambil alih kekuasaan dengan mengolok-olok kepala negara. Dengan tujuan mengajak untuk membenci presiden dengan cara olok-olok,” kata Budi.
Ditambahkan Budi, “Tidak ada korelasinya mengolok-olok Presiden dan perubahan keadaan krisis saat ini. Apakah dengan BEM UI mengolok-olok Pak Jokowi lantas Covid langsung hilang dan krisis langsung selesai?, apa yang dilakukan BEM UI lebih kearah membangun kebencian, Tidak ada cinta kasih dan pengabdian di balik olok-olok” Kecam Budi.
Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,
‘Apapun mereka adalah anak-anak bangsa dan negara besar ini, sebagaimana para senior mereka sebelumnya, ini bagian dari tahapan untuk ‘exiting. Hanya etika yang harus dijaga, dan kita harus banyak memaklumi karena banyak diantaranya yang tidak pernah merasakan ‘sesaknya – mencium asap mesiu saat Reformasi 1998 lalu.
Ya sudah lah….
(Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment