
GUBERNUR, POLDA JATIM & BUPATI SIDOARJO KECOLONGAN, ADA WARGA DITOLAK DIMAKAMKAN DI KAMPUNG HALAMANNYA SENDIRI. “PIYE IKI , IKI PIYE !?” – (1)
KoranJokowi.com, Sidoarjo, Jatim : Jabir bin Abd Allah mengatakan, Suatu hari kami melihat keranda jenazah lewat. Nabi kemudian berdiri. Kami pun ikut berdiri bersamanya. Lalu kami mengatakan, “Wahai Nabi, itu jenazah orang Yahudi”. Beliau mengatakan, “Kematian itu membuat kesedihan yang mendalam. Bila kalian melihat jenazah, berdirilah.”(HR: Muslim, nomor: 2181)
Lihatlah betapa mulia dan agungnya RASULULLAH SAW. Beliau tetap menghargai dan menghormati mayat/jenazah manusia, siapapun dia, seagama maupun berbeda agama, titik !
Jelas, dalam agama apapun diajarkan bagaimana etika sosial harus diterapkan khususnya dalam ummat Islam, ini merupakan ‘perintah’ Allah kepada manusia agar menghormati manusia dan tidak boleh menyakitinya, bukan hanya saat masih hidup, tetapi juga saat ia mati.
Namun nasib jenasah almarhum Abdullah, warga desa Kebon agung, kec. Sukodono, Kab, Sidoarjo memang nahas, warga sekitar melalui surat Kepala desa jelas ‘MENOLAK’ dimakamkan disana. Demikian Laporan yang saya terima siang ini dari Wakil Kord.KoranJokowi.com Prov. Jatim – Sofyan E.Hutabarat dan Didik W Nugroho – selaku Kord.Prov Jatim melalui seluler pkl.15.21 (8/7)
Saya teringat pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo waktu lalu disaat maraknya penolakan atas hal serupa, beliau mengatakan ” Saya prihatin , dan mengajak masyarakat untuk ngrogoh roso kamanungsan (menggunakan hati nurani dan rasa kemanusiaan)….”
PERTANYAANNYA
-Apakah Lurah disana tidak ngrogoh roso kamanungsan?
-Bagaimana Kapolsek/Kapolres bersikap?
(BERSAMBUNG)
1 Trackback / Pingback