
SEBELUM PRESIDEN JOKOWI DAN KPK DATANG KE KAB. DAIRI SUMUT, KORANJOKOWI.COM SIAP MEMBANTU LELANG BANGUNAN – BANGUNAN MUBAJIR ITU !, AHAHAHA….
KoranJokowi.com, Dairi, Sumut : Kemampuan dan komitmen Kepala Daerah Kabupaten /Kota untuk melanjutkan Program Program Kepala Daerah termasuk Program Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat (DAK) dengan ide ide brilian dan bermanfaat bagi masyarakat umum sangat dibutuhkan suatu Kabupaten / Kota.
Hal ini dimaksud untuk mewujudkan ide ide brilian / program tersebut berkesinambungan sehingga dapat terwujud untuk dinikmati dan dirasakan masyarakat, tentunya menghemat anggaran yang bersumber dari Uang Rakyat.
Di Kabupaten Dairi salah satu Kabupaten di Sumatera Utara yang kemajuan pembangunan daerahnya tergolong lamban dibanding dengan Kabupaten lain di Sumatera Utara memiliki banyak bangunan yang sumbernya dari Uang Negara ternyata saatini sia sia karena tidak dimanfaatkan sebagaimana tujuan awal.
Bangunan bangunan tersebut didirikan antara Tahun Anggaran 2012 sampai 2014 , jika biayanya diakumulasikan menelan puluhan Milliyar Rupiah, diantaranya Bangunan Cold Storage tujuannya pendingin hasil hasil pertanian seperti sayur sayuran atau tanaman Holtikultura lainnya,
Awal pembangunan, bangunan ini akan membantu petani tujuh (7) kecamatan dari lima belas (15) Kecamatan yang masyarakatnya mayoritas petani dan penghasil sayur mayur atau tanaman Holtikultura. Sehingga terjaga kwalitas hasil pertanian karena berfungsi sebagai ‘penampung dan merugi jika harga jual sedang murah.
Bangunan Terminal Angkutan Umum juga berada di Sitinjo Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi tanpak saat ini kedua bangunan yang bersebelahan. Bangunan Pasar Tradisional atau sebutan lokal “Onan “ atau Pajak terletak di Juma Gajah Kelurahan Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul, tanpak bangunan dan fasilitas pendukung lainnya termasuk aliran listrik sudah tersambung namun bangunan tersebut juga diterlantarkan.
Terminal Angkutan Umum sebagai tempat berhenti kendaaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dari kabupaten dan luar kabupaten juga antar kecamatan dan desa di Kabupaten tidak digunakan sama sekali namun biaya Perawatan gedung dan halaman dari APBD Kabupaten Dairi tetap dialokasikan. Dan biasanya di Kabupaten/ Kota lain Terminal Bus / Angkutan Umum digunakan untuk cek kelayakan Bus / Angkutan Umum oleh Dinas Perhubungan. Namun saat ini di Kabupaten Dairi yang dimaksud dengan tujuan dan fungsi Terminal tidak ada, sehingga para pengusaha / mandor bus antar kota dan dalam kota memilih station bus sesuai pilihan mereka.
Demikian halnya Bangunan Pasar Tradisional di Juma Gajah Keluharan Pegagan Julu I Sumbul sejak selesai dibangun sekitar Tahun 2013 hingga sekarang belum difungsikan sehingga Pasar Tradisional yang lama masih tetap difungsikan. Sehingga jika hari Pasar Hari Selasa Jalan Jalan menjadi tempat tumpah ruah para pedagang dan pembeli berakibat Jalan Lintas Negara menjadi macet dan jelas merugikan pengguna jalan.
Bangunan bangunan yang diterlantarkan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat jika difungsikan sebagaimana tujuan pendirian bangunan tersebut.
Penelusuran dan pengamatan saya selaku Staf Khusus KoranJokowi.com Kab. Dairi bersama team, memang begitu banyak bangunan yang sia sia, miris dan prihatin seperti diatas, lainnya lagi adalah bangunan bangunan dari Dinas Pertanian seperti Bangunan Balai Pembibitan Ikan di Desa Lancang dan beberapa tempat lainnya.
Disini benar adanya bahwa bergantinya Kepala Daerah maka berganti pula semuanya, termasuk tindak-lanjut atas bangunan bangunan ‘berhantu’ itu. Namun mengapa Bupati dan jajarannya saat ini tidak mencoa lebih cerdas, dalam arti dari pada ‘mangkrak’ MENGAPA TIDAK DI LELANG SAJA, sebelum Presiden Jokowi atau KPK yang lebih awal datang kesini?
Kalau pun datanya masih ‘simpang siur di Dinsos Kab. Dairi anggap saja saat ini jumlah orang miskin di Kab. Dairi > 9.000-16.000 orang/KK berdasarkan data penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) , Program Keluarga harapan (PKH),dan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 16.325 KK. Simpelnya kita sebut saja ada 10.000 orang miskin di Kab. Dairi dari > 285.000 jumlah penduduknya.
Maka jika BANGUNAN BANGUNAN MUBAJIR itu di LELANG maka Pemkab Dairi khususnya Dinsos akan mendat ‘uang segar untuk membantu rakyat akibat Pandemi COVID 19 melalui para kepala desa yang ada. Dan pastinya masih banyak pihak swasta yang ingin membelinya.
Jika saja ter-Lelang semuanya sekitar Rp.50 milyar, maka ke-10.000 penduduk miskin itu akan mendapat Bansos @Rp.300.000/bulan selama 16 bulan, dengan hitungan sederhana;
-Hasil Lelang Rp. 50.000.000.000,-
-Dibagi 10.000 orang = Rp. 5 juta/orang
-Rp.5 juta/orang : Rp.300.000/bulan = 16 bulan
Dan kami dari KoranJokowi.com siap membantu ‘menjualkannya jika perlu.
Ahahahah….
(Delon Sinaga/Tim)
Be the first to comment