Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM. “Yayasan Merah Putih Hijau Lestari & Semangat Ras Austronesia di Green-Sustainable Thn.2025-2029”

Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM.

“Yayasan Merah Putih Hijau Lestari & Semangat Ras Austronesia di Green-Sustainable Thn.2025-2029”

 

Ada Jalan Padjajaran di Jogja, Sultan 'Berdamai' dengan Masa Lalu

Koranjokowi.com, OPINi:

Selasa, 3/10/2017 lalu , Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberi nama baru bagi enam ruas jalan arteri atau jalan lingkar yang mengelilingi wilayah Kota Yogyakarta dengan sejumlah nama kerajaan dan raja dari Suku Sunda, yakni Jalan Padjajaran  sepanjang 10 Km dan Jalan Siliwangi 8,5 Km juga Jalan Majapahit sepanjang 3,08 kilometer.

Ini salah satu pembuktian jika mitos Perang Bubat  thn.1357 M, dimana disebut  suka sunda dan jawa tidak akan  pernah damai dan hidup berdampingan  pupus dengan sendirinya. Hadir saat itu  Gubernur DIY – Sri Sultan Hamengku Buwono X , Gubernur Jawa Barat – H.Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung – Ridwan Kamil, serta SekdaJatim –   Akhmad Sukardi  mewakili Gub. Jatim – Soekarwo. di Simpang Jombor Yogya,

FB IMG 1658726216023

Ini  juga semakin menguatkan bahwa ke-2 suku besar ini   yang  selalu dicemooh sebagai turunan  dataran Yunan – Tiongkok  (Ras Austronesia)  ini  waktunya kita bangkitkan sebagai   Neo-Nusantara   thn.2024-2029 mendatang. Menuju bangsa mandiri , damai dan berdaulat. Leluhur kita, dikenal sebagai  ras manusia  yang  survive dengan pertanian & air terbatas,  pembangun irigasi, peternak, dan  penanam padi handal dsb  dan telah dilakukan sejak 13.500  tahun lalu. Hal lain yang tidak perlu disombongkan , kita adalah Ras pejuang dimana jika berperang bukan karena mengejar kekuasaan semata namun memperluas manfaat bagi orang banyak tanpa menjadi pengemis.

Bahkan sebaran ke-2 suku besar ini   diluar  pulau Jawa (Sumatera, Lampung, Kalimantan, Bengkulu, Riau dsb)  dan dunia internasional  hingga saat ini dapat hidup damai dengan siapapun, sebagaimana histori  SUNDA-LAND,  dimana kita semua berasal dari satu dataran besar di dunia yang didalamnya ada Sunda Besar dan Sunda Kecil , sejak banten hingga Papua dan  yang saat ini bersebaran di benua Asia lainnya. Kita tidak malu dicemooh sebagai ‘Bangsa kulit kuning. Karena kita adalah Pekerja keras, pekerja teliti & profesional.

Ternyata Ini Lho Asal Usul Nama Sunda, Lebih Dulu Dikenal Sebelum Nusantara 

header img

Kiprah Sanjaya, Raja Sunda yang Dirikan Kerajaan Mataram Kuno hingga Digulingkan

Ras Austronesia

Peristiwa Yogja tahun 2017 diatas, membuktikan bahwa Belanda memang tiada tara khususnya dalam mengadu domba, dan kita terkecoh atas itu sejak Perang Bubat  Thn.1357 M hingga tahun 2017 lalu. Kita, Sunda – Jawa,  lupa bahwa kita berasal dari leluhur yang sama yaitu  Raja SANJAYA ,  pendiri Kerajaan Mataram  Kuno tahun 732 – 746 Masehi  (Kerajaan Medang) yang juga  adalah keturunan  Raja Sunda,  karena beliau menantu dari  Sri Maharaja Tarusbawa , Raja pertama Kerajaan Sunda tahun 669 Masehi – 723 Masehi. Sanjaya menikah dengan  Ratu Teja Kencana,  cucu-menantu  Tarusbawa. Dari pernikahan inilah Sanjaya memiliki dua orang putra yakni Rakryan Panaraban atau dikenal dengan Tamperan dan Resi Guru Demunawan, yang kemudian beranak pinak di daerah Sunda, Jawa Timur dan Jawa tengah.

Raja Sanjaya Thn.732-746 M

Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan Halaman all - Kompas.com

Sri Maharaja Tarusbawa Thn.669-723 M

“Hari ini (30/11) atas ijin Allah SWT, Tuhan YME , kami, menguatkan maksud dan hajat  meneruskan kerja para leluhur dalam memakmurkan masyarakat  sebagaimana ikatan erat Sunda – Jawa  (Pajajaran-Mataram)  selama ini dengan mengoptimalkan potensi yang ada didaerah masing-masing.  “Crah agawe bubrah, rukun agawe santosa”  , adalah petuah leluhur  dimana Permusuhan mengakibatkan kerusakan, kerukunan membentuk kesentosaan. Apa yang kami diskusikan tadi juga adalah  langkah-awal (pilot-project)  yang akan kami sebarkan keberbagai pelosok nusantara; Sumatera, Sulawesi, Banten, Bali, Kalimantan, hingga Papua sana. Insyaallah , Bismillahirahmanirahiim…’, pungkas  Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM – Ketum  Yayasan Merah Putih Hijau Lestari  (MPHL).

KERAJAAN SUNDA

KERAJAAN MATARAM

Kang Hendra , panggilan akrab kami, juga menyampaikan jika konsep Green-Sustainable di thn.2024-2029 adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan program kerja Presiden Prabowo – Wapres Gibran, “Insyaallah semua akan berjalan dengan baik, kami juga telah mengajukan surat audiensi ke Mas Wapres, Kastaf Pres.RI, Komisi XII/DPRRI, bahkan kami akan merencanakan juga audiensi dengan Ngarso dalem, Sri Sultan HB IX”, masih kata Kang Hendra

————————-

(Prabu Siliwangi – Raja Pajajaran Thn.1482–1521 & Sultan Agung – Raja Mataram ke-3 Thn. 1613-1645)

Ke-2 Raja asal  Sunda & Jawa ini banyak menghasilkan produk yang berkaitan dengan kesejahteraan & ekonomi rakyatnya , ke-2nya bukan raja yang gemar berperang  namun takan mundur jika diperlukan, ke-2nya juga dikenal dengan “gotong royong tradisional berupa bekerja untuk kepentingan umum. Ke-2 nya juga dikenal sebagai raja  yang  memiliki kebijakansektor pertanian sehingga Kerajaan Sunda dan Jawa ini selain pakar militer juga dikenal sebagai negeri agribisnis.

Ini yang akan tiru di thn.2025-2029 mendatang.

—————————-

Berikut adalah bagian kecil atas Grand-design kita semua selaku Yayasan Merah Putih Hijau Lestari  & mitra-terkait di tahun 2025-2029  (Green – Sustainable)

1.Hingga tahun 2024 ini , ada sekitar 355 desa di Jawa Barat masih  belum tersentuh jaringan internet (blankspot), di Jawa Tengah masih ada sekitar 519 desa dan di Jatim dari penduduk Jatim > 40,2 juta , yang belum ‘melek internet lebih dari 13%

2.Dan sumber lain mengatakan ada sebanyak 22.000 rumah di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat masih belum tersentuh listrik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mencatat, puluhan ribu rumah itu masuk dalam kategori rumah tangga tidak mampu yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kemensos

3.Limbah sampah di kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman  berkisar lebih dari 720 ton/hari, adapun sampah medisnya berkisar > 4 ton/hari dari RS, Puskesmas dsb

4.Limbah sampah di Jawa barat min.25.000 ton/hari , adapun sampah medisnya antara 14-15 ton/hari.

Teman-teman, Ini bukan waktunya lagi kita terlena sumpah Perang Bubat, satukan tekad dan gerak juang menyambut kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya dan berbahagialah karena Allah SWT, Tuhan YME memberikan amanah untuk itu melalui ‘Green-Sustainable. Aamiin yra.

-BERSAMBUNG-

(Red-01/Foto.ist)

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/

FB KORANPRABOWO : https://www.facebook.com/share/15Vf3QRqxB/

Budi D.Ginting, “BOBBY MENANG DI SUMUT 52% !?”

“PRABOWO YANG MINTA GIBRAN JADI WAPRES”

RAHMAWATI PERNAH MINTA POLRI PERIKSA MEGAWATI SOAL BLBI ?

https://koranjokowi.com/2024/11/24/sundaland-prabu-siliwangi-kita-basodara/

 

Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM. “GREEN SUSTAINABLE DALAM PERSFEKTIF HABLUM MINAL ALAM”

Tentang RedaksiKJ 4030 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan