Ayik, Enterpreuner Muda Owner Si Pahit Lidah Coffee & Roastery Kota Pagaralam
Koranjokowi.com, Pagar Alam : Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan Kota Pagar Alam Sumatera Selatan . Pemkot Pagar Alam terus berupaya membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan hasil panen kopi dan telah mensertifikasi variates kopi robusta Kota Pagar Alam.
Sertifikat indikasi geografis kopi Pagar Alam akan dapat memberikan perlindungan hukum terhadap nama geografis asal produk, jaminan keaslian produk serta peningkatan penerimaan produsen. Sehingga reputasi kopi robusta Pagar Alam dapat meningkat lebih baik serta di kenal secara luas.
Berawal dari tertarik tentang kopi seorang anak muda bernama Azhari melalui Brand Si Pahit Lidah Coffee & Roastery di tahun 2015. Ia melihat peluang usaha dibidang kopi di Kota Pagar Alam akan cerah. ” Saya tertarik untuk usaha kopi premiun ini untuk mengangkat derajat kopi Pagar Alam dari tingkat Nasional sampai Internasional. Kopi Pagar Alam sekarang sudah miliki Indeks Geografis ( IG)” ujarnya.
Dengan tekat yang bulat Ayik ( panggilan akrabnya) keluar dari kantor Bappeda yang sudah 3 tahun digelutinya bekerja sebagai Tenaga Kerja Sukarela ( TKS) dengan harapan nantinya akan masuk jadi PNS. ” Benar, saya mulai usaha ini dengan modal tekat yang kuat saja” katanya.
Bermodalkan pinjaman dari bank, di tahun 2016 Ayik membeli mesin goreng kopi ( roasting) dan memulai serius usaha kopi kemasan khas Pagar Alam dengan merek dagang Si Pahit Lidah. ” Saya pilih nama tersebut karena minum kopi pasti akan tinggal rasa pahit di lidah” candanya saat di temui di kedai kopinya, Sabtu ( 28/8/2021).
Lanjutnya usaha kopi kemasan berkembang dengan bagus, jangka waktu 3 tahun konsumen kopi si Pahit Lidah sudah merambah pasar Nasional dan sampai ke negara Korea, Singapura, Malaysia, serta Amerika. “Alhamdulillah di tahun 2019 saya kemembangkan usaha kopi ini dengan membuka warung kopi ( warkop) yang terletak di samping kantor pos pusat Kota Pagar Alam” ungkapnya.
Pria turunan Palembang – Pagar Alam tersebut meyakini dengan hadirnya warkop Si Pahit Lidah akan memberikan warna baru dalam usaha dan kehidupannya. ” Saya meyakini Kedai kopi menjadi sasaran bagi kaum muda hingga pekerja untuk bersantai ataupun berkumpul sekedar melepas penat dari rutinitas” tuturnya.
Menjalankan usaha dikala pandemi sekarang memang tak mudah. Namun, itu tak menjadi kendala. Melainkan tantangan baru bagi Azhari owner Si Pahit Lidah Coffee & Roastery. “Keputusan untuk membuka usaha kopi, dirinya mengaku kopi telah menjadi trend dan life style, khususnya bagi kalangan milenial dan pekerja muda” sampainya.
Tak kalah dengan kedai kopi lainnya, kedai si Pahit Lidah selain tempat nongkrong sambil ngopi atau menyantap makanan, kedai tersebut juga menjadi tempat kerja bagi orang-orang profesi tertentu. “Jadi selain memiliki usaha, saya juga dapat merasakan kenikmatan kopi yang akan saya suguhkan bagi pengunjung” pungkasnya.
Sedikit bocoran, si boss bule, Pimp.Umum/Redaksi KoranJokowi.com saat ke Pagar alam lalu pernah saya ajak mampir kesini, kalau pun saya tahu dia adalah ‘kopi sachet-maniac’, usai menyeruput kopi Ayik ini, terlihat dia manggut – manggut. “Bagaimana boss?”, tanya saya. Dia tidak menjawab hanya ‘manggut manggut saja.
Capede !
(Baron)
1 Trackback / Pingback