
Padepokan Tapak Pasundan Pusaka Karuhun (PTPPK), BPPKB Banten & KoranJokowi.com, “NKRI HARGA MATI !”
KoranJokowi.com, Bogor-Banten : Memang benar seperti Pimp.Umum/Redaksi sampaikan bahwa jika sinerjitas dan semangat kebersamaan dilakukan maka akan terhindar dari kesulitan, demikian yang kami lakukan, KoranJokowi.com Prov. Jabar II dan Prov. Banten.
Kehadiran kami ke Padepokan Tapak Pasundan Pusaka Karuhun (PTPPK) di kp gunung dahu membuat nilai plus kebersamaan ini. Kehadiran kami disana dalam rangka berpartisipasi dalam acara Peringatan Hari Besar Islam (Tahun Baru) 1443 H & Syukuran HUT RI Ke-76, yang diisi aneka kegiatan al; Sedekah bumi Seren taun, Santunan anak yatim/dhuafa, Dzikir, dan Pentas Senibud lainnya. Diantara Tamu undangan yang hadir dalam acara ini ada juga dari Mabes POLRI dan Mabes TNI.
Abah Haji TB Agus Kumpay sebagai penyelenggara yang merupakan Ketua Umum PTPPK , Dewan Penasehat BPPKB Banten Indonesia. Yang juga Wakil Ketua Depsos seni budaya, dimana dalam keriuhan acara itu beliau sempat meluangkan waktu bicara dengan tim Koranjokowi.com, ” Alhamdulillah sederhana saja, yang jelas ini rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Tahun baru islam, yang selalu rutin dilakukan , mengapa?, karena kita sebagai manusia yang telah di berikan Allah SWT kenikmatan di dunia ini, sudah selayaknya memberikan syukuran dan ‘sedekah bumi, seren taun, seperti padi, jagung, singkong, pisang dsb. Ini juga bagian terkecil kecintaan kita kepada NKRI”, jawab beliau
Padepokan Tapak Pasundan Pusaka Karuhun mempunyai 2 tempat padepokan yaitu: 1.Kp Gunung dahu desa Sadengkolot,kecamatan lewisadeng.Kabupaten bogor. dan 2.Kp Gn.Peteuy Rt.02/01, desa sibanteng, kecamatan Lewisadeng.Kabupaten Bogor.
Dalam acara pemberian santunan anak yatim , kaum dhuafa, terlihat Abah Haji TB Agus Kumpay tak bisa menahan air mata kesedihan,tangisan beliau pun pecah dan rasa harupun terasa kesemua tamu undangan. Keharuan dan kebanggaan Ini mengingatkan kami saat Presiden Jokowi hadir di acara HUT RI lalu dengan pakaian adat suku Baduy-Banten, yang di-cemooh karena dianggap ‘salah kostum (Saltum).
Namun beliau terus melangkah memasuki ruangan hingga kemudian para hadirin berdiri dan memberikan aplaus tepuk tangan. Teganya mereka yang menghina budaya leluhur kita ini. Dan …..
Terima-kasih Tuhan engkau telah membawa kami kesini, dan kami berjanji akan terus kembali kesini. amin
PTPPK, BPPKB & KORANJOKOWI.COM, NKRI HARGA MATI !
(MichaelH/HolmesS/SigitTP)
Be the first to comment