
YANG DINANTI, PTSL KAB. JOMBANG PUN CAIR !
KoranJokowi.com, Bandung : Setelah lama dinanti akhirnya kemarin (4/9) dilakukanlah Penyerahan sertipikat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Balai Desa Sumobito, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Secara simbolis sertipikat PTSL diserahkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, didampingi Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Ketua DPRD Jombang Drs. H. Mas’ud Zuremi serta Kepala BPN Jombang Kresna Fitriansyah ST. MSi..
Bupati Jombang menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Menteri desa PDTT Halim Iskandar, yang tidak lain adalah cucu Bupati Jombang sendiri. Menteri asal Kabupaten Jombang ini telah menyempatkan waktunya untuk hadir pada penyerahan sertipikat PTSL di Sumobito. “Gunakan untuk pengembangan usaha pada Bank Pemerintah. Jangan untuk hal-hal bersifat konsumtif”, pesan Bupati Jombang.
Bupati menambahkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, penyerahan sertipikat bisa diserahkan dengan jumlah yang cukup banyak. Namun pada masa pendemi penyerahan dilakukan secara terbatas, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan terbagi dalam beberapa sesi guna menghindari kerumunan. Dikatakan Bupati bahwa saat ini Jombang masuk level 3 dan sudah zona kuning, mudah mudahan segera hijau semua. Pembelajaran Tatap Muka akan segera dimulai,” pungkas Bupati Jombang.
Menteri Desa dan PDTT dalam sambutannya berpesan, agar sertipikat yang sudah diterima di cek lagi apa sudah sesuai. Jika sudah sesuai, jangan dijadikan agunan ke Bank Clurut/ Bank Thithil, banyak bank Pemerintah yang memberikan suku bunga yang ringan, pesan Gus Menteri Halim Iskandar.
Kepala BPN Jombang, Kresna Fitriansyah, S.T, MSi menyampaikan, bahwa target Sertipikat untuk desa Sumobito sebanyak 1.100 bidang. Data yang sudah masuk sebanyak 755 sertipikat dan akan dibagikan 466 Sertipikat. Sementara target untuk Kabupaten Jombang dari 63.850 bidang, telah terealisasi 35.451 bidang. Sisanya sudah harus selesai pada 2024 untuk Jawa Timur dan secara nasional tahun 2025.
(Bung Tomo / timhms)
Be the first to comment