
Kabar Kab. Tasikmalaya – (15), ” BANJIR CIBEREUM KAB. TASIKMALAYA, SALAH PRESIDEN JOKOWI, MENTERIPUPR, MENPAREKRAF, GUBERNUR JABAR ATAU BUPATI ?”
KoranJokowi.com, Kab. Tasikmalaya, Jabar : Beberapa kali saya telepon Pimp.Umum/Redaksi (13/9) namun selalu gagal, disini hujan terus turun, air sepanjang jalan dekat jembatan dan irigasi Padawaras Desa Simpang Kec. Bantarkalong, Kab. Tasikmalaya, terus menaik bahkan mulai dipadati warga sekitar yang mengungsi.
Juga beberapa warga yang biasa melalui jembatan/jalan sekitar situ baik yang dari arah utara ke selatan begtu sebaliknya hanya diam bahkan seorang warga initial ‘WG’ ngamuk – ngamuk karena dia tidak bisa kerumah saudaranya di kampung sebelah yang sedang ada musibah/sakit, dia terus ‘ngomel dalam bahasa sunda yang artinya adalah “Banjir ini bukan sekali dua kali ini, ini sudah tahunan. Tidak ada yang perduli, keterlaluan, pajak kita untuk apa?”,
Saya sempat memintanya agar istigfar, “Kang keluarga saya ada yang sakit parah, saya harus kerumahnya”, jawabnya lagi sambil mengencangkan suara knalpot motornya. “Istigfar kang ini bencana”, “Bencana mah sekali kang, ini sudah tahunan”, jawabnya. Saya menjauh takut terpancing emosi.
Saya mendekati banyak spanduk yang pernah warga pasang di area jembatan ini sekitar Mei 2021 lalu, yang erisi PENGAJUAN REVITALISASI BENDUNG PADAWARAS telah dikirim ke Presiden Jokowi melalui Kantor Staf Presiden , KemenPUPR, Kemenparekraf , Gub. Jawa Barat dan Bupati Tasikmalaya melalui surat No.900/22/Des/III/2021, Tgl. 20 Maret 2021 lalu.
Saya ingat saat itu saya bertemu dengan H. Teteng – Kord. Panitia Revitalisasi yang mengatakan, “ IRIGASI PADAWARAS luasnya sekitar 42 hektar , mengapit 3 kecamatan, yaitu; Kecamatan Karang Nunggal (14 desa), Kec.Bantar kalong (8 desa) dan Kec. Cipatujah (15 desa). Bertahun-tahun terjadi Pendangkalan dan penyempitan akibat endapan lumpur sungai yang terus berlanjut dan sudah dibatas normal. Yang terparah ada di lokasi Embung Cibeureum Desa Simpang Kecamatan Bantar Kalong “
Bahkan Ir. Heri Prayitno – UPTD Ciwulan Cilaki memberi tanggapan tentang hal ini, “Ya demikian adanya, IRIGASI PADAWARAS itu salah-satu contoh irigasi yang belum di kelola dan di manfaatkan peruntukannya karena belum ” terjamah” oleh Pemerintah Provinsi. Embung Cibereum itu merupakan tampungan air dan 5 hektar adalah daratan keliling. Yang kami tangkap keinginan warga itu adalah bagaimana ada revitalisasi Embung sehingga layak menjadi DESTINASI WISATA yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dan sesuai dengan program Jabar Juara yang salah satunya adalah menyangkut destinasi wisata. Yang kedua, bisa di manfaatkan untuk IRIGASI PERTANIAN pada musim tanam secara maksimal,karena hampir semua masyarakat desa adalah petani”, demikian saat diminta tanggapan atas hal ini oleh KoranJokowi.com waktu lalu
Jadi masihkah kita biarkan warga akan kembali kebanjiran ?
Sebagaimana kerap disampaikan bahwa Bendungan dan potensi Desa Wisata adalah bagian dari program kerja Presiden Jokowi sejak tahun 2014 lalu, “Bendungan adalah bagian dari tercapainya Ketahanan pangan nasional dan wisata alam berbasis desa akan banyak diminati banyak kalangan baik dari dalam maupun luar negeri. Karena itu penting memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk mengembangkan satu produk khusus dari tiap desa wisata”
BANJIR CIBEREUM yang sudah tahunan adalah bagian dari bukti bahwa ada ‘yang tidak jalan’ atas himbauan Presiden, disengaja atau tidak?, bagi KoranJokowi.com sederhana saja , semua memang harus diawali dahulu dengan upaya mengeruk lumpur akibat sedimentasi sungai di sekitar irigasi dan bendung Cibereum. PERTANYAANNYA KENAPA INI TIDAK DILAKUKAN?
Hal lainnya , disana memang belum ada pembangunan batas berupa tembok atau benteng yang membatasi air dan daratan,maka setiap musim sering terjadi luapan air sungai. Desa Cikupa adalah salah satu desa yang sering kebanjiran kalau terjadi luapan air. PERTANYAANNYA KENAPA HARUS BERLARUT LARUT ?
Waktu lalu, Kuwu / Kepala Desa Simpang Periode 2019-2025 – Budi ZA ‘tuan rumah Embung Cibereum’, pernah mengatakan mengatakan memang pernah ada ‘aktifitas tahun 2016-an disana namun hanya pengangkatan Gulma atau Eceng gondok. “Kami sudah bosan berkirim proposal revitalisasi, maka disaat panitia yang dipimpin H. Teteng berencana berkirim langsung kepada Presiden Jokowi. Mohon KoranJokowi.com membantu”, katanya.
BANJIR CIBEREUM harus disudahi, yaitu memberdayakan Irigasi Padawaras, diantaranya:
- Pembangunan irigasi
- Normalisasi sungai
- Pembangunan tembok/benteng pembatas untuk menahan luapan air
…. Kepada Siapapun yang mencintai Kabupaten Tasikmalaya, mohon bantu sebarkan link berita ini sebanyak-banyaknya sehingga segera terdengar, terbaca dan terlihat Presiden Jokowi, Menteri PUPR , Menteri Parekraf, Gubernur Jabar dan Bupati Tasikmalaya, …… ‘Cag !
(Red-01/AdeAkub)
Lainnya,
DESA CIGUNUNG KAB. TASIKMALAYA, “ GO INTERNASIONAL 2021-2024 “ – (1) – KORAN JOKOWI
Wisata Reliji Pamijahan Kab. Tasikmalaya ‘Bangkit ! – KORAN JOKOWI
LAGI JEMBATAN DI KAB. TASIKMALAYA RUBUH, “GANTI BATANG KELAPA WEH !” – KORAN JOKOWI
2 Trackbacks / Pingbacks