
MENGAPA GATOT TEGA MENUDING TNI AD TERPAPAR PKI ?
KoranJokowi.com, Bandung : Mantan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution akhirnya bicara dan meluruskan ikhwal mengapa dia meminta Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk membongkar tiga patung (Suharto, AH.Nasution & Sarwo Edi) yang berada di Museum Darma Bhakti Kostrad, Jakarta. Yang kemudian dituding mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang menyebutnya sebagai indikasi masuknya PKI dan upaya penghilangan sejarah penumpasan G30S/PKI.
Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana, mengatakan dibongkarnya ketiga patung tersebut murni atas permintaan AY Nasution selaku penggagas pembuatan ketiga patung itu dan keinginan pembongkaran patung pertama kali diungkapkan AY Nasution saat menemui Dudung pada 30 Agustus lalu. Dalam pertemuan itu, AY Nasution buka-bukaan kepada Dudung soal alasannya ingin membongkar patung diorama itu. Ketenangan lahir dan batin menjadi alasan utama AY Nasution bersikeras membongkar tiga patung yang dulu diusulkannya.
SIAPA AY NASUTION?
AY Nasution yang lahir pada 26 Maret 1954 di Medan, Sumatera Utara, tercatat sebagai Purnawirawan TNI dengan jabatan terakhir Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada medio tahun 2011 hingga 2012. AY Nasution adalah anak dari almarhum Kolonel Inf H.M. Nurdin Nasution, mantan Bupati Padang Sidempuan, yang menjabat selama tiga periode mulai dari 1960 hingga 1975.
AY Nasution diangkat menjadi Pangkostrad berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/584/VII/2011 tanggal 25 Juli 2011 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Saat itu, AY Nasution menggantikan ipar SBY, Pramono Edhie Wibowo, yang diangkat menjadi KSAD.
Karier lulusan Akabri Darat tahun 1977 sebagai Pangkostrad pun terbilang singkat. Praktis dia hanya menjabat sebagai Pangkostrad selama 1 tahun hingga 13 Maret 2012 sebelum akhirnya digantikan oleh Letjen TNI M Munir.
Pada tahun 2012, AY Nasution juga diketahui turut meramaikan bursa bakal calon Gubernur Sumut. Meski begitu, dia yang maju melalui Partai Demokrat justru tak lolos menjadi calon gubernur berdasarkan keputusan yang ditetapkan oleh KPU Sumut saat itu.
(Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment