Siapa Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Kementerian ATR/BPN RI ?

Siapa Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Kementerian ATR/BPN RI ?

KoranJokowi.com, Bandung : Raden Bagus Agus Widjayanto lahir di Jakarta pada 19 Agustus 1964. Pria yang kerap disapa Agus RB ini, mengawali karir sebagai ASN pada Badan Pertahanan Nasional tahun 1989. Lahir dari keluarga TNI, menjadikannya sosok yang tegas dan berani dalam mengambil keputusan. Berbagai  tingkatan jenjang karir berhasil beliau lalui dengan baik. Sejak tahun 1999, beliau telah dipercaya sebagai kepala seksi penyelesaian hak atas tanah.  Sepuluh tahun berselang yakni ditahun 2009, beliau dilantik menjadi Direktur Perkara Pertanahan. Pengalaman dan Kemampuannya dalam menyelesaikan konflik-konflik agraria membawa beliau pada puncak karir sebagai  Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan kementerian Agraria tahun 2013 sampai saat ini.

Bungsu dari delapan bersaudara ini juga mahir dalam bermain alat  musik. Menurutnya, hidup itu bagaikan harmoni dalam sebuah alat musik yang dipadukan dengan nada dan syair. Bermusik dapat membuatnya merasa lebih relaks dari padatnya aktifitas kerja sehari- hari. Selain hobby bermusik, beliau juga aktif dalam seni bela diri Karate dan Taekwondo. Kemampuannya dalam seni bela diri tersebut tidak diragukan lagi, hal tersbut dibuktikan dengan keberhasilannya meraih sabuk hitam yang merupakan tingkatan sabuk tertinggi dalam seni bela diri karate dan sabuk merah pada Taekwondo. Saat ini beliau dipercaya sebagai ketua umum Bandung Karate Club (BKC).
Perjalanan karir beliau tentunya tidak lepas dari dukungan keluarga dan kerabat. Ayah dari dua orang putra dan putri ini  Merupakan sosok yang hangat dan dekat dengan keluarga. Menurut beliau, Keluarga dapat menjadi magnet positif untuk mencintai pekerjaan yang diamanahkan. Bagi Pak Agus, di kehidupan dunia, pekerjaan itu adalah ibadah kepada Allah.  Jadi rejeki itu datanganya dari ALLAh SWT, bukan dari atasan atau pimpinan. Salah satu bentuk rasa syukur dan tanggungjawab terhadap pekerjaan itu sendiri adalah melaksanakan pekerjaan dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan apapun, karena itu adalah tugas. Karena rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaan itulah yang berhasil membawa beliau pada posisi sekarang ini.

“ Posisi dan jabatan akan ada Expirednya. Tapi rasa tanggung jawab terhdap pekerjaan, itulah yang abadi dan dicatat sebagai amal ibadah.” Raden Bagus Agus Widjayanto.

(Red-01/Foto.ist)

Tentang RedaksiKJ 4030 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan