Kabar Cimahi (16),
“AYO DUKUNG WALIKOTA CIMAHI KEMBANGKAN SEKTOR WISATA”
KoranJokowi.com, Kota Cimahi Jabar : Sangat sedikit yang mengetahui asal muasal Kota Cimahi, dari berbagai sumber disebut jika Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer – Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan (IoJi) di Alun-alun Cimahi sekarang.
Tahun 1874 – 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung – Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dll). Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan (lampiran staad blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratip (pp. no. 29 tahun 1975), diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom.
Kota Administratif Cimahi luas wilayahnya > 4.025,73 Ha, terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 15 kelurahan. Tahun 2021, jumlah penduduk kota Cimahi sebanyak 560.512 jiwa dengan kepadatan 13.850 jiwa/km
Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana adalah Wakil Wali Kota Cimahi yang mulai menjabat sejak 22 Oktober 2017. Sejak 28 November 2020, beliau menjadi PLT – Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi menggantikan Ajay Muhammad Priatna yang terseret kasus korupsi. Kita semua berharap banyak kepada beliau agar kota Cimahi terus berbenah dalam segala hal dan sektor demi kesejahtraan masyarakatnya yang selama ini pesimis karena kasus2 korupsi pejabatnya.
Sejak lama Kota Cimahi adalah sebuah daerah yang unik karena masyarakat yang hidup di daerah ini sangat majemuk. Kemajemukan masyarakat Cimahi disebabkan oleh beragamnya suku bangsa yang hidup dan menetap di daerah ini. Beragam suku bangsa yang ada di Cimahi yang sekaligus memperlihatkan keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi ciri tersendiri bagi Cimahi.
Hari ini (28/12), saya merasa senang dapat bertemu Pimp.Umum/Redaksi yang juga telah saya kenal sejak tahun 2008-an dimana beliau selaku Pimp.Perusahaan Suratkabar PATROLI yang awalnya beredar di Jawa Barat namun sejak beliau ‘turun-tangan’ maka mampu beredar di luar pulau Jawa; Kalimantan, Sulawesi, Lampung, Banten, dsb.
Sederhana namun tegas, saya paham bagaimana beliau itu ibarat ‘bom waktu dalam memenej, take it or leave it. Dialah Arief Priatna Suwendi, kami berpisah karena beliau kemudian kembali ke Jakarta pre-pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu. Dan saya tetap disini, setia menunggu, hingga akhirnya bertemu juga setelah hampir satu tahun bersama di koranjokowi.com, hanya telepon atau WA saja. Ini 8 tahunan lamanya. Hahahah…
“Potensi Pariwisata kota Cimahi tidak kalah dengan yang ada di kota Bandung dan Bandung Barat, bahkan Cimahi banyak diwarisi SDA sehingga untuk mencapai optimalisasi SDA dengan wisata otomatis akan berefek kepada potensi Hotel, restoran, guesthouse, vila dsb. Cimahi dikenal sebagai wisata ‘hijau karena banyak memiliki wisata sejarah yang keterkaitan dengan TNI. Kedepan harus memaksimalkan hal lain. Apalagi Pemerintah Kota Cimahi selalu berupaya dalam menggali potensi pajak daerah untuk meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan”, kata pimpinan
Ditambahkan, Pajak restoran memiliki peluang untuk meningkatkan PAD Kota Cimahi dibandingkan pajak hotel dan pajak hiburan, ini dikarenakan potensi perhotelan sangat minim, terhitung jari. Termasuk vila atau guesthouse, saya pernah ada giat di kota Cimahi, sulit mendapatkan tempat menginap bersama tamu dari luar kota, akhirnya kami mengambil sewa apartemen daerah tol baros, padahal maunya sekitar kota , tapi ya itu tadi, minim. Saya tidak tahu apakah kota Cimaho sekarang sudah punya bioskop, kolam renang?, padahal itu bagian dari income pajak hiburan.
“Namun saya merasa betah di Cimahi karena rujukan pusat pusat kuliner, hang-out semakin marak khususnya di sekitar jalan Kol.Masturi dsb. Kita selaku pekerja media & relawan harus ikut andil meningkatkan sektor wisata kota Cimahi dengan segala macam cara. Jika realisasai PAD thn.2020 mampu surplus hingga Rp. 26.008.013.056,94 dari target perubahan, tahun kedepan pun idealnya demikian.”, katanya
-BERSAMBUNG-
(Sinto-Foto.ist)
www.istananews.com
Lainnya,
Kabar Cimahi (15), Pengendalian Covid- 19, Jelang dan Pasca Nataru – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback