Kabar Jabar 4 (48), HIKMAH KASUS KORUPSI WALIKOTA & CONTOH MULIA KETUA DPRD KOTA BEKASI

Kabar Jabar 4 (48),

HIKMAH KASUS KORUPSI WALIKOTA & CONTOH MULIA KETUA DPRD KOTA BEKASI

Koranjokowi.com, Jabar 4 : “Sebetulnya saya malu dan prihatin jika ditanya soal kasus dugaan korupsi Walikota Bekasi, Bang Pepen (Rahmat Efendi), karena saya kenal beliau, keluarga dan relasi relasi beliau”, jawab Surisman – KordDiv.Investigasi & Hub. Antar Lembaga Koranjokowi.com yang juga warga kota Bekasi (4/2)

Masih kata Lae Surisman, panggilan saya, memang benar adanya jika ada pemeriksaan KPK kepada Sekretaris Daerah Kota Bekasi – ibu Reny Hendrawati. “Iya itu gitu ya, mas. Bahkan ada juga nama lain dari PT Hanaferi Sentosa dan PT Kota Bintang Rayatri Ingchelio. Mereka menjadi saksi kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta jual beli jabatan di Pemerintahan Kota (Pemkot) Bekasi”

Tidak itu saja nama Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Kota Bekasi – Yudianto, Lurah Jaka Mulya – Bahrudin, Lurah Bojong Menteng – Hasan Sumalawat, dan staf PT Hanaferi Sentosa Fran Culio pun sudah dijadwalkan selaku saksi atas hal diatas.

“Pagi ini saya baru mendapat kabar dari teman teman LSM bahwa saat ini KPK pun telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus dugaan korupsi itu. Yaitu: Bang Pepen (Rahmat Effendi), Sekretaris DPMPTSP M. Bunyamin , Lurah Jati Sari Mulyadi , Camat Jatisampurna Wahyudin, dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Bekasi Jumhana Lutfi. Pemberi suap, yakni Direktur PT ME Ali Amril, pihak swasta Lai Bui Min, Direktur PT KBR Suryadi , serta Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin “, tambah Lae Surisman

KPK menjelaskan Pemkot Bekasi pada 2021 menetapkan APBD Perubahan Tahun 2021 untuk belanja modal ganti rugi tanah dengan total anggaran Rp 286,5 miliar. Ganti rugi itu adalah pembebasan lahan sekolah di Kecamatan Rawalumbu Rp 21,8 miliar, serta pembebasan lahan Polder 202 Rp 25,8 miliar dan lahan Polder Air Kranji Rp 21,8 miliar. Selanjutnya, ganti rugi lain berbentuk tindakan melanjutkan proyek pembangunan gedung teknis bersama senilai Rp 15 miliar. Dan Bang Pepenlah yang ‘menetapkan’ lokasi pada tanah milik swasta dan melakukan intervensi.

Bang Pepen yang kita kenal selama ini telah mendapatkan nama tersendiri dikalangan Relawan Jokowi Jabar 4 (Kota/Kab Bekasi, Subang & Kerawang) , kejadian ini adalah bagian hidupnya yang harus dilalui dengan sabar dan tegar khususnya istri dan keluarga di rumah. dan kami akan terus mengawalnya dengan bijak

Bang Pepen lahir 3 Februari 1964 menjabat selaku Walikota Bekasi sejak 3 Mei 2012 menggantikan ‘Babe MM – Mochtar Mohamad , dan menang saat Pilkot Bekasi thn 2013–2018 dan 2018–2022. Dan tanggal 5 Januari 2022 adalah ‘hari bersejarah bagi bang Pepen dan kita semua saat KPK menjemputnya,“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui.” Q.S. Al-Baqarah: 216

Saya kemudian menanyakan tentang uang Rp.200 juta yang diserahkan Ketua DPRD Kota Bekasi – Chairoman J Putro kepada KPK bagaimana kelanjutannya?, Lae Surisman menjawab.”Iya betul seperti itu , uang itu memang diterima langsung dari bang Pepen, apapun, …alhamdulillah, puji Tuhan, Ketua DPRD telah mencontohkan yang terbaik bagi siapa saja”

Saya pun menutup seluler.

‘CkLiikk…

(Red-01/Sur/Foto.ist)