
Kabar Banyuwangi (45),
Melawan lupa, Prabu Tawang Alun.
Koranjokowi.com, Kab. Banyuwangi, Jatim :
Perjalanan napak tilas,stafsus koranjokowi.com kabupaten Banyuwangi mengenang napak tilas ‘Prabu Tawang Alun”
Tugas ini kita lakukan agar tidak hilang kejadian sejarah yang hampir tidak di ingat atau hampir punah,
kegiatan ini untuk bisa mengajak masyarakat demi bisa mengenal bahwa di kabupaten Banyuwangi ada sejarah terjadi dan nyata.
Mengenang sejarah
adalah suatu kewajiban nyata yang di lakukan oleh pemuda dan pemudi.
Agar bisa mengenalkan sejarah kepada masyarakat kabupaten Banyuwangi pada umumnya.
Hal serupa pun pernah di lakukan oleh wakil bupati Banyuwangi – H. Sugirah,
beliau pernah menghadiri kegiatan napak tilas Prabu Tawang alun,yang di adakan di kantor desa Benelan lor kecamatan Kabat.
Kegiatanwakil bupati Banyuwangi ini juga berkewajiban mengenalkan sejarah Prabu Tawang Alun,
Merupakan cikal bakal lahirnya Banyuwangi setelah bumi Blambangan hancur,berkisar abad 15.
Dalam beberapa sumber disebutkan untuk menghindari kembali konflik,
Raja Belambangan – Prabu Tawang Alun pun pergi kehutan bermeditasi
tepatnya kini dikenal dengan daerah Rowo Bayu Songgon
Dia pun bertemu seekor macan putih
kemudian didirikanlah Istana Macan Putih sekitar tahun 1686
Tahun 1691 Prabu Tawang Alun meninggal dunia, dan kedudukanya digantikan oleh putranya, Sosronegoro sampai dengan tahun 1698. Istana kemudian rusak setelah perang saudara dan meletusnya gunung Gunung raung pada tahun 1701. Sehingga pusat kerajaan Blambangan dipindahkan ke daerah Wijenan Kecamatan Singonjuruh
Perjalanan napak tilas ini di lakukan untuk mengenalkan sejarah masyarakat
yang ada di kabupaten Banyuwangi jawa timur.
Kenapa malu mengenal sejarah sendiri?
Koranjokowi.com, Kab. Banyuwangi.
Tgl.26 Februari 2022
Krisna – Yuyun
Lainnya,
Kabar Banyuwangi (44), Camat Purwoharjo & Kades Selalu Gercep Karena Nurani – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback