JENDERAL LUHUT KE WADUK JATILUHUR, PRIHATIN ECENG GONDOK & AKAN ADA PERGANTIAN DIREKSI PJT II ?, "MAY BE YES, MAY BE NO"

JENDERAL LUHUT KE WADUK JATILUHUR, PRIHATIN ECENG GONDOK & AKAN ADA PERGANTIAN DIREKSI PJT II ?, “MAY BE YES, MAY BE NO”

Koranjokowi.com, Jabar V :

Pagi ini (20/3) saya menghubungi Pimp.Umum/Redaksi Koranjokowi.com – Bpk.Arief P.Suwendi melalui seluler, setelah tersambung saya langsung mempertanyakan apa betul akibat pemberitaan kita yang masif mengenai ‘gaduhnya Eceng gondiok di Waduk Jatiluhur (WJL) Purwakarta Jawa Barat, maka Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) pun melakukan sidak ke WJL (15/3) lalu?

“Itu berita sudah lama kang, 3-4 hari lalu, dan memang kehadiran Menteri LBP kesana salah satunya karena hal itu (eceng gondok), namun kita tidak perlu ‘GR, apakah itu ada kaitannya atas berita berita kita selama ini yang juga kita sampaikan link-nya ke KSP, dsb. Itu tidak menjadi penting, kita lihat saja bagaimana kelanjutannya”, jawab pimpinan.

Pimpinan mengatakan lagi bahwa LBP selain ke WJL , juga ‘sowan ke lokasi IPAL Bojongsoang dan Kolam Retensi Andir, adapun tinjauannya ke WJL selain meninjau keramba jaring apung (KJA) juga ‘pandemi eceng gondok yang telah menguasai hampir 70% perairan WJL tsb yang pastinya itu berbahaya bagi keamanan 6-7 turbin turbin listrik disana.

Kata pimpinan lagi, ini tepat dengan momentum 4 tahun terbitnya Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum yang ditetapkan presiden tanggal 14 Maret 2018 lalu.

Dalam menangani DAS Citarum pemerintah fokus atas ke-12 program Citarum Harum yaitu: penanganan lahan kritis, penanganan limbah industri, penanganan limbah peternakan, penanganan air limbah domestik, pengelolaan sampah, pengendalian pemanfaatan ruang, pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, penanganan keramba jaring apung, penegakan hukum, edukasi dan permberdayaan masyarakat, pengelolaan data informasi dan hubungan masyarakat, serta pengembangan penelitian.

Sebagaimana kerap kita sampaikan sebelum keberadaan Eceng-gondok di area WJL yang luasnya > 8400 Ha ,dengan potensi air > 12,9 miliar m³/tahun, waduk serbaguna pertama di Indonesia, mampu memproduksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun,berfungsi pula sebagai penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir serta yang terakhir adalah sebagai destinasi wisata.

Kalau pun ada ‘pembersihan eceng gondok’ oleh PJT II bersifat sporadis, kemudian selanjutnya banyak menegluhnya. Sedangkan eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai salah satu penggerak ekonomi warga sekitar dalam bentuk UMKM.

Sudah lama hal ini terjadi, keberadaan eceng gondok atau nama ilmiahnya Eichhornia Crassipes ini, selain mengganggu operasional pengelolaan waduk juga berdampak negatif terhadap lalu lintas perahu dan menambah penambahan sedimentasi waduk dan WJL yang cantik ini jadi tak lagi sedap dipandang. Sebab, terganggu dengan pemandangan koloni eceng gondok tersebut

Terakhir, kata Pimpinan lagi, Menteri LBP pastinya akan mengevaluasi kinerja BUMN Perusahaan Umum Jasa Tirta II (PJT II) sebagai penangung-jawab WJL , “Tapi saya tidak bilang akan ada re-struktur manajemen PJT II karena ‘lalainya’ menangani eceng gondok itu, namun semua bisa saja terjadi. May be yes, may be no. Ahahaha..”, kemudian seluler ditutup pimpinan.

Saya bingung apa harus ikut tertawa atau cukup manggut manggut saja

‘Ahahahahaha…

(Sae/Red-01-Foto.ist)