
Melawan Lupa (56),
“PRESIDEN JOKOWI, SUKSES KARIR & KEMISKINAN”
Koranjokowi.com, Aceh :
Kegagalan bisa terjadi dalam berbagai hal dan scala, namun secara umum sebab terjadinya kegagalan adalah karena pikiran seseorang yang dianggap bodoh dan tidak logis menurut pikiran masyarakat umum.
Sebagai contoh: seseorang yang tidak naik kelas ia akan dicap bodoh oleh teman-temannya, akan menjadi perhatian keluarganya, bahkan mungkin sebagian besar orang merasa kasihan bahkan tak jarang anak-anak yang tidak naik kelas akan dicap sebagai anak bodoh, bandel dan nakal. Tetapi justru dibalik itu semua pada kenyataannya justru yang naik ke puncak kesuksesan rata2 adalah mereka yang nilai sekolahnya buruk, bahkan mungkin dari keluarga yang sangat sederhana.
Sebaliknya juga tidak jarang malah mereka yang lulus dengan nilai bagus,keuangan keluarga yang sangat mencukupi, bahkan mendapat berbagai gelar dari fakultas dan akademisi itu justru hidupnya biasa-biasa saja bahkan sering sekali pada akhir cerita justru mereka ini terpuruk.
Ternyata kegagalan dan kesuksesan ada faktor penyebabnya, Contoh yang paling banyak kita temui dalam masyarakat kita bahwa mereka yang kehidupannya nyaman justru berakhir dengan kegagalan, sementara mereka yang hidupnya susah, sering di pandang sebelah mata, sering di hina justru kemudian menjadi orang2 yang sukses, karena biasanya orang yang hidupnya susah itu sadar diri mereka susah jadi karena kehidupannya tidak nyaman itulah kemudian membawa mereka kepada kesuksesan.
Contohnya Presiden ke 7 Republik indonesia – Ir.H. Joko Widodo, jikalau kita baca sejarahnya dulu beliau hanya seorang tukang mebel, rasanya sangat tidak mungkin beliau bisa menjadi orang nomer satu di Indonesia, namun pada faktanya beliau berhasil menjadi walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI 2 priode, bahkan ada yang hendak memaksa beliau untuk 3 periode.
Beliau memang orang biasa, sederhana saja. Malah Kondisi ekonomi keluarga terbilang terbilang sulit. Hal ini diketahui dari sejarah beliau dan keluarganya dulu pernah berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain karena kesulitan membayar sewa rumah.
Ayahnya pun hanyalah hanya seorang penjual bambu dan kayu di pasar. Sementara ibu beliau adalah ibu rumah tangga yang selalu membantu ayahnya usai menyelesaikan pekerjaan rumah. Namun kesemua ini membuat beliau semakin ulet, bekerja keras. Jatuh bangun, ditambah ikhtiar dan do’a toh akhirnya beliau sukses menjabat semua diatas dengan baik.
Jadi teman-teman semuanya, beliau adalah sosok inspiratif bagi kita semua agar terus berjuang sekuat tenaga, walaupun dalam berbagai tekanan tetap harus optimis dan positif, Insnya Allah kesuksesan akan datang menghampiri.
Ibarat pribahasa, ‘Lopak jadi perigi, naiknya derajat orang miskin menjadi terhormat bagi sekitarnya. Insyaallah.
Salam, Koran Jokowi.
Teungku Muhammad Raju
Stafsus KoranJokowi.com
Lainnya,
Melawan Lupa (55), “VIRAL, NASI PADANG BABI !” – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback