Kabar Pekan baru & Riau (42),  H.M Yunus – Paduka Raja Dari Negri Air Tiris Melayu Kampar Riau.

Kabar Pekan baru & Riau (42),

 H.M Yunus – Paduka Raja Dari Negri Air Tiris Melayu Kampar Riau.

Pekanbaru,Riau.KoranJokowi.com, Pekan baru, Riau : Sabtu (5/3) lalu, kami, KoranJokowi.com dapat bersilahturahim dengan Paduka Duli Yang Mulya H.M Yunus Abdulah Rahman Syah Al Haz DiRaja Air Tiris Melayu Kampar.

Kemudian masuk kepada materi mengenai asal muasal Kerajaan Melayu Air Tiris sebagai Kerajaan yang Tertua dibandingkan dengan Kerajaan Lainnya yang ada di Riau termasuk Kerajaan Siak Sri Indrapura.

See the source image

“Saya (Paduka Raja H.M Yunus) tidak pernah bermimpi dan bercita-cita menjadi seorang Raja akan tetapi ada semacam Konsultan Kerajaan yang datang Kepada Saya. Pertama-tama Saya ditawari menjadi Sultan di Negri Seberang (Masih di Provinsi Riau) akan tetapi itu tidak mungkin,Tetapi apabila dilihat dari Historis Sejarah bahwa Bengkalis dan Siak mempunyai Datuk yang Empat berasal dari Air Tiris Kampar. Keluarga Datuk 50 sudah dari Tahun 1980 (Lebih kurang 30 Tahun) mengkaji Keturunan-Keturunan dari Saya, itu awal mulanya. Empat Tahun belakangan ini Keluarga Datuk 50 kembali datang meminta serta mengakui bahwa Saya sebagai Keturunan Raja Siak 1.Karena Saya sudah dimasukkan menjadi Keluarga Besar Datuk 50 di Dumai yang ber induk di Bengkalis,Pada saat itupun saya masih menolak menjadi Raja”.

Selanjutnya, beliau berziarah ke Makam Datuk Panglima Khatib dan Datuk 50 yang merupakan leluluh keluarganya. Ayahnya Datuk Panglima Khatip adalah Keturunan Aceh.Singkat Cerita,Keterangan dari keluarga Datuk 50 bahwa Paduka Raja H.M Yunus juga Keturunan dari Datuk Engku Muda Songkang. Pada saat 15 Hari sebelum masuk Lebaran Haji,Datanglah utusan dari Datuk Negri Air Tiris.

Diceritakan lah Oleh Paduka Raja H.M Yunus bahwa dia sudah diangkat sebagai Keluarga Datuk 50.Maka Datuk dari Negri Air Tiris tersebut berpesan Kepada Paduka Raja H.M Yunus agar asal jangan dari Mulut Paduka Raja yang meminta menjadi Raja akan tetapi kalau ditunjuk itu boleh,Karena kalau Paduka Raja H.M Yunus yang meminta maka di Negri Air Tiris ini ada istilah “Indak Bapucuk Diateh,Indak Baurek Dibawah,Balubang Di Tangah-tangah,Digiok Kumbang,Maka Matilah”.Dari istilah inilah awalnya Saya menolak di Daulat menjadi Paduka Raja karwna takut Alam menghukum.Ujar Paduka.

“Satu Minggu kemudian datanglah Datuk Raja Melano kepada Saya,Hal serupa diungkapkan.Di Kampar juga ada istilah Adat yaitu Soko,Pusoko,Lembago.Datuk Raja Melano mengatakan kecuali Paduka Raja H.M Yunus yang diangkat menjadi Raja baru diperbolehkan berdaulat Raja,Asal jangan Dia yang meminta”.Ungkap Paduka H.M Yunus mengulangi perkataan Datuk Raja Melano yang sekarang sudah Almarhum.

Dengan berjalannya Waktu,Paduka Raja H.M Yunus akhir nya menjalani pengetesan sebelum di Daulat.“Kalau tidak ada Keturunan,Dzuriat,Ataupun Darah Raja pada saat pengetesan berlangsung yang waktunya lebih kurang Satu Tahun maka akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,Pada akhirnya Saya lulus dari beberapa rangkaian pengetesan tersebut yang dilakukan oleh Konsultan Kerajaan.Singkat cerita,Berkumpullah dari berbagai Daerah di Indonesia beberapa Sultan dan Raja yang kesemuanya bersepakat  membuat Penobatan untuk Saya.Penobatan dilaksanakan di Aceh.Kenapa disana,Karena Seorang Raja dalam Aturan Hukum nya tidak boleh Lahir lagi.Negara Kita sudah Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).Penobatan Saya tentunya ada Pro dan Kontra dari segelintik Pihak (Pihak Akademis) namun Saya sama sekali tidak bergeming karena bukan Saya yang mau”.

“Pada saat Penobatan Saya (Paduka Raja)di Aceh,Dilakukan Sumpah Raja diatas Al-Qur’an yang berumur 400 Tahun serta 30 Al-Quran lainnya.Sesudah Penobatan siang itu,Pada Malam Harinya masih dilakukan Pengetesan-pengetesan lainnya,Dan Alhamdulillah dengan ijin Allah Swt ,Bertawakal serta niat yang tulus, Akhirnya Saya lulus dari tes yang disaksikan oleh beberapa Raja,Sultan Se-Nusantara”.

“Pada saat Saya kembali dari Aceh,Tidak lengkap rasanya apabila belum dinobat kan Oleh Datuk Raja Melano di Kota Pekanbaru.Penobatan di Kota Pekanbaru di Laksanakan di Balai Room Majelis Kerapatan Adat Air Tiris yang terletak berdampingan dengan Rumah Makan Pondok Patin.Jadi saya sumbangkanlah Istana untuk Musyawarah Adat.Istana disini hanya bersifat sementara menjelang Istana yang Saya buat di Air Tiris rampung. Karena Negara kita Negara Hukum maka Saya taat pada Aturan Hukum yang berlaku di Negara Indonesia dan Saya mengurus segala perijinan Administrasi Pemerintah berupa Izin dari Kemenkumham serta Kesbangpol,Alhamdulillah semua perizinan di keluarkan oleh Pemerintah”.Sebut Paduka.

Cerita Paduka Raja berlanjut,“Penobatan dan Pengukuhan sudah saya laksanakan,Selanjutnya Insa Allah Saya akan mengadakan sukuran dan Saya akan mengundang seluruh Raja,Sultan Se-Nusantara termasuk Raja-Raja Muslim Dunia Serta mengundang Presiden Republik Indonesia Bapak Ir.H Jokowi Dodo”.

“Dari Penobatan Paduka Raja ada 13 Orang Datuk yang hampir kesemuanya menandatangani Penobatan saya sebagai Paduka Raja,Hanya 3 Orang datuk yang masih kontra terhadap saya yang pada akhirnya turut serta menandatangani juga.

Paduka Raja,Gubernur Riau dan Mentri Dalam Negri Malaysia.

Saat Kunjungan Ke Air Tiris (Balik Kampung)

Kenapa pada akhirnya Paduka Raja H.M Yunus mau menjadi Raja?, beliau menjawab, “Karena  Adab,Adat,dan Ahklak bukan menjadi Penguasa maka dari itu saya bersedia dan juga Saya mempunyai Hak Menobatkan Raja bukan hanya di Kerajaan yang ada di Riau saja akan tetapi sampai ke Papua saya mempunyai Hak melakukan Penobatan Raja sesuai dengan Badan Hukum yang Saya punya”.

“Dari sumber yang dapat dipercaya,Kerajaan Air Tiris ini sudah 235 Tahun tertinggalnya,Lebih Tua dari Pada Raja Siak Sri Indrapura.Dahulu kala Kerajaan Air Tiris ini adalah Sentralnya. Di Negara Philipina,Thailan,Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Brunai Darusallam Raja-raja disana menurut Sejarahnya berasal dari Air Tiris,Termasuk Mentri Dalam Negeri Malaysia yang berkunjung ke Air Tiris beberapa Minggu yang lalu Orang Air Tiris.Sewaktu Paduka Raja H.M Yunus memperkenalkan diri kepada Mentri Dalam Negri Malaysia bahwa dia adalah Duli Yang Mulya Sultan Batuah Haji Muhammad Yunus Abdullah Rahman Syah Al-Haz dan Alangkah Terkejutnya dan bangga bertemu langsung sang Mentri dengan Seorang Paduka Raja dari Tanah Kelahiran leluhurnya”.

“Soko,Pisoko,Limbago.Raja Lahir Itu Perkataan Alam,Alam Yang Meminta”.Tutup Paduka Raja.

(Johan/Alex/Supriadi)

See the source image

Lainnya,

Kabar Pekan baru & Riau (41), LAMPU & JALAN RUSAK KEC. RUMBAI TIMUR PEKAN BARU DOSA SIAPA? – KORAN JOKOWI

Tentang RedaksiKJ 3781 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Kabar Pekan baru & Riau (43), KOMISI II/DPRRI SOSIALISASI PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN ATR / BPN  - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan