
Kopitainmen (3),
“Nada Aku Kembali Koesplus Untuk Hadi Tjahjanto”
Koranjokowi.com, Bandung :
Kalau dibilang kami bahagia, boleh saja kalau pun satu hari tadi (16/6) pekerjaan yang diburu sejak matahari terbit belum juga ‘menampakan hasil’, dan kalau dibilang kami bahagia karena Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi telah melengserkan Menteri ATR/BPN – Sofyan Djalil dan Mendag RI – M.Luthfi , boleh juga disebut seperti itu karena ke-2 menteri ini ‘memang menyebalkan’
Kita bicara dahulu tentang Sofyan Djalil , entah apa dan siapa yang ‘melatar-belakangi/backupnya , sehingga Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) – Sofyan Djalil, ini demikian ‘bererot’ jabatannya, Sebelumnya Sofyan menjabat selaku Menteri PPN/Bapenas RI th.2015-2016, Menkoperek RI thn.2014-2015, Menteri BUMN th,2007-2009, Menkoinfokom RI th.2004-2007, dan Kabapenas thn.2016-2022
Kemudian pertanyaan kita mengapa Djalil kini dilengserkan Presiden Jokowi ?
Mari kita teguk dulu ‘Ngopitainmen-nya,
Kopi Pancasila kita, hobah !
Permasalahan reforma agraria ini kemungkinan menjadi salah satu alasan ‘Lengsernya Sofyan Djalil. Pasalnya, sudah lama Presiden Jokowi merasa jengkel dengan masalah sertifikat tanah yang tidak kunjung usai. Dan Kejengkelan itu diluapkan oleh presiden Jokowi saat menghadiri Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA Summit) 2022. Saat itu beliau mengatakan dengan dinginnya jika kinerja ATR/BPN masih ‘jalan ditempat, salah satunya jumlah pendistribusian sertifikat tanah masih jauh dari harapan yang mana ditargetan sejak thn.2015 sekitar 126 juta orang baru tercapai 46 juta hingga tahun 2022 ini.
Selain itu, Jokowi melihat sertifikat hak guna bangun (HGB) dengan luas tanah yang besar cepat diberikan, tetapi lahan kecil milik masyarakat justru malah diperlambat prosesnya.
‘Menyebalkan !
Hal lainnya, menurut Presiden Jokowi, Permasalahan mafia tanah ini juga seolah ‘dipelihara’, tidak pernah ada solusi meski banyak yang sudah ditahan, nyatanya?, … mafia tanah ini masih berkeliaran di tengah masyarakat dan kapan saja merebut lahan milik masyarakat. Bahkan juga di kantor kantor ATR/BPN pelosok desa pun ada.
2.Kedua, harus berani melakukan evaluasi dan perbaikan mekanisme reforma agraria
3.Ketiga, harus berani menyelesaikan sengketa tanah di berbagai daerah mulai dari sengketa antara pemerintah dengan masyarakat maupun antara pihak swasta dengan masyarakat.
Bapak terus bekerja dengan baik, biarkan Aku, kami, kembali dengan ‘Ngopitainmen-nya.
Goodbye Sofyan Djalil
Welcome home Pak Hadi
(Red-01/Giat/R4ju-Foto.ist)
Lainnya,
MENTERI ATR/BPN KENA ‘SKAK’ KOMISI II/DPRRI,”E-SERTIFICATE PUN BATAL !?” – KORAN JOKOWI
Ngopitainment (1), “HANGGAR CAFE PONDOK KELAPA DIGOYANG, UHUY…!!’
Ngopitainment (2), “KAMI LEBIH KHATAM SOAL PANCASILA, WOY !”
Be the first to comment