
Kabar Jakarta (105),
LABEL SEKOLAH KATOLIK , PESAN ATAU BEBAN ?
Koranjokowi.com , Jakarta :
Berikut adalah catatan webinar yang digagas oleh Ikatan Alumni Filsafat Teologi (IKAFITE) Universitas Sanata Darma dalam rangka memperingati 60 Tahun Konsili Vatikan II dan menghidupi kembali semangat imannya di ranah publik.
Prof.Anita Lie,MA,Ed.D , Guru besar Unika Widia Mandala Surbaya ini , membagi tiga Kerangka paparannya yaitu
1). Misi dan Identitas Pendidikan katolik, Salah satu tugas perutusan Gereja melalui Pendidikan katolik. Kata Anita
memulai paparannya, adalah meghntar orang muda memperdalam elasi dengan Yesus Kristus
fan mmbantu mereka semakinmmahami perwujudan iman dalam hidup sehari-hari dan dalam
masyarakat
2). Sosok manusia dari Pendidikan Katolik, ada banyak sosok hasil pendidikan katolik,
seingat saya ada sembilan menteri hasil Penddiikan katolik yang mengabdi di NKRI
3).Pendidikan katolik lahan terang dan garam. Semoga anak-anak sekolah Katolik bisa menjadi terang
dan garam dunia dalam menggarami, minimal di lingkungannya
Identitas sekolah Katolik : Menurut Anita yang juga ahli Pendidikan , Cendikiawan berprestasi 2018(
kompas) ini,ialah, identitas Eklesial, identitas Kultural, dan identitas Layanan publik serta identitas
Komuniter.
Apa yang membuat sekolah katolik layak disebut sekolah katolik ? Menurut Prof.Anita Lie, ialah karena
petama: merupakan komunitas gereja,kedua: Visi dan misi mengajak anak muda dalam perjumpaan
dengan Allah,Ketiga Pendidikan menjadi panggilan bagi para guru dan Staf,Ke empat: Pencarian
kebenaran dan kebijaksanaan dan kelima: Ajaran sosial gereja dalam semangat kasih.
Gravissimunm Educationis( Pernyataan tentang Pendidikan Kristen): Hak setiap orang atas pendidikan 1)
Begitu pula konsili suci menyatakan bahwa anak-anak dan kaum remaja berhak didukung untuk belajar
menghargai dengan suara hati yang lurus nilai-nilai moral serta dengan tulus menghayatinya secara
pribadi pun juga untuk sempurna mengenal serta mengasihi Allah.2) Maka dengan sangat, Konsili
meminta siapa saja yang menjabat kepemimpinan atas bangsa-bangsa atau berwewenang dibidang
Pendidikan , mengusahakan supaya jangan sampai generasi muda tidak terpenuhi hak asasinya itu. Konsili
mengajurkan supaya putra – putri gereja dengan jiwa menyumbangkan jerih payah mereka diseluruh
bidang pendidikan dan pengajaran sebagaimana mestinya selekas mungkin terjangkau oleh siapapun
diseluruh dunia
Romo Dr.C Kuntoro Adi ,SJ : membagi tiga agenda. Konteks: Pendidikan katolik – Kabar gembira atau kabar Pilu ? kedua, Pendidikan : membentuk warga negara,warga gereja yang terlibat, Ketiga,Prinsip dasar : nilai menjadi tindakan – perlu jembatan. Pendidikan dasar menengah bermutu Nilai UN,Akreditasi (dapodik Nik)
Bruder Dr. G.Bambang Nugroho FIC, Pakar Pendidikan Khususnya anak difabel dan Dosen Unika Atma Jaya Jakarta,dengan topik,label katolik pesan atau beban?, pendidkan Holistik membentuk pribadi siswa,unggul,berkarakter mensinergikan hard skils dan soft skils. Mendidik merupakan proses berkelanjutan.
Transfer of Knowledge z; Mentransfer ilmu pengetahuan dan pemahaman, proses dinamis dan
pendekatan pembelajaran. Sedangan Transfer of Value lanjut dia mentransfer nilai moral dan kebaikan ,
modeling keteladanan sikap , serta empati,unconditional positive regard conggrwen.
(Ring-o/Foto.ist)
Lainnya,
Kabar Jakarta (104), “Mengapa Negara Terkesan Kalah Dengan Kelompok Intoleransi”
Kabar Jakarta (104), “Mengapa Negara Terkesan Kalah Dengan Kelompok Intoleransi” Koranjokowi,com, Jakarta : Webinar lawan intoleransi, Salah seorang nara sumber dalam Webinar Sabtu 25 Februari bertema “ Mengapa Negara terkesan kalah dengan kelompok Intoleran”Pendeta Jimmy […]
Be the first to comment